BRI Liga 1: Posting Tampang Pelaku, Persita Hukum 7 Pelaku Serangan Bus Persis, Dilarang ke Stadion Seumur Hidup

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 29 Jan 2023, 14:45 WIB
Liga 1 - Ilustrasi Logo Persita Tangerang BRI Liga 1 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Persita Tangerang akan menghukum tujuh pelaku pelemparan batu ke bus Persis Solo dengan larangan masuk Indomilk Arena, Tangerang seumur hidup.

Sebelumnya, Polres Tangerang Selatan telah menciduk tujuh orang terduga pelaku penyerangan terhadap bus Persis.

Advertisement

Sementara, akun Instagram Persita Tangerang, @persita.official mengunggah tampang lima pelaku di antaranya, namun menutupi matanya dengan garis hitam.

"Manajemen, panpel, dan kepolisian terus mengawal kejadian pelembaran bus Persis setelah pertandingan," tulis Persita pada Minggu (29/1/2023).

"Bentuk tegas tanpa ampun akan terus dilakukan terhadap oknum yang melakukan kekerasan, anarkististis, serta perilaku yang tidak baik yang dapat merugikan kedua klub," jelas Persita Tangerang.

2 dari 5 halaman

Serangan di Jalan

Bus Persis diserang oleh sejumlah orang yang diduga suporter Persita Tangerang setelah meninggalkan Indomilk Arena pada Sabtu (28/1/2023).

Sebelumnya, Persis baru saja mengimbangi tuan rumah Persita 0-0 dalam pekan ke-21 BRI Liga 1.

Buntut dari penyerangan itu, beberapa titik dari kaca bus Persis mengalami pecah dan seorang ofisial Persis didera luka ringan.

"Menyambung kejadian kemarin, panpel sudah membuat laporan polisi di mana terdapat oknum-oknum yang telah diproses secara hukum dan sudah dilakukan penahanan," imbuh Persita.

3 dari 5 halaman

Sanksi Lain

"Selain itu, manajemen dan panpel akan melarang oknum tersebut untuk masuk dan beraktivitas di Stadion Indomilk Arena seumur hidup."

"Panpel dan kepolisian akan terus mengembangkan penyidikan terhadap kasus ini sampai tuntas dan kami pastikan tidak akan berhenti sampai di sini," ungkap Persita.

 

4 dari 5 halaman

Usut Tuntas

Persita berjanji untuk mengusut tuntas dan menindaklanjuti kasus ini ke ranah hukum, termasuk menyerahkan terduga pelaku ke kepolisian.

"Kami dari manajemen, panpel, dan kepolisian bakal berkomitmen untuk terus mengawal kasus ini," terang Persita.

"Mari kita buat sepak bola sebagai olahraga dan hiburan yang indah. Jangan sampai persaudaraan tercoreng hanya karena segelintir oknum atau dalang yang ingin merusak," terang tim berjulukan Pendekar Cisadane itu.

5 dari 5 halaman

Unggahan Persita

Berita Terkait