Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Madura United: Jangan Patah Semangat, Insha Allah Selalu Ada Harapan

oleh Wahyu Pratama diperbarui 30 Mar 2023, 18:00 WIB
Usianya baru menginjak 16 tahun 10 bulan dan 15 hari. Ia mematahkan rekor sebelumnya atas nama sayap Persebaya Mochamad Supriadi yang berusia 17 tahun 3 bulan dan 1 hari saat laga Liga 1 2019 melawan Persija Jakarta. (Foto: Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Bola.com, Jakarta - FIFA melucuti status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Keputusan itu diambil setelah pertemuan antara Ketua PSSI, Erick Thohir, dan Presiden FIFA, Gianni Infantino, di Doha, Qatar, Rabu (29/3/2023) malam WIB.

Dalam keterangan resminya, induk federasi sepakbola tertinggi itu menyebut keadaan yang tak kondusif menjadi penyebab pembatalan tersebut. Ini mengacu pada situasi di tanah air yang memanas seiring penolakan Timnas Israel.

Advertisement

Pertentangan terhadap kehadiran kontingen Israel itu tak hanya dilemparkan oleh beberapa ormas-ormas. Gubernur Bali, I Wayan Koster dan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo juga menyatakan keberatannya.

Direktur PT Polana Bola Madura Bersatu (PBMB) selaku operator Madura United, Annisa Zhafarina Qosasi ikut menyayangkan kegagalan Indonesia sebagai tuan rumah. Apalagi, ini terjadi dalam waktu kurang dari dua bulan sebelum hari H.

"Sangat disayangkan pembatalan ini, ketika negara kita mempunyai kesempatan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 justru gagal sampai di sini. Cuma memang keputusan FIFA tetap harus dihormati," ujarnya.

 

2 dari 4 halaman

Nelangsa Lihat Mimpi Ronaldo Kwateh Cs Terkubur

Reaksi kecewa sejumlah pemain Timnas Indonesia U-20 setelah FIFA membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 pada Rabu (29/03/2023) malam WIB. (Dok. PSSI)

Pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah jadi duka bagi pelaku sepak bola tanah air. Terutama bagi para pemain yang beberapa tahun terakhir mempersiapkan diri untuk tampil sempurna di ajang akbar ini.

Para penggawa seperti Hokky Caraka, Marselino Ferdinan hingga Ronaldo Kwateh meluapkan semua kekecewaan lewat media sosial. Mereka tak lagi menahan pahitnya kenyataan yang harus mereka rasakan.

"Terkubur sudah mimpi-mimpi pemain muda untuk tampil di Piala Dunia. Tetapi semoga pembatalan ini tidak membuat pemain-pemain muda kita turun semangat. Insha Allah selalu ada harapan bagi sepakbola Indonesia untuk selalu maju ke depannya," imbuhnya.

 

3 dari 4 halaman

Ketar-Ketir Sanksi FIFA

Jika menilik keterangan resmi FIFA, pembatalan ini juga menimbulkan konsekuensi mengerikan. Indonesia terancam dibekukan dan dikucilkan dari sepakbola dunia karena kegagalannya menggelar Piala Dunia U-20 2023.

"Kita sebagai penikmat sepakbola hanya bisa berdoa semoga sanksi FIFA tidak begitu merugikan sepakbola Indonesia. Semoga kita masih bisa menjaga martabat dan nama baik sepakbola Indonesia," ungkapnya.

"Semoga ini tidak memberhentikan, memutus, dan menghilangkan seluruh perjuangan insan-insan di persepakbolaan Indonesia yang ingin dan tulus untuk memajukan Sepakbola Indonesia. Kita masih bisa berdoa dan berharap," tandasnya.

4 dari 4 halaman

Bunyi Rilis FIFA

Berikut ini surat atau rilis resmi dari FIFA perihal pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023. Dalam surat ini, tertulis pula ancaman sanksi dari FIFA yang bisa dijatuhkan kepada Indonesia

 

Rilis FIFA terkait pencoretan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023

Berita Terkait