BRI Liga 1: Sudah Menjadi Juara, Tim Pelatih PSM Tetap Gerah dengan Kualitas Wasit

oleh Radifa Arsa diperbarui 06 Apr 2023, 16:00 WIB
Ekspresi kecewa pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares Fernando Jose saat laga pekan ke-10 BRI Liga 1 2022/2023 antara Dewa United FC melawan PSM Makassar di Stadion Indomilk Arena, Tangerang, Kamis (15/9/2022). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Bola.com, Jakarta - Perjuangan PSM Makassar saat bertamu ke markas PSIS Semarang pada laga pekan ke-33 kompetisi BRI Liga 1 2022/2023 tak akan didampingi oleh pelatih kepalanya, Bernardo Tavares.

Bernardo Tavares harus menjalani sanksi setelah mendapatkan kartu kuning pada laga sebelumnya saat PSM Makassar melawan Madura United. Sebagai gantinya, Juku Eja akan didampingi oleh Paulo Renato.

Advertisement

Asisten pelatih yang membantu Bernardo ini pun merasa kecewa dengan situasi ini. Sebab, kartu kuning yang diberikan oleh wasit diberikan tanpa alasan yang jelas.

“Orang yang seharusnya memberikan keterangan di sesi konferensi pers ini ialah Coach Bernardo Tavares,” kata Paulo Renato dalam sesi konferensi pers, Rabu (5/4/2023).

“Namun, dia mendapatkan kartu kuning pada laga sebelumnya. Menurut pendapat saya, kartu kuning yang diberikan oleh wasit ini terasa sangat ganjil,” lanjutnya.

2 dari 4 halaman

Pelatih Berhak Sampaikan Protes

Ekspresi kecewa pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares saat melawan Arema FC pada laga BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (4/2/2023). PSM Makassar menang dengan skor 1-0. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Paulo Renato mengatakan, kartu kuning yang diberikan untuk Bernardo Tavares terasa kurang adil. Sebab, pelatih kepala PSM Makassar ini hanya ingin menyampaikan keberatannya terhadap keputusan wasit.

Menurutnya, pelatih memiliki hak untuk berbicara kepada siapa pun saat mendampingi timnya di pinggir lapangan, termasuk mengungkapkan protes terhadap keputusan wasit yang dirasa janggal

“Saat saya menanyakan kepada wasit soal alasan keputusan ini, dia mengatakan bahwa Coach Bernardo mendapatkan kartu kuning karena berbicara terlalu banyak,” katanya.

“Ini adalah sepak bola. Bagi saya, situasi seperti ini cukup membingungkan. Sebab, seorang pelatih kepala memiliki hak untuk berbicara langsung kepada pemain ataupun berbicara untuk menyampaikan protes jika ada sesuatu yang salah,” imbuhnya.

3 dari 4 halaman

Kartu Kuning

Pelatih PSM Makassar Bernardo Tavares memberikan instruksi dari pinggir lapangan Stadion Kapten I Wayan Dipta ketika menghadapi Kedah Darul Aman dalam semifinal Piala AFC 2022. (Maheswara Putra/Bola.com)

Pelatih asal Portugal ini juga menyebut, ada sederet keputusan janggal yang diambil oleh Thoriq Alkatiri pada laga Madura United melawan PSM Makassar. Salah satunya yakni pelanggaran keras yang dilakukan Esteban Vizcarra terhadap Ananda Raehan.

Namun, Thoriq tak memberikan peringatan apa pun terhadap pelanggaran ini. Berbagai kejanggalan ini masih ditambah kartu kuning yang diberikan untuk Bernardo Tavares.

Padahal, menurut Renato, tidak ada kata-kata kasar yang disampaikan oleh Bernardo saat melayangkan protes.

4 dari 4 halaman

Tidak Adil?

Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, berfoto bersama dua pemainnya, Yakob dan Yance Sayuri, setelah memastikan timnya menjadi juara BRI Liga 1 202/2023 lewat kemenangan 3-1 atas Madura United pada laga pekan ke-32, Jumat (31/4/2023). (Bola.com/Wahyu Pratama)

Itulah sebabnya, ia merasa kartu kuning tersebut kurang memenuhi asas keadilan.

“Kartu kuning yang diberikan kepada Bernardo sangat lah tidak adil. Karena kesalahan yang dilakukan wasit dan membuat pelatih kepala tidak bisa hadir di sini, saya rasa ini tidak sangat adil,” ujarnya.

“Sangat tidak adil jika Bernardo dikartu kuning tanpa alasan yang jelas. Padahal, dia tidak bersikap kasar. Dia juga tidak mengatakan kata-kata kasar terhadap wasit,” ia menambahkan.  

Berita Terkait