Saddil Ramdani Sering Debat dengan Netizen terkait Performa di Klub Malaysia dan Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto Beri Nasihat

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 25 Jul 2023, 18:15 WIB
Ilustrasi - Saddil Ramdani di Timnas dan Sabah FC (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Saddil Ramdani kerap berdebat dengan netizen yang membandingkan performanya di Sabah FC dan Timnas Indonesia. Sebagai mantan pelatihnya, Kurniawan Dwi Yulianto memberikan nasihat.

Kurniawan pernah dua musim melatih Sabah FC di Liga Super Malaysia pada 2020 dan 2021. Pria berusia 47 tahun itu pula yang membawa Saddil Ramdani ke Kota Kinabalu.

Advertisement

Kurniawan mendatangkan Saddil ke Sabah FC pada 2021 dari Bhayangkara FC.

Setelah Kurniawan tidak lagi menangani Sabah FC, Saddil Ramdani masih dipercaya. Bahkan, winger berusia 24 tahun itu menjadi idola publik Likas Stadium berkat konsistensinya.

2 dari 5 halaman

Saddil Ramdani Murka

Winger Timnas Indonesia, Saddil Ramdani, ketika membela Sabah FC di Malaysia. (Bola.com/Dok.Facebook Sabah FC).

Beberapa waktu lalu, Saddil Ramdani murka dengan warganet yang menilai penampilannya berbeda bila bermain untuk Timnas Indonesia.

Selain itu, Saddil juga diserang netizen akibat menyanyikan lagu kebangsaan Malaysia, Negaraku, sebelum bermain untuk Sabah FC kontra Sri Pahang FC.

Saddil sampai membuat klarifikasi tidak dinaturalisasi menjadi warga negara Malaysia karena ia hanya mencari sesuap nasi di Negeri Jiran.

Saddil memang tampil luar biasa dengan Sabah FC di musim ini. Pemain berkaki kidal itu mampu merangkum enam gol dan tujuh assist dari 13 pertandingan.

 

3 dari 5 halaman

Ulasan Kurniawan Dwi Yulianto

Eks striker Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto di Pancoran Soccer Field, Jakarta Selatan, pada Selasa (25/7/2023). (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

"Saya sedikit banyak tahu tendang Saddil. Maksudnya, saya kemarin sempat ke Sabah juga untuk bertemu dengan dia," ujar Kurniawan dalam sharing sessions "Garuda Mendunia bersama Aice" di Pancoran Soccer Field, Jakarta Selatan, pada Selasa (25/7/2023).

"Saya beri tahu dia, tidak usah diladeni. Cuma namanya manusia mungkin kan ada batasnya. Saya tahu anak ini baik. Menurut saya, dia kalau bekerja tidak setengah-setengah."

"Dia akan memberikan 100 persen. Mungkin di Sabah FC dia kan berkompetisi penuh. Jam bermainnya tinggi. Kalau di Timnas Indonesia, seperti di FIFA Matchday terakhir, hanya dua kali pertandingan," tutur Kurniawan.

4 dari 5 halaman

Main Cuma 19 Menit

Reaksi pemain Timnas Indonesia, Saddil Ramdani saat laga FIFA Match Day antara Timnas Indonesia melawan Timnas Curacao di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (27/09/2022). (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Di FIFA Matchday Juni 2023, Saddil dipanggil Timnas Indonesia untuk melawan Timnas Palestina dan Timnas Argentina. Hanya saja, pesepak bola kelahiran 2 Juni 1999 ini cuma membukukan 19 menit.

Saddil baru masuk pada menit ke-71 ketika Timnas Indonesia diimbangi Palestina 0-0 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, pada 14 Juni 2023. Namun, ia hanya duduk manis di bangku cadangan tatkala kalah 0-2 dari Argentina di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, pada lima hari berselang.

"Terus, menit bermain Saddil juga berkurang, hanya beberapa menit. Nah, tidak bisa dibandingkan ketika ia bermain di klub dan di Timnas Indonesia," ungkap Kurniawan.

 

5 dari 5 halaman

Tidak Adil

"Jadi menurut saya, penilaiannya jangan seperti itu. Kalau kita membandingkan Saddil saat bermain di klub, tentu dia lebih bagus. Sebab, karena hampir setiap minggu dia bermain dan tidak selamanya juga dia bermain bagus," terang Kurniawan.

"Mungkin saat dia bermain bagus saja yang dilihat. Iya kan. Tapi, saat dia tidak perform mungkin tidak dilihat. Di FIFA Matchday terakhir dia bermain cuma beberapa menit."

"Mungkin saat itu dia sedang tidak perform. Nah, itu yang dilihat. Jadi tidak fair menurut saya kalau perbandingannya antara klub dan timnas," ucap Kurniawan.

Berita Terkait