Perjalanan Aji Santoso di Persebaya: dari Runner-up Liga 1, Juara Pramusim, hingga Pelatih Terbaik

oleh Aditya Wany diperbarui 05 Agu 2023, 13:15 WIB
Ekspresi pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso (kiri), saat melakukan protes kepada asisten wasit dalam pertandingan pekan kelima BRI Liga 1 2023/2024 melawan Persija Jakarta yang berlangsung di SUGBK, Jakarta, Minggu (31/7/2023). (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Bola.com, Surabaya - Persebaya Surabaya secara resmi telah memecat Aji Santoso dari jabatan pelatih kepala per Jumat (4/8/2023). Keputusan itu mengakhiri petualangan Aji selama tiga tahun sembilan bulan di klub Bajul Ijo.

Itu merupakan masa kepelatihan terlama yang dijalani seorang juru taktik Persebaya, sejak kembali diakui PSSI pada 2017. Aji Santoso juga membukukan banyak catatan yang gemilang sebelum nasibnya berakhir kurang baik.

Advertisement

Aji datang ke Persebaya Surabaya saat kompetisi berjalan di Liga 1 2019. Pada musim itu, Tim Bajul Ijo sempat ditangani Djadjang Nurdjaman yang kemudian digantikan Wolfgang Pikal.

Sayangnya, dua pelatih itu gagal memenuhi ekspektasi. Hingga akhirnya, Aji Santoso ditunjuk sebagai pelatih kepala Persebaya pada 31 Oktober 2019.

Jauh sebelumnya, Aji merupakan sosok yang berjasa untuk Persebaya Surabaya. Status Aji Santoso adalah legenda klub, karena merupakan kapten tim saat Bajul Ijo menjuarai Liga Indonesia 1996-1997, semasa masih berkarier sebagai pemain.

 

 

 

2 dari 9 halaman

Bawa Persebaya Promosi

Persebaya Surabaya - Aji Santoso (Bola.com/Adreanus Titus)

Sebagai pelatih, sumbangsihnya juga tak bisa dipandang sebelah mata. Aji Santoso mampu membawa Persebaya promosi ke ISL berkat sentuhannya yang menjadi pelatih caretaker, menggantikan Arcan Iurie pada 2009. Sebelumnya, Persebaya bermain di Divisi Utama 2008-2009.

Pada 2011, kompetisi mengalami dualisme, terdapat Indonesia Super League (ISL) dan Liga Primer Indonesia (LPI). Aji lalu menangani Persebaya yang tampil di IPL 2011 dan menjadi pemuncak klasemen yang kemudian terhenti setelah 18 pertandingan.

Di Liga 1 2019, situasi Persebaya Surabaya tak mudah karena hanya menghuni peringkat kesembilan dengan 31 poin dari 25 pertandingan. Hanya ada sembilan laga tersisa untuk mengangkat Tim Bajul Ijo sampai akhir musim.

Yang terjadi berikutnya adalah keajaiban di tangan dingin Aji Santoso. Persebaya membukukan sembilan pertandingan tanpa kekalahan, dengan perincian tujuh menang dan dua seri.

Persebaya pun menduduki peringkat kedua klasemen akhir dengan 54 poin. Artinya, Aji Santoso berhasil menyumbang 23 poin hanya dalam sembilan laga. Mereka akhirnya finish di bawah Bali United (64 poin) yang menjuarai Liga 1 2019.

 

3 dari 9 halaman

Raih Trofi pada Pramusim

Persebaya Surabaya (Sumber: Instagram/@officialpersebaya)

Arsitek tim asal Malang itu kemudian melanjutkan kiprahnya di musim 2020. Mereka mendatangkan sejumlah pemain bintang, sebut saja Makan Konate yang merupakan gelandang asing top. Masih ada David da Silva yang merupakan predator tajam.

Persebaya pun berhasil menjuarai Piala Gubernur 2020 di pramusim. Sayangnya, target menjuarai Liga 1 2020 tidak tercapai karena kompetisi dihentikan akibat pandemi. Persebaya juga baru melakoni dua pertandingan.

Berikutnya, Persebaya mampu menjalani musim yang luar biasa di BRI Liga 1 2021/2022. Sempat bersaing di perebutan juara, Bajul Ijo pun terseok-seok dalam beberapa laga terakhir yang harus rela melihat Bali United kembali keluar sebagai kampiun.

4 dari 9 halaman

Dinobatkan sebagai Pelatih Terbaik

Marselino Ferdinan, Aji Santoso, dan Taisei Marukawa, trio Persebaya Surabaya yang mendapatkan penghargaan sebagai yang terbaik di BRI Liga 1 2021/2022 untuk Desember 2021. (Dok. Persebaya)

Aji Santoso sudah berhasil membawa Persebaya meraih target yang diberikan manajemen di BRI Liga 1 2021/2022. Seperti diketahui, Tim Bajul Ijo menduduki peringkat kelima klasemen akhir dengan 63 poin.

Sosok Aji Santoso mampu mencuri perhatian dengan penghargaan pelatih terbaik. Dia mengalahkan Stefano Cugurra Teco, yang sebenarnya membawa Bali United menjadi juara Liga 1 2021/2022.

Tak hanya itu, dua trofi individu lainnya juga berhasil dimenangkan anggota tim Persebaya. Penghargaan pemain terbaik ditahbiskan kepada Taisei Marukawa, dan pemain muda terbaik diberikan kepada Marselino Ferdinan.

Musim 2021/2022 juga paling dikenang mengingat Persebaya banyak kehilangan pemain bintangnya. Mereka lebih memilih mengandalkan pemain muda dan hasilnya tetap menembus lima besar.

 

5 dari 9 halaman

Target Meleset

Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso memberikan instruksi kepada pemainnya saat menghadapi Arema FC pada laga lanjutan pekan ke-33 BRI Liga 1 2022/2023 di Stadion PTIK, Jakarta, Selasa (11/04/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Memasuki Liga 1 2022/2023, manajemen klub membebankan target yang lebih tinggi kepada Aji Santoso. Mereka ingin menembus kompetisi Asia atau minimal menduduki tiga besar klasemen akhir.

Sayangnya, target ini meleset. Persebaya hanya berada di peringkat keenam klasemen akhir dengan 52 poin. Meski target tak terpenuhi, manajemen klub tetap memercayakan tim kepada Aji Santoso sampai musim ini.

Persiapan pramusim pun dilakukan. Sejumlah pemain didatangkan untuk menambah kekuatan tim. Sebut saja Ferdinan Sinaga, Bruno Moreira, hingga Reva Adi Utama. Deretan itu dikombinasikan dengan Paulo Victor, Ze Valente, dan Sho Yamamoto.

 

6 dari 9 halaman

Moncer pada Pramusim

Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso. (Bola.com/Yoppy Renato)

Manajemen klub untuk kali pertama secara terbuka menyatakan ingin menjuarai Liga 1 2023/2024. Persiapan pramusim juga dilakukan secara matang hingga tak terkalahkan dalam tiga laga uji coba kontra tim Liga 1 juga.

Masing-masing berhasil menang 3-1 atas Bali United (28/5/2023), imbang 2-2 kontra Persija Jakarta (18/6/2023), dan unggul 4-3 melawan Persis Solo (24/6/2023).

Persebaya juga beruji coba melawan tiga tim amatir yang semuanya berakhir dengan kemenangan. Di antaranya adalah tim Porprov Sidoarjo (2-0), Beta Jaya (8-1), dan PSS Sleman U-20 (6-1).

Total, Persebaya mampu menceploskan 25 gol dan kemasukan delapan gol. Mereka juga hanya membukukan satu nirbobol, itu pun melawan tim amatir. Artinya, sektor pertahanan perlu mendapat perhatian khusus.

7 dari 9 halaman

Tampil Melempem

Ekspresi marah pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso (dua kiri), saat melakukan protes kepada asisten wasit dalam pertandingan pekan kelima BRI Liga 1 2023/2024 melawan Persija Jakarta yang berlangsung di SUGBK, Jakarta, Minggu (31/7/2023). (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Begitu tampil di kompetisi resmi, performa Persebaya melempem. Tim asal Kota Pahlawan itu sempat mengawali Liga 1 dengan menyakinkan dengan menang 3-2 di markas Persis Solo (1/7/2023).

Yang terjadi berikutnya, Persebaya melewati lima laga beruntun tanpa kemenangan. Tim Bajul Ijo gagal menang di markas sendiri setelah ditahan 1-1 saat menjamu Barito Putera pada pekan kedua BRI Liga 1 (8/7/2023).

Mereka kemudian takluk 0-2 di markas PSIS Semarang (16/7/2023). Persebaya juga ditahan 2-2 RANS Nusantara dalam pekan keempat (23/7/2023). Mereka kalah 0-1 dari Persija Jakarta (30/6/2023).

Setelah itu, muncul ultimatum dari manajemen klub bahwa pelatih berusia 53 tahun itu wajib meraih tujuh poin di tiga pertandingan berikutnya.

Tiga laga yang dimaksud adalah menghadapi Persikabo 1973, Bhayangkara FC (8/8/2023), dan Persita Tangerang (12/8/2023). Duel melawan Bhayangkara akan berlangsung dalam partai tandang, sedangkan dua lainnya berstatus tuan rumah.

Dengan target itu, artinya Persebaya tidak boleh menelan kekalahan. Tim Bajul Ijo wajib memenangi dua dari tiga laga ke depan. Aji Santoso gagal memenuhi target yang dibebankan oleh manajemen klub.

 

8 dari 9 halaman

Resmi Dipecat

Pelatih Persebaya Surabaya, Aji Santoso (dua kiri), memberikan isyarat kepada salah satu asisten wasit bahwasannya bola umpan pemain Persebaya dibuang keluar oleh pemain Persija Jakarta. (Bola.com/Ikhwan Yanuar)

Yang terjadi, Tim Bajul Ijo malah kalah di kandang sendiri saat melawan Persikabo. Duel pekan keenam itu berakhir dengan skor 1-2 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (4/8/2023).

Suporter pun semakin kencang meneriakkan Aji Out setelah laga itu rampung. Hanya beberapa jam kemudian, manajemen klub mengumumkan telah memecat Aji Santoso dari jabatan pelatih kepala.

Untuk sementara, Persebaya akan ditangani Uston Nawawi yang merupakan asisten pelatih sekaligus direktur teknik.

Persebaya Surabaya kini hanya mengoleksi lima poin dari enam pertandingan. Mereka untuk sementara berada di peringkat ke-16, atau masuk zona degradasi di klasemen sementara. Sebuah akhir kurang apik dari petualangan pelatih yang luar biasa.

9 dari 9 halaman

Simak Persaingan Musim Ini:

Berita Terkait