Nasib Cristiano Ronaldo dan 10 Pemain yang Balik ke Mantan Klubnya: MU Kena Apes

oleh Suharno diperbarui 10 Jul 2023, 11:35 WIB
Cristiano Ronaldo berhasil membayar kepercayaan Erik ten Hag saat tampil sebagai starter Manchester United pada laga lanjutan Grup E Liga Europa 2022/2023 menghadapi FC Sheriff yang berlangsung di Old Trafford, Jumat (28/10/2022) dini hari WIB. (AP/Jon Super)

Bola.com, Jakarta - Klub-klub Premier League sepertinya cendrung lebih senang beromansa dengan masa lalu. Arsenal, Chelsea, Manchester United (MU), dan Liverpool kerap memanggil kembali mantan pemain yang telah pergi.

Cristiano Ronaldo salah satunya yang akhirnya kembali ke Manchester United setelah hengkang ke Real Madrid dan pernah ke Juventus. Saat kembali, penampilan Ronaldo sebenarnya tidak buruk, tetapi ada permasalahan internal dengan klub.

Advertisement

Sebenarnya tidak hanya tim Premier League, klub-klub dari liga top Eropa yang lain juga kerap melakukannya. Misalnya saja, Gerard Pique dan Cesc Fabregas yang memanggil kembali mantan pemain hasil akademinya.

Tetapi, pemanggilan pemain ini bisa saja sukses maupun gagal. Meski demikian, akan ada kenangan tersendiri jika para pemain tersebut kembali.

Berikut 10 pemain yang bergabung kembali ke klub yang pernah dia perkuat. 

 

2 dari 11 halaman

1. Angel Di Maria

Angel Di Maria. Sayap kanan Argentina yang kini menginjak usia 34 tahun ini baru saja didatangkan Juventus pada bursa transfer musim panas 2022/2023 dari PSG dengan status bebas transfer. Dengan usianya yang makin menua, kondisi fisiknya menjadi rentan dengan cedera. Terbukti, baru 1 kali membela Juventus di Liga Italia, ia harus absen dalam 2 laga berikutnya akibat mengalami cedera. Juventus pun hanya mengikatnya selama 1 tahun dengan kondisinya tersebut. (AFP/Marco Bertorello)

Pemain Juventus, Di Maria, dikabarkan menolak reuni dengan Lionel Messi di Inter Miami. Sang winger veteran Argentina itu lebih memilih kembali ke mantan klubnya, Benfica, pada musim panas ini.

Pemenang Piala Dunia bersama Argentina itu meninggalkan klub Portugal tersebut untuk bergabung ke Real Madrid pada 2010. Di Maria menjelma menjadi salah satu pemain sayap terbaik di generasinya.

Bagaimana nanti kisahnya di Benfica pada jlid keduanya? Kita tunggu saja. 

 

3 dari 11 halaman

2. Thierry Henry

3. Thierry Henry - Pemain bernomor punggung 14 ini adalah mesin gol andalan The Gunners. Kesuksesan Arsenal era Arsene Wenger saat itu tak lepas dari peran kunci nya sebagai striker yang sangat mematikan di depan gawang lawan. (AFP/Odd Andersen)

Setelah menjadikan dirinya pencetak gol terhebat Arsenal, Henry pindah ke Barcelona. Juara Piala Dunia dan Euro bersama Timnas Prancis ini ingin menuntaskan hasratnya meraih gelar Liga Champions.

Alhasil setelah juara Liga Champions bersama Barcelona dan sempat ke Amerika Serikat, Henry kembali ke Arsenal setelah lima tahun berpisah.

Meski hanya menjadi pelapis, Henry mencetak gol saat melawan Leeds United di Piala FA, kemudian pensiun dari dunia sepak bola.

 

 

4 dari 11 halaman

3. Robbie Fowler

Selebrasi striker Liverpool, Robbie Fowler setelah menjebol gawang Charlton Athletic pada laga Premier League 2000/2001 di Valley Stadium (19/5/2001). Robbie Fowler total mencetak 6 gol dan 2 assist selama tampil dalam 12 laga Liverpool kontra Manchester United sepanjang sejarah Premier League Liga Inggris. Gol terakhirnya ke gawang MU dicetak pada laga pekan ke-31 Premier League 2000/2001 (31/3/2001) saat Liverpool menang 2-0. (AFP/Odd Andersen)

"Kembali ke Liverpool, saya selalu berpikir dalam hati, ketika Anda masih muda dan Anda punya pacar, dan kemudian tiba-tiba Anda kehilangan dia, Anda selalu ingin kembali padanya," ujar Fowler.

Setelah berpisah selama lima tahun, Fowler bersatu kembali dengan cinta sejatinya pada tahun 2006, ketika dia meninggalkan Manchester City untuk bergabung kembali dengan Liverpool.

Dalam dua tahun berikutnya di Anfield, dia mencetak selusin gol lagi untuk The Reds.

 

5 dari 11 halaman

4. Didier Drogba

Pemain Arsenal, William Gallas (kanan) berusaha merebut bola pemain Chelsea, Didier Drogba pada laga lanjutan Liga Inggris 2009/2010 di Stamford Bridge, London, 7 Februari 2010. Arsenal mendapatkan Gallas secara gratis setelah dilepas The Blues pada 2007. (AFP/Glyn Kirk)

Didier Drogba memilih meninggalkan Chelsea setelah mengamankan Liga Champions pertama klub tersebut pada 2012. Dia kemudian berpetualang ke China bersama Shanghai Shenhua dan klub Turki, Galatasaray.

Dia kemudian kembali ke Stamford Bridge setelah dua tahun berpisah dan kembali mengantar The Blues juara Premier League. Drogba kemudia hijrah ke Amerika Utara sebelum memutuskan gantung sepatu.

 

6 dari 11 halaman

5. Paul Pogba

Paul Pogba - Manchester United harus merogoh kocek dalam untuk memulangkan mantan pemainnya ini dari Juventus yang kala itu bernilai 94 juta Pounds. Namun sayang sekembalinya ke Old Trafford, Pogba tak pernah benar-benar mampu mengeluarkan penampilan terbaiknya. (AFP/Paul Ellis)

Sir Alex Ferguson kecewa ketika melihat Pogba justru tampil gemilang bersama Juventus. Padahal saat masih bersama Manchester United, dia hanya tampil dalam tujuh laga bersama tim senior Setan Merah.

Manchester United akhirnya merekerut kembali Pogba seharga 89 juta pounds ketika Ferguson telah pensiun. Sayangnya, penampilan pemain yang membawa Prancis juara Piala Dunia 2018 ini justru biasa saja di Old Trafford.

 

7 dari 11 halaman

6. Shinji Kagawa

2. Shinji Kagawa - Pemain asal Jepang itu menjelma menjadi pemain bintang saat berseragam Borussia Dortmund. Kagawa berhasil membawa Dortmund meraih gelar Bundesliga dua kali beruntun yaitu pada musim 2010-2011 dan 2011-2012. (AFP/Patrik Stollarz)

Di bawah asuhan Jurgen Klopp di Borussia Dortmund, Kagawa adalah bagian dari tim yang mengklaim gelar Bundesliga berturut-turut, termasuk titel ganda liga dan DFB Pokal pada 2012. Kesuksesan ini membuat Manchester United tertarik merekrutnya untuk menggantikan Paul Pogba yang membelot ke Juventus.

Pemain Jepang itu menunjukkan momen-momen yang menjanjikan bagi Setan Merah dan mengantarkan klub juara Premier League musim 2012/2013. Setelah dua tahun di Old Trafford, Kagawa kembali ke Dortmund dan menambahkan gelar Piala Jerman.

 

8 dari 11 halaman

7. Jermain Defoe

Jermain Defoe. Striker 39 tahun yang kini memperkuat Glasgow Rangers sejak tengah musim 2018/2019 ini telah mencetak total 163 gol dari 496 laga di Premier League. Gol-gol tersebut dicetak bersama 6 klub berbeda mulai 1999/2000 hingga 2018/2019, termasuk Tottenham Hotspur. (AFP/Glyn Kirk)

Tottenham memiliki kecenderungan aneh untuk merekrut kembali mantan penyerang mereka, dan Harry Redknapp memiliki peran besar. Setelah mencetak 64 gol dalam empat tahun di White Hart Lane, Defoe pindah ke Portsmouth.

Dia kemudian kembali ke Spurs dan mencetak banyak gol lagi sebelum hengkang ke Amerika Serikat bersama Toronto. Defoe juga sempat kembali ke Tottenham ketika MLS memasuki jeda dengan status pemain pinjaman.

 

9 dari 11 halaman

8. Peter Crouch

Peter Crouch juga tampil dalam dua periode bersama Portsmouth. Periode pertamanya berlangsung selama 1 musim pada 2001/2002 saat Portsmouth berlaga di Divisi 1. Sementara periode keduanya juga berlangsung selama 1 musim pada 2008/2009 saat Portsmouth berkompetisi di Premier League. (AFP/Geoff Caddick)

Setelah bergabung dengan akademi Tottenham pada 1995, Crouch harus menunggu hingga 2009 sebelum tampil di tim utama untuk London Utara. Striker jangkung itu juga menikmati dua musim di Portsmouth, mencetak 18 gol Championship League untuk klub pada 2001/2002 sebelum pindah ke Aston Villa dengan harga 5 juta pounds.

Enam tahun kemudian, dia bergabung kembali dengan Pompey, yang pada saat itu baru saja menjuarai Piala FA. Tetapi sekali lagi dia hanya bertahan satu musim saat Spurs datang mengajukan penawaran.

 

10 dari 11 halaman

9. Juninho

Juninho bisa dibilang merupakan eksekutor tendangan bebas terbaik sepanjang masa. Ia tercatat sukses melesatkan 75 gol dari situasi tersebut. Penampilan hebatnya sebagai playmaker juga membuat dirinya mempersembahkan banyak gelar di Olympique Lyon, yaitu 7 gelar Ligue 1 berturut-turut. Juninho juga terkenal sebagai pemain dengan visi dan umpan yang sangat baik. (AFP/Philippe/Merle)

Dia datang, dia menangis, dia mencuri hati kita. Middlesbrough, dan seluruh Inggris, patah hati ketika Juninho meninggalkan klub ini setelah Boro terdegradasi pada 1997.

Tapi kemudian dia kembali, dipinjamkan sebentar sekitar pergantian milenium, hanya untuk menyapa dan membantu Boro menghindari kejatuhan yang sama.

Dua tahun kemudian dia kembali secara permanen dan menjadi ikon Middlesbrough yang memenangi trofi pertama klub dan lolos ke Eropa untuk pertama kalinya.

 

11 dari 11 halaman

10. Carlos Tevez

Penyerang Boca Juniors, Carlos Tevez, tampak kecewa usai ditahan imbang Libertad pada laga grup H Copa Libertadores di Estadio La Bombonera, Rabu (30/9/2020) dini hari WIB. Boca Juniors bermain imbang 0-0 atas Libertad. (Agustin Marcariana/Pool via AP)

Tevez menikmati reuni yang romantis setelah 11 tahun berpisah dengan Boca Juniors. "Hatiku meledak dengan kebahagiaan! Terima kasih telah menantang hawa dingin dan menungguku. Saya sudah kembali ke rumah," tulisnya di Twitter setelah meninggalkan Juventus pada 2015.

Mungkin akan sedikit lebih romantis jika dia tidak pergi setelah satu musim untuk pindah ke Liga Super China dengan gaji yang sangat besar yang dianggapnya sebagai liburan. Tevez kemudian kembali ke Boca dan membantu klub memenangi dua gelar lagi.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait