10 Pemain Terhebat dari Amerika Selatan: Bermain Indah, Cerdas, dan Berkelas

oleh Suharno diperbarui 22 Mei 2023, 15:35 WIB
Ilustrasi - Lionel Messi dan Maradona (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Pesepak bola asal Argentina, Brasil, Uruguay, dan bahkan Peru memiliki kemampuan permainan indah selama berabad-abad. Sepak bola begitu hidup di Amerika Selatan.

Sepak bola boleh saja ditemukan berabad-abad yang lalu di China. Aturan dan hukum dalam sepak bola mungkin telah ditulis di Inggris pada zaman Victoria, tetapi keindahan sepak bola di Amerika Selatan tidak dapat serupa dengan belahan dunia lain.

Advertisement

Benua Amerika khususnya di bagian selatan yang mendefinisikan permainan indah terutama di Argentina, Brasil, dan Uruguay. Tiga negara Amerika Selatan yang telah memenangi Piala Dunia telah membentuk sepak bola seperti yang kita kenal melalui kecemerlangan dan kekerasan.

Bahkan 10 gelar Piala Dunia telah jatuh di negara-negara Amerika Selatan. Tetapi, di antara begitu banyaknya pesepak bola hebat di Amerika Selatan, siapa saja yang terbaik dengan permainan indahnya?

Berikut peringkat 10 besar pesepak bola Amerika Selatan terbaik sepanjang masa.

 

2 dari 11 halaman

10. Socrates

Socrates mungkin ikon bohemian terhebat dalam sejarah sepak bola. Dia adalah pemikir mendalam di semua bidang kehidupan ketika memainkan sepak bola.

Selain itu, Socrates adalah gelandang tangguh terhebat yang pernah dihasilkan Brasil. Dia membuat backheel no look melewati kepalanya dan tentunya pesepak bola terbaik yang pernah bermain untuk Garforth Town.

 

3 dari 11 halaman

9. Carlos Alberto

Carlos Alberto, yang mencetak salah satu gol terbaik sepanjang sejarah Piala Dunia saat menjadi kapten Brazil dan memenangi final 1970 saat melawan Italia. (AP Photo/Gianni Foggia)

Kapten Brasil memimpin jalan bagi generasi baru bek sayap yang lebih menyerang, membuka jalan bagi Cafu, Roberto Carlos, dan banyak lagi. Kepemimpinannya sangat penting di Piala Dunia 1970, serta menikmati kesuksesan bersama Pele di Santos.

Golnya yang menakjubkan di final Piala Dunia melawan Italia, melengkapi kariernya yang luar biasa. Gol tersebut dinilai oleh banyak orang sebagai salah satu yang terhebat.

 

4 dari 11 halaman

8. Ronaldinho

Tidak lama di Flamengo, pria kelahiran Porto Alegre itu memutuskan hijrah ke Atletico Mineiro. (AFP/Vanderlei Almeida)

Senyum yang tajam membuatnya menjadi salah satu wajah yang paling dikenal dalam sepak bola. Ronaldinho adalah kasus langka dari seorang pria yang bisa membuat hal-hal yang tidak terduga tampak biasa di lapangan.

Dia dua kali terpilih sebagai Pemain Terbaik Dunia FIFA, dan memang pemain terbaik di planet ini pada pertengahan 2000-an. Jika kehebatan diukur dalam kegembiraan, Ronaldinho akan meninggalkan yang lain agak jauh selama lima musimnya di Barcelona dan mempersembahkan dua gelar liga, serta satu mahkota Liga Champions.

 

5 dari 11 halaman

7. Garrincha

5 legenda yang tak pernah merasakan kompetisi Eropa. (AFP)

Setelah Selecao kehilangan Pele karena cedera pada awal Piala Dunia 1962, Garrincha menguasai tim Brasil dan menjadi bintang turnamen. "Sepanjang sejarah sepak bola, tidak ada yang membuat lebih banyak orang bahagia," kata penulis Uruguay Eduardo Galeano mengomentari Garrincha.

Garrincha memiliki beberapa cacat lahir, seperti ulang punggungnya bengkok, kaki kanannya ditekuk ke dalam hingga kaki kirinya enam sentimeter lebih panjang daripada kaki kanannya. Meski demikian, dia mampu menghibur para penonton dan akhirnya meninggal di usia 49 tahun.

 

6 dari 11 halaman

6. Zico

Zico pertama kali membela Tim Samba pada 25 Februari 1976. Sejak saat itu, dia berhasil mengoleksi 48 gol dari 71 penampilan. Zico tampil untuk Brasil di Piala Dunia 1976, 1982, dan 1986. Namun, mantan pemain Udinese ini tak bisa mempersembahkan gelar untuk negaranya. (AFP/Staff)

Dia adalah pemain Brasil terhebat yang tidak pernah memenangi Piala Dunia. "Satu-satunya pemain yang paling dekat dengan saya dalam gaya bermain adalah Zico," kata Pele tentang Zico. 

Zico mencetak 333 gol di stadion Maracana yang terkenal dan membimbing Flamengo meraih empat gelar liga, satu Copa Libertadores, dan Piala Dunia Antarklub lainnya pada 1980-an. Dia tampil hebat di Piala Dunia 1982 dan 1986 tetapi gagal membawa Samba juara.

 

7 dari 11 halaman

5. Ronaldo

Ronaldo Nazario De Lima. Eks striker Brasil yang kini berusia 45 tahun dan kini menjabat sebagai presiden klub Real Valladolid ini menjadi bintang dalam putaran final Piala Dunia 2002 yang berlangsung di Jepang dan Korea Selatan. Dua golnya di laga final membawa Brasil meraih trofi Piala Dunia 2002 usai mengalahkan Jerman 2-0. Total ia mengemas 8 gol dan membawanya merebut Sepatu Emas sebagai pencetak gol terbanyak sepanjang turnamen. (AFP/Roberto Schmidt)

Ronaldo memenangi penghargaan Pemain Terbaik Dunia FIFA pertamanya pada usia 20 tahun pada 1996. Dia juga mengklaim Ballon d'Or dua kali dan menjadi pencetak gol terbanyak Piala Dunia pada 2006 dengan golnya yang ke-15, sejak dilampaui oleh Miroslav Klose pada 2014.

Pemain Brasil itu mencetak 47 gol dalam 51 pertandingan saat klubnya Barcelona memenangkan Copa del Rey dan Piala Winners UEFA. Ronaldo juga membantu Brasil memenangkan gelar Piala Dunia 2002.

 

8 dari 11 halaman

4. Alfredo Di Stefano

Striker Timnas Spanyol, Alfredo Di Stefano (kiri) berlatih bersama rekannya, Laszlo Kubala dalam sesi latihan di Colombes, Prancis (12/3/1958) menjelang laga menghadapi Timnas Prancis. Sempat membela Timnas Kolombia dan Argentina, Alfredo Di Stefano akhirnya melakukan debut bersama Timnas Spanyol pada 30 Januari 1957 menghadapi Belanda dalam sebuah laga persahabatan. Menang 5-1, Alfredo Di Stefano menyumbang 3 gol ke gawang Belanda. (AFP/Staff)

"Siapa pria ini? Di mana pun dia berada di lapangan, dia berada dalam posisi untuk mengambil bola. Anda dapat melihat pengaruhnya dalam segala hal yang terjadi," tulis Bobby Charlton setelah melihat Di Stefano bermain untuk Real Madrid pada 1957.

The Blond Arrow mungkin tidak memiliki bakat alami seperti George Best atau Diego Maradona. Tetapi Charlton dan Franz Beckenbauer sama-sama menyatakan bahwa Di Stefano mungkin adalah pemain serba bisa terbaik yang menyukai sepak bola.

 

9 dari 11 halaman

3. Diego Maradona

3. Diego Maradona (Napoli) - Pria Argentina ini bagaikan dewa bagi warga kota Naples, Italia. Torehan Gelar dan prestasi yang dipersembahkan membuat Napoli memensiunkan nomor punggung 10 pada tahun 2000 lalu. (AFP/Carlo Hermann)

Tinggi Maradona hanya 165 cm tetaoi keterampilan menggiring bola sangat memikat di era generasinya. Sejak ia melakukan debut Argentinos Juniors saat berusia 15 tahun, Maradona mencetak 116 gol dalam 166 pertandingan kemudian bergabung dengan Boca Juniors, memenangi gelar liga setelah gol solo melawan rivalnya, River Plate.

Di kemudian pindah ke Barcelona, sebelum cedera dan sakit menimpanya. Dia pindah ke Napoli pada 1984, dan datanglah hari-hari terbaiknya yang menginspirasi klub barunya untuk meraih dua gelar liga dalam sejarah, setelah menjuarai Piala Dunia di Meksiko.

 

10 dari 11 halaman

2. Pele

Pele dianggap sebagai salah satu pesepak bola terbaik sepanjang masa. Dia menjadi satu-satunya sosok yang bisa memenangkan tiga gelar juara Piala Dunia. Pele punya catatan 97 caps untuk Timnas Brasil. Sebanyak 77 gol berhasil ia lesakkan selama bermain untuk Selecao. (AFP/Gerard Malie)

Pada usia 17 tahun, pada 1958, Pele menjadi pemain termuda yang tampil di final Piala Dunia. Dia mencetak enam gol di Swedia, termasuk hattrick semifinal dan dua lagi di final.

Pele adalah pemain pertama yang mampu memenangi tiga trofi Piala Dunia. Hampir sebagian besar karier klubya dihabiskan bersama Santos hingga 1974, Pele menunda rencana pensiun untuk bergabung dengan New York Cosmos.

 

11 dari 11 halaman

1. Lionel Messi

Pemain Timnas Argentina, Lionel Messi melakukan selebrasi usai mencetak gol pertama Argentina ke gawang Timnas Prancis melalui eksekusi penalti dalam laga final Piala Dunia 2022 di Lusail Stadium, Lusail, Qatar, Minggu (18/12/2022) malam WIB. (AP Photo/Manu Fernandez)

Buku-buku sejarah akan memuji Messi sebagai pemain luar biasa dan pesepak bola terbaik di Amerika Selatan yang memenangi segalanya. La Pulga memiliki kemampuan yang lengkapp seperti driblling, tendangan bebas yang menekuk, lob yang nakal, penyelesaian yang cerdik, dan menggelegar.

Bahkan Javier Mascherano pernah menyebut ada tiga pemain dalam satu tubuh Lionel Messi. Pep Guardiola juga sangat memujinya. "Jangan menulis tentang dia, jangan mencoba menggambarkannya. Perhatikan saja dia.”

Sumber: FFT

 

Berita Terkait