Andik Vermansah, Evan Dimas, dan Bintang-Bintang Timnas Indonesia yang Meredup di Usia Emas

oleh Aryo Atmaja diperbarui 26 Jul 2023, 09:30 WIB
Timnas Indonesia - Andik Vermansah, Zulham Zamrun, Evan Dimas (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Talenta pesepak bola Indonesia sepertinya tidak pernah kehabisan. Hampir setiap tahun bermunculan pemain muda dengan penuh bakat yang kemudian menjadi aset besar bagi Timnas Indonesia.

Salah satu contoh saat ini adalah Marselino Ferdinan yang meroket sejak di Timnas Indonesia U-19 ke level senior dalam waku singkat. Marselino bahkan sekarang sedang berkiprah di Eropa bersama klub Belgia, KMSK Deinze.

Advertisement

Namun bicara soal sepak bola Indonesia, dalam beberapa tahun terakhir selalu ada pertanyaan menarik, "Mengapa pemain sepak bola Indonesia atau tim juniornya bisa berprestasi pada usia muda, tapi meredup ketika memasuki usia emasnya?"

Pertanyaan tersebut kerap terjadi ketika Timnas Indonesia senior tidak mampu berprestasi seperti Tim Garuda Muda, baik U-16 maupun U-19, atau U-22 yang menjuarai SEA Games di Kamboja kemarin.

Keberhasilan Timnas Indonesia U-19 menjuarai Piala AFF U-19 2013 dan Timnas Indonesia U-16 yang sukses menjuarai Piala AFF U-16 2018 kerap menimbulkan pertanyaan di atas. Namun, satu hal yang pasti dalam setiap generasi selalu akan ada pemain-pemain yang terus bersinar.

Sebagai contoh, ketika Timnas Indonesia juara Piala AFF U-19 2013. Kemudian tidak sedikit pemain seangkatan mereka yang kemudian meredup.

Kali ini, Bola.com mengulas beberapa di antara begitu banyak pemain Indonesia yang sempat digadang-gadang bakal memiliki karier yang melesat pada saat masih muda, tapi kini tampil biasa saja meski masih memperkuat klub.

Siapa saja mereka?

2 dari 6 halaman

Andik Vermansah

Andik Vermansah menjadi pemain penting tim Jatim saat menjuarai Cabor sepak bola PON Kaltim 2008. Andik juga sukses menjadi motor serang Timnas Indonesia saat menyabet runner-up di Piala AFF 2016. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Andik Vermansah lahir di Jember, Jawa Timur pada 23 November 1991. Ia pernah mendapat predikat salah satu pemain terbaik Indonesia pada eranya.

Saat menginjak usia 17 tahun, Andik bergabung dengan tim senior Persebaya dan menjadi salah satu pemain termuda dalam skuat persebaya. Di Persebaya karier Andik semakin berkembang pesat.

Sejak main di Persebaya, ia beberapa kali dipanggil untuk bermain di Timnas Indonesia. Ia diturunkan dalam ajang SEA Games 2011. Namanya pun mulai melejit di kawasan Asia Tenggara. Bahkan ia sempat dijuluki Lionel Messi dari Indonesia.

Namanya makin populer saat Andik ikut bermain antara Indonesia All Stars melawan LA Galaxy dari Amerika Serikat di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta. Saat itu, Andik sempat terkena tackling keras dari pemain bintang David Beckham.

Kemudian Andik Vermansah berkarier di negara tetangga, Malaysia bersama klub Selangor FA. Andik sukses mengantarkan Selangor merebut Piala Malaysia 2015.

Andik melakoni debut pada November 2012. Setelah menjadi anggota Timnas Indonesia U-23, ia bergabung mengikuti turnamen Piala AFFCup 2016.

Kemudian dipanggil lagi ke Timnas Indonesia menjelang persiapan Piala AFF 2018. Terakhir kali Andik berseragam Timnas Indonesia adalah pada Oktober 2019 saat usianya menginjak 28 tahun.

Andik Vermansah masih aktif bermain dan kini menginjak usia 31 tahun. Musim lalu ia bermain untuk Bhayangkara FC, tapi saat BRI Liga 1 2023/2024 sudah berjalan empat pekan, Andik masih berstatus tanpa klub.

3 dari 6 halaman

Evan Dimas

Evan Dimas. Gelandang tengah milik Arema FC berusia 27 tahun ini menjadi pemain tertajam ketiga Timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong. Hingga kini ia telah mencetak 5 gol dan 2 assist dari 17 laga. Gol pertama di Era STY dicetak saat kalah 1-3 dari Oman pada laga persahabatan (29/5/2021). Sementara gol terakhirnya terjadi saat menang 5-1 atas Malaysia pada fase grup Piala AFF 2020 (12/12/2021). (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Evan Dimas membawa Timnas Indonesia menjuarai Piala AFF U-19 2013 yang digelar di Sidoarjo. Kala itu, tim besutan Indra Sjafri tersebut mengalahkan Vietnam di final lewat drama adu penalti.

Harus diakui Timnas Indonesia pada hari-hari ini begitu lekat dengan sosok Evan Dimas Darmono. Gelandang yang kerap menjadi kreator sekaligus pengatur ritme permainan Timnas Indonesia itu dan pernah dipercaya menjadi seorang kapten.

Evan Dimas dalam usia keemasan dalam sepak bola. Boleh dibilang ia menjadi tulang punggung Tim Garuda dalam beberapa tahun terakhir.

Evan Dimas menjalani debut bersama Timnas Indonesia di Piala AFF pada edisi 2014 yang digelar di Vietnam dan Singapura. Piala AFF 2016 menjadi edisi yang paling istimewa bagi Evan Dimas. Untuk pertama kalinya, Evan mencicipi partai final.

Lantas Evan Dimas yang tak dipanggil Timnas Indonesia dipertanyakan oleh salah satu kontestan Piala AFF 2022, Vietnam. Saat ini, pemain berusia 28 tahun itu membela Arema FC sejak musim lalu di ajang BRI Liga 1.

Evan Dimas membela Timnas Indonesia dalam kurun waktu 8 tahun sejak debut pada November 2014 dan terakhir kali pada Januari 2022. Termasuk di Timnas Indonesia level muda, total Evan Dimas mencatatkan 41 penampilan dengan 8 gol dan tiga assist di semua level usia Timnas.

4 dari 6 halaman

Zulham Zamrun

Gelandang Timnas Indonesia, Zulham Zamrun membawa bola melewati pemain Kamerun pada laga uji coba di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Rabu (25/3/2015). Kamerun Menang 1-0 atas Indonesia. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Sekitar delapan tahun yang lalu, Zulham mencapai puncak popularitasnya di klub dan Timnas Indonesia. Tahun ini, seolah menjadi tahun horor bagi pemain asal Ternate ini.

Tidak hanya prestasinya bersama klub, Zulham Zamrun juga mengaku punya sederet gol yang menurutnya berkesan dan sulit dilupakan. Sebagai sosok striker mematikan, Zulham pernah mengoleksi banyak gol baik di klub dan juga Timnas Indonesia.

Paling berkesan adalah saat mencetak gol, dan mengantarkan timnya berprestasi. Gol Zulham Zamrun yang paling terkesan bersama Timnas Indonesia ketika beruji coba lawan Vietnam di Maguwoharjo. Ia mencetak gol dari tendangan bebas jarak jauh.

Zulham Zamrun melakoni debut di level Timnas Indonesia pada Oktober 2011 dan terkahir kali pada Oktober 2016. Saat ini atau diusianya yang ke-35 tahun, ia bermain untuk klub Persela Lamongan di kompetisi Liga 2 2023/2024.

5 dari 6 halaman

Hansamu Yama

Bek Timnas Indonesia, Hansamu Yama, mengamati rekannya saat melawan Thailand pada laga Piala AFF 2018 di Stadion Rajamangala, Bangkok, Sabtu (17/11). Thailand menang 4-2 dari Indonesia. (Bola.com/M. Iqbal Ichsan)

Sekitar empat tahun lalu, Hansamu Yama punya dua atribut paten di Timnas Indonesia. Selain menjadi pilar di lini belakang, bek kelahiran Mojokerto, Jawa Timur itu juga didapuk sebagak kapten tim.

Kala itu, usia Hansamu Yama masih menginjak 24 tahun. Suatu pencapaian yang luar biasa bagi pemain yang belum menyentuh era keemasannya. Bagaimana dengan sekarang?

Jangankan predikat sebagai pemimpin tim, Hansamu bahkan kehilangan tempatnya di Timnas Indonesia.

Hansamu Yama belum pernah lagi membela Timnas Indonesia sejak tampuk kepemimpinan di kursi pelatih berganti dari Simon McMenemy ke Shin Tae-yong. Dia hanya sempat dipanggil ke pemusatan latihan pada awal 2020.

Hansamu Yama pertama kali membela Timnas Indonesia senior pada September 2016. Total ia bermain sebanyak 19 kali dan mencetak dua gol menurut data dari Transfermarkt.

Usia Hansamu Yama saat ini berusia 28 tahun dan masih berseragam Persija Jakarta di BRI Liga 1 2023/2024.

6 dari 6 halaman

Maldini Pali

Pemain PSM Makassar, Maldini Pali, saat latihan di Jakarta, Jumat (8/4/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Maldini Pali kini berusia 28 tahun dan pernah menjadi salah satu nama yang banyak diperbincangkan pada satu dekade silam. Pada awalnya Maldini Pali kerap memenuhi panggilan Indra Sjafri untuk bermain di Timnas Indonesia U-19.

Bahkan, Maldini Pali sendiri sempat membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Asia U-19 2014. Sayangnya karier Maldini Pali terus redup ketika memasuki tahun 2017.

Saat itu ia sempat membela PSM Makassar di awal tahun 2017. Namun, belum lama di PSM Makassar, ia hengkang ke Sriwijaya FC. Di sana karier Maldini Pali mulai meredup dan terlupakan dari skuad Timnas Indonesia.

Tahun lalu ia tercatat bermain di Liga 2 bersama Kalteng Putra. Ia hijrah ke Kalteng Putra setelah dilego oleh Bhayangkara FC pada 2019. Namun menjelang musim 2023/2024, pemain yang suka beroperasi di sektor kanan, berstatus tanpa klub.

Sumber: Transfermarkt

Berita Terkait