BRI Liga 1 Makin Tertinggal, Kompetisi Sepak Bola Malaysia Uji Coba VAR pada Akhir 2023

oleh Zulfirdaus Harahap diperbarui 20 Feb 2023, 18:00 WIB
Suporter Selangor FA memberikan dukungan saat melawan Kuala Lumpur FA pada laga Liga Super Malaysia di Stadion Kuala Lumpur, Cheras, Minggu (4/2/2018). Kuala Lumpur FA kalah 0-2 dari Selangor FA. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Bola.com, Kuala Lumpur - Kabar mengejutkan datang dari Malaysia. Operator Liga Sepak Bola Malaysia (MFL) mengonfirmasi bakal melakukan uji coba penggunaan video assistant referee (VAR) pada akhir 2023.

Kepastian itu diungkapkan secara langsung Cheif Executive Officer MFL, Stuart Ramalingam. Menurut dia, penggunaan VAR di kompetisi sepak bola Malaysia merupakan bentuk komitmen dari Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM).

Advertisement

"Kami berharap dapat mencoba teknologi itu dan dibantu dengan ofisial pertandingan yang berkompeten pada akhir tahun ini," kata Stuart Ramalingam seperti dikutip Berita Harian.

Rencana uji coba penggunaan VAR belum akan digunakan pada semua laga sepak bola di Malaysia. Nantinya, VAR akan diuji coba pada pertandingan penting semisal perempat final, semifinal, hingga final Piala FA Malaysia dan Piala Malaysia.

2 dari 5 halaman

Butuh Proses

Wasit Jerman, Deniz Aytekin, mengecek layar VAR (Video Assistant Referee) pada laga persahabatan antara Inggris versus Italia di London, 27 Maret 2018. (AFP/Ian Kington)

Stuart Ramalingam menambahkan, penggunaan VAR memang bisa dilakukan secara cepat. Namun, untuk pelatihan wasit yang akan bertugas mengawasi teknologi tersebut membutuhkan waktu lama.

"Untuk menangani VAR, sistemnya bisa diterapkan dengan cepat. Namun, pelatihan untuk wasit akan memakan waktu yang lama," ujar Stuart Ramalingam.

"Sesuai dengan harapan dari perencanaan MFL dan FAM, mungkin akhir tahun ini karena kami butuh enam sampai tujuh bulan untuk pelatihan," tegas Stuart Ramalingam.

3 dari 5 halaman

Perlahan dan Pasti

Stuart Ramalingam juga menyebut, membutuhkan perencanaan yang matang dalam penggunaan VAR. Selain itu, ada pula dari sisi biaya dan pelatihan yang juga menjadi tantangan dalam penggunaan VAR.

"Kami tidak mau terburu-buru karena disebabkan dua faktor yakni biaya dan latihan. Jadi, kami juga perlu melihat mengenai pelatihan untuk ofisial dan menguji mereka dalam pertandingan," tegas Stuart Ramalingam.

Penggunaan VAR membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Untuk menghadirkan teknologi ini pada 12 stadion yang digunakan pada Liga Super Malaysia membutuhkan dana sampai 7,5 juta Ringgit Malaysia (Rp25 miliar).

4 dari 5 halaman

Ditangan FAM

Adapun untuk penggunaan VAR dalam jangka pajang Stuart Ramalingam menegaskan keputusan akhir dari penggunaan VAR ada di tangan Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM). MFL hanya pengendali liga yang berada di bawah naungan FAM.

"Jangka waktu penggunaan adalah keputusan dari FAM. Sebab, MFL hanya operator liga dan manajemen wasit berada di bawah FAM," ujar Ramalingam.

"Ketika FAM siap akhir tahun ini, kami akan informasikan lagi," tegas Ramalingam.

5 dari 5 halaman

Makin Tertinggal

Sementara itu, sepak bola Indonesia makin tertinggal seiring Malaysia akan melakukan uji coba penggunaan VAR pada akhir 2023. Selama ini, ide penggunaan VAR di Indonesia hanya sebatas wacana yang tak diketahui kapan terealisasi.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menegaskan penggunaan VAR di Indonesia akan dilakukan pada kemudian hari. PSSI di bawah kepengurusan baru lebih dulu ingin membenahi pemberantasan match fixing.

"Perlu waktu ya buat ini karena implementasinya tidak bisa dilakukan di semua stadion. Stadionnya juga harus memenuhi kriteria. Match fixing dulu, baru VAR. Jadi pembenahan ini harus bertahap. Pak Menpora pasti mendukung ada VAR, kalau tidak ya Menteri PUPR," tegas Erick Thohir.

Berita Terkait