3 Pemain Borneo FC Dipanggil Timnas Indonesia U-23, Pieter Huistra Kritik Bentrok Jadwal Piala AFF U-23 2023

oleh Muhammad Adi Yaksa diperbarui 10 Agu 2023, 12:49 WIB
Selebrasi gelandang Timnas Indonesia U-22, Fajar Fathur Rahman setelah mencetak gol ketiga Timnas Indonesia U-22 ke gawang Filipina pada laga pertama Grup A SEA Games 2023 di Olympic Stadium, Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (29/4/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Bola.com, Bekasi - Pelatih Borneo FC Samarinda, Pieter Huistra, mengkritik bentrok jadwal Piala AFF U-23 2023 dengan BRI Liga 1 2023/2024.

Tiga pemain Borneo FC dipanggil ke Timnas Indonesia U-23 sebagai persiapan untuk Piala AFF U-23 2023. Ketiganya adalah Fajar Fathur Rahman, Komang Teguh, dan Daffa Fasya.

Advertisement

Timnas Indonesia U-23 memulai pemusatan latihan pada Kamis (10/8/2023) sebelum berkancah di Piala AFF U-23 2023 di Thailand pada 17-26 Agustus 2023.

Dalam periode Piala AFF U-23 2023 itu, BRI Liga 1 akan menggelar pekan kesembilan pada 18-20 Agustus 2023 dan pekan kesepuluh pada 25-28 Agustus 2023.

2 dari 5 halaman

Unek-Unek Pieter Huistra

Pelatih Borneo FC, Peter Egge Huistra, dalam pertandingan pekan ketujuh BRI Liga 1 2023/2024 melawan Persija Jakarta yang berlangsung di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (9/8/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Borneo FC sebenarnya tidak wajib melepas Fajar, Komang, dan Daffa ke Timnas Indonesia U-23 karena Piala AFF U-23 2023 bukan agenda FIFA.

"Sayang sekali turnamen semacam ini berada di tengah-tengah kompetisi. Sayang sekali," ujar Pieter Huistra.

"Saya pikir di setiap negara yang menghargai sepak bola, kasta teratas, kompetisi profesional, harus di atas segalanya,."

"BRI Liga 1 adalah tempat semua pemain berkembang. Saya paham mungkin Piala AFF U-23 adalah kesempatan untuk sepak bola Indonesia memenangkan sesuatu," jelas Pieter Huistra.

3 dari 5 halaman

Pernah Jadi Direktur Teknik dan Pelatih Interim Timnas Indonesia

Setelah resmi melatih PBR, kini tugas Pieter Huistra adalah memilih 22 pemain yang akan bermain di Piala Jenderal Sudirman. (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pieter Huistra sudah tidak asing lagi dengan sepak bola Indonesia. Pria asal Belanda itu pernah menjadi Direktur Teknik Timnas Indonesia pada 2014-2015.

Selain itu, Pieter Huistra juga pernah ditunjuk sebagai pelatih interim Timnas Indonesia pada 2015 sebelum Indonesia di-banned FIFA akibat intervensi pemerintah.

4 dari 5 halaman

Ungkapan Pieter Huistra

"Saya berharap di masa depan, hal-hal semacam ini bisa dipisahkan. Jika menurut Anda turnamen itu sangat penting, kompetisi jangan dimainkan," ungkap Pieter Huistra.

"Itu pendapat saya. Jadi semua orang bisa berpikir apa pun yang mereka mau. Tapi saya pikir, BRI Liga 1 seperti Premier League di Inggris, La Liga di Spanyol."

"Seperti semua divisi pertama di setiap negara, itu yang paling penting di negara sepak bola mana pun. Jadi, BRI Liga 1 harus menjadi yang paling penting, dan Timnas Indonesia level senior," ucapnya.

5 dari 5 halaman

Persaingan Musim Ini

Berita Terkait