Manajer Persebaya Tanggapi Sikap STY yang Paksa Marselino Ferdinan: Sudah di Eropa, Seharusnya Tanpa TC Panjang Tak Masalah

oleh Aditya Wany diperbarui 07 Feb 2023, 11:30 WIB
Dengan hasil ini Marselino Ferdinan dkk lolos ke semifinal Piala AFF 2022 berstatus runner-up Grup A. Thailand yang di laga terakhir menang 3-1 atas Kamboja lolos sebagai juara grup dengan keunggulan selisih gol atas Indonesia. Kedua tim sama-sama mengemas 10 poin dari 4 laga. (PSSI)

Bola.com, Surabaya - Publik pencinta sepak bola nasional sedang membicarakan sikap pelatih Timnas Indonesia U-20, Shin Tae-yong. Pelatih berkewarganegaraan Korea Selatan itu mengaku kerepotan mempersiapkan timnya di pemusatan latihan.

Shin Tae-yong merasa tersinggung dengan keputusan gelandang Marselino Ferdinan yang meninggalkan Persebaya Surabaya dan berkarier di Belgia.

Advertisement

Pemain yang akrab disapa Marsel itu telah bergabung KMSK Deinze, klub kasta kedua Belgia, dengan mendapat kontrak 1,5 tahun atau sampai musim panas 2024. Hal inilah yang dianggap bakal merepotkan Shin Tae-yong.

Masalahnya, nama Marselino masuk dalam 30 pemain yang dipanggil Timnas Indonesia U-20 menuju Piala Asia U-20 2023 yang akan berlangsung di Uzbekistan pada 1 Maret 2023. Mereka akan bersaing di Grup A bersama tuan rumah, Irak, dan Suriah.

2 dari 6 halaman

2 Agenda

Pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan saat pertandingan Piala AFF 2022 antara Timnas Indonesia melawan Timnas Kamboja yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta (23/12/2022). (Bola.com/Abdul Aziz)

Timnas Indonesia U-20 memiliki dua agenda turnamen tahun 2023, yakni Piala Asia U-20 dan Piala Dunia U-20 yang akan jadi tuan rumah. Shin Tae-yong merasa kerepotan karena TC yang digelar bulan Februari 2023 ini berjalan tanpa Marsel.

Publik sebenarnya juga mempertanyakan pemusatan latihan atau TC jangka panjang yang kerap merugikan klub Liga 1. Kini, Shin Tae-yong tentu tidak bisa seenaknya mencaplok pemain yang berkarier di luar negeri.

Manajer Persebaya, Yahya Alkatiri, ikut angkat bicara mengenai sikap pelatih yang akrab disapa STY itu. Menurutnya, STY kini perlu memahami status Marselino yang menjadi pemain profesional di sebuah klub.

“Perlu diketahui, pemain itu milik klub. Yang mengontrak klub, yang merawat klub, yang menggaji juga klub,” kata Yahya.

“Lalu apa urgensinya Shin Tae-yong kecewa? Apalagi sampai meminta Marsel kembali ke Indonesia untuk mengikuti TC. Itu bisa saja mengkerdilkan karir pemain yang ingin berkembang,” imbuhnya.

3 dari 6 halaman

Terganjal Izin Klub

Pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan saat pertandingan Piala AFF 2022 antara Timnas Indonesia melawan Timnas Kamboja yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta (23/12/2022). (Bola.com/Abdul Aziz)

Shin Tae-yong tentu kesulitan mendapat izin dari Deinze untuk menggunakan jasa Marselino Ferdinan. 

Yahya Alkatiri juga mempertanyakan tingkat keberhasilan pemusatan latihan jangka panjang yang kerap diadakan PSSI hingga mengganggu klub-klub yang berkompetisi di Liga 1. Faktanya, belum ada satu trofi pun yang tercipta dari program tersebut.

Terbaru, Shin Tae-yong sempat mengadakan TC timnas selama hampir sebulan jelang Piala AFF 2022. Tapi bukannya piala yang didapatkan, justru Tim Garuda, julukan Indonesia, harus terhenti di babak semifinal oleh Vietnam.

TC jangka panjang tidak menjamin sebuah tim mendapat prestasi. Bahkan, cara ini juga tidak dipakai oleh timnas-timnas di Eropa. Sebab, para pemain disibukkan dengan agenda klub dan baru berkumpul di timnas saat memasuki FIFA Match Day.

4 dari 6 halaman

Masalah Komunikasi

Pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan (tengah) menguasai bola di antara dua pemain Vietnam dalam laga leg pertama babak semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (6/1/2023) sore WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pria berusia 39 tahun itu mengingatkan bahwa kasus Marsel bisa menjadi citra buruk Indonesia sepak bola internasional. Khususnya soal pemanggilan pemain di luar agenda FIFA atau pemusatan latihan yang terlalu lama.

“Justru seharusnya yang harus banyak berkomunikasi itu pelatih timnas ke pelatih klub. Siapa yang bagus, bagaimana program yang cocok agar bisa selaras kepentingan klub dan timnas. Selama ini ya tidak ada, tiba-tiba muncul surat pemanggilan timnas,” ujar Yahya.

“Mana yang lebih baik, Marselino berkarier di Eropa atau ikut TC timnas U-20? TC ya, bukan bermain di ajang Piala Dunia. Mana yang lebih bermanfaat utk kemajuan sepakbola indonesia secara umum?” ujarnya.

5 dari 6 halaman

Pemain Vital

Pemain Timnas Vietnam, Nguyen Qung Hai (kiri) menguasai bola dibayangi pemain Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan dalam laga leg pertama babak semifinal Piala AFF 2022 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jumat (6/1/2023) sore WIB. (Bola.com/Abdul Aziz)

Tak bisa dimungkiri, Marselino Ferdinan termasuk memiliki peran vital bagi tim arahan Shin Tae-yong, baik tim senior maupun kelompok usia. Dia merupakan proyeksi utama untuk mengisi starter Timnas Indonesia U-20.

Dengan jangka waktu satu bulan, pemain kelahiran 2004 itu bisa sangat tertinggal secara taktik dari pemain lain. Bila sudah begitu, Shin Tae-yong wajib mencari formula ideal yang tak melibatkan Marsel.

Di sisi lain, STY sebenarnya tidak perlu risau dengan kedalaman skuatnya. Dalam daftar 30 nama yang dipanggil, masih ada banyak pemain yang bisa menjadi pengganti.

6 dari 6 halaman

Tanpa TC Panjang Tak Masalah

Kesempatan tersebut bisa dimanfaatkan STY untuk mematangkan persiapan pemain lain. Waktu satu bulan dari turnamen terdekat, Piala Asia U-20 2023, seharusnya bisa dimaksimalkan ketimbang mengutuk kepergian Marselino.

Seandainya Marselino keduanya kembali ke Timnas Indonesia U-20 tepat waktu, STY juga tak perlu khawatir kebugarannya. Dengan gemblengan keras di Eropa, dia bisa menularkan semangat positif ke rekan-rekannya yang lain.

Berita Terkait