3 Cara Chelsea agar Terhindar dari Sanksi FFP Setelah belanja Jor-joran Hampir Rp19,5 Triliun

oleh Aryo Atmaja diperbarui 22 Agu 2023, 09:30 WIB
Chelsea - Ilustrasi Logo Chelsea (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Tim kaya raya Inggris, Chelsea sangat boros sejak berganti pemilik dari Roman Abramovich ke Todd Boehly. Bagaimana tidak? Mereka sudah menghabiskan uang hingga hampir 1 miliar pounds atau Rp19,5 triliun.

Uang sebanyak itu dikeluarkan Chelsea dalam tiga jendela transfer. Selama itu pula tim berjulukan bahkan memecahkan rekor biaya transfer Inggris dua kali.

Advertisement

Hal ini menjadi perhatian besar bagi para rivalnya, baik di level kompetisi domestik ataupun antarklub Eropa. Tim besutan Mauricio Pochettino benar-benar ingin bangkit sebagai tim besar dan penuh ambisi.

Persoalannya adalah, Chelsea bisa saja terkena sanksi Financial Fair Play (FFP) karena pemborosan yang mereka lakukan. Sebut saja Barcelona terkena hukuman setelah berurusan dengan kasus FFP.

Namun, hal lain yang menarik perhatian dunia sepak bola adalah meski melakukan pembelanjaan, The Blues terhindar dari sanksi Financial Fair Play. Sementara klub seperti Barcelona mengalami

Agar tidak menimpa Chelsea, berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan klub bermarkas di Stamford Bridge.

2 dari 5 halaman

Amortisasi

Selebrasi para pemain Chelsea setelah Nicolas Jackson (kanan) mencetak gol ke gawang Newcastle United pada laga pramusim Premier League Summer Series 2023 di Atlanta, USA (26/7/2023). (AP Photo/Brynn Anderson)

Selain jor-joran mengeluarkan duit untuk membeli pemain dari klub lain. Chelsea juga memberikan durasi kontrak yang panjang bagi sejumlah pemain anyarnya.

Tiga rekrutan terbesar klub, Moises Caicedo, Enzo Fernandez, dan Mykhalio Mudryk semuanya diberi kontrak panjang.

Misalnya, Fernandez diberi kontrak delapan setengah tahun, Caicedo diberi kontrak delapan tahun. Sedangkan Mudryk juga telah diberikan kontrak selama tujuh setengah tahun.

Sesuai FFP UEFA dan standar akuntansi, kontrak sebesar itu memungkinkan The Blues untuk amortisasi kontrak atau memperpanjang biaya setiap harga transfer awal.

Amortisasi adalah istilah keuangan yang menggambarkan proses pelunasan pinjaman dari waktu ke waktu.

Namun, celah ini kemungkinan besar akan hilang dari jendela transfer ini dan seterusnya. Karena UEFA telah memberlakukan batas lima tahun pada kontrak untuk transfer di lima liga besar akan segera mengikuti pedoman UEFA.

Namun, itu tidak akan berdampak pada kesepakatan yang sudah mereka lakukan. Dengan demikian, pengeluaran besar mereka sampai sekarang tidak akan berada di bawah radar FFP UEFA sehubungan dengan amortisasi.

3 dari 5 halaman

Perampingan Skuad

Selebrasi para pemain Chelsea setelah Mason Burstow (kedua kiri) mencetak gol ke gawang Borussia Dortmund pada laga uji coba pramusim 2023/2024 di Chicago, USA (2/8/2023). (AP Photo/Nam Y. Huh)

Pengeluaran Chelsea yang berlebihan telah menarik banyak kritik, The Blues telah melakukannya dengan baik untuk mengumpulkan uang dengan melego pemain yang sudah dipunya agar tidak rugi.

Mereka telah menjual 13 pemain tim utama baik secara permainan kesepakatan pinjaman. Beberapa nama terkenal termasuk pemain tim utama dari skuat pemenang Liga Champions 2021/2022 seperti Mateo Kovacic, Christian Pulisic, Kai Havertz, dan Mason Mount.

The Blues telah mengumpulkan hampir 200 juta pounds atau Rp3,9 triliun dari kesepakatan itu. Namun, sepertinya jumlah itu tidak signifikan dibandingkan dengan uang yang telah dihabiskan Todd Boehly dan Behdad Eghbali dalam setahun terakhir ini.

Namun, Athletic telah melaporkan bahwa uang yang dihasilkan dari penjualan Havertz, Mount, dan Kovacic secara teoritis dapat membayar 500 juta pounds dalam biaya transfer yang tersebar dalam kontrak lima tahun.

4 dari 5 halaman

Struktur Upah yang Baru

Selebrasi para pemain Chelsea setelah Nicolas Jackson (kedua kanan) mencetak gol ke gawang Newcastle United pada laga pramusim Premier League Summer Series 2023 di Atlanta, USA (26/7/2023). (AP Photo/Brynn Anderson)

Pembersihan skuad besar-besaran tidak hanya menghasilkan banyak uang untuk The Blues, tetapi juga memungkinkan mereka untuk menerapkan struktur upah yang cukup efektif.

Pemain-pemain seperti Enzo Fernandez dan Moises Caicedo telah banyak merugikan mereka dalam hal biaya transfer. Namun, tidak ada seorang pun di skuad The Blues yang akan mendapatkan penghasilan yang jauh dari apa yang diperoleh De Bryune dan Haaland di Manchester City.

Chelsea secara khusus menargetkan pemain muda yang belum mencapai level puncaknya. Karena pemain seperti itu dapat dengan mudah dibujuk untuk mengambil gaji yang lebih rendah, dan kemudian berhasil mengurangi beban gaji mereka.

Selain itu, kontrak panjang seperti polis asuransi untuk pemain. Jadi, jika karier mereka menurun, durasi kontrak yang lama akan menjamin uang jaminan kepada para pemain ini untuk waktu yang lama.

Chelsea juga akan mendapatkan perlindungan tersebut dalam jangka panjang juga. Jika beberapa transfer tidak berhasil, klub tidak akan terbebani dengan gaji mereka. Selain itu, akan jauh lebih mudah bagi mereka untuk menjual pemain dengan gaji lebih rendah.

Sumber: Sportskeeda

5 dari 5 halaman

Tengok Peringkat Chelsea saat Ini

Berita Terkait