Memori Indah Dua Kapten Arema bersama Benny Dollo: Guru Lintas Generasi

oleh Iwan Setiawan diperbarui 02 Feb 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi - Benny Dollo (Decika Fatmawaty)

Bola.com, Malang - Indonesia kehilangan pelatih legendaris, Benny Dollo. Pelatih asal Manado tersebut menghembuskan napas terakhir, Rabu (1/2/2023), pada usia 72 tahun.

Sebuah duka mendalam terasa sampai ke Malang. Sang pelatih punya jasa besar ketika menangani tim berjulukan Singo Edan tahun 2004-2006.

Advertisement

Tiga musim di Malang, dia selalu memberikan gelar juara. Musim pertama, membawa Arema promosi ke kasta tertinggi (dari divisi 1 ke divisi utama). Setelah itu memberikan gelar Copa Indonesia dua kali beruntun.

Para mantan pemainnya di Malang merasa kehilangan sosok panutan. Apalagi beberapa pemain yang pernah ditangani sudah menjadi pelatih. Seperti I Putu Gede Swisantoso. Pemain yang ditunjuk jadi kapten Arema waktu itu.

“Banyak sekali kenangan bersama Om Benny Dollo. Tidak hanya tiga kali juara besama Arema. Tapi tiga musim tidak pernah kalah saat main di kandang,” kata Putu Gede.

2 dari 4 halaman

Terkesan Galak, padahal..

Sepak bola Indonesia berduka. Mantan pelatih Timnas Indonesia Benny Dollo tutup usia pada umur 72 tahun. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Selain itu, Putu Gede juga mengikuti jejak Benny Dollo saat pindah dari Arema ke Persita pada musim 2007.

“Sampai saat ini, belum pernah saya bertemu pelatih seperti Om Benny. Tegas, integritas bagus, disiplin, hubungan dengan pemain bagus. Tidak terasa saya juga mengikuti gaya atau filosofi melatihnya,” lanjutnya.

Dari segi penampilan, Bendol terkesan pelatih galak. Namun, di mata pemainnya tidak demikian. Justru dia sosok yang tidak pernah mempermalukan pemainnya di depan banyak orang.

“Waktu di Arema, ada pemain yang diteriaki suporter saat main di kandang. Setelah itu ada treatment khusus yang diberikan Om Bendol untuk pemain itu. Akhirnya pemain tersebut disukai Aremania,” kenangnya.

3 dari 4 halaman

Kesan Alfarizi

Kapten Arema FC, Ahmad Alfarizi, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Persija Jakarta dengan mimik histeris. Arema FC bermain imbang 1-1 dengan Persija di laga terakhir Grup B Piala Gubernur Jatim 2020 di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (15/2/2020). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Selain itu, kapten tim Arema FC saat ini, Ahmad Alfarizi juga punya kenangan tersendiri dengan Bendol. Dia merupakan pelatih yang membuatnya menemukan bentuk permainan terbaiknya kembali.

Pada tahun 2013, Alfarizi jarang bermain di Arema, sehingga putara kedua dia dipinjamkan ke Persija yang dilatih Bendol. Separuh musim ditangan Bendol sudah cukup membuat Alfarizi kembali ke Arema dan selalu jadi pilihan utama sampai saat ini.

“Beliau sosok pelatih yang tegas. Sangat paham di situasi seperti apa harus membenahi pemain. Kalau waktunya santai ya bercanda juga,” kata Alfarizi.

4 dari 4 halaman

Timnas Indonesia

Kapten Arema, Ahmad Alfarizi berduel dengan pemain dari Akademi Arema dalam latihan di Stadion Gajayana Malang, Rabu (16/11/2022). (Bola.com/Iwan Setiawan)

Tak hanya itu, Alfarizi dapat kesempatan debut dengan Timnas Indonesia senior juga ada andil dari Bendol.

Tahun 2015 dia menjabat sebagai pelatih sementara Indonesia. Alfarizi dipanggil mengikuti pemusatan latihan dan debut melawan Timnas Kamerun di Stadion Gelora Delta Sidoarjo.

“Ya, dulu tahun 2015 waktu itu melawan Kamerun juga dilatih beliau,” imbuhnya.