Indonesia Wariskan Harta Karun Setelah Sukses Gelar Piala Dunia U-17 2023, Salam Hormat dan Salut dari Argentina!

oleh Wiwig Prayugi diperbarui 14 Des 2023, 18:29 WIB
Piala Dunia U-17 - Ilustrasi Suporter Timnas (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Piala Dunia U-17 2023 tuntas. Tuntas dengan meninggalkan sebuah catatan manis untuk Indonesia yang pertama kalinya menggelar ajang sepak bola bergengsi dunia.

Jerman U-17 telah mencatat sejarah, untuk pertama kalinya menjuarai Piala Dunia U-17 dan mengawinkan gelar dengan Euro U-17 dalam tahun yang sama.

Advertisement

Puluhan calon bintang sepak bola dunia pun terlahir dari ajang ini. Di antara yang meroket ialah Paris Brunner dan Max Moerstedt (Jerman), Mamadou Doumbia dan Ibrahim Diarra (Mali), Agustin Ruberto dan Claudio Echeverri (Argentina), hingga pemain muda kebanggaan Indonesia, Arkhan Kaka.

Lalu apa manfaatnya bagi Indonesia? Apakah kita hanya puas menjadi tuan rumah saja?

Oh, tentu tidak. Jurnalis Argentina, Sofie Jaimez Bertazzo memberikan pandangannya setelah melakukan peliputan langsung Piala Dunia U-17 di Solo dan Jakarta.

Sofie baru pertama kali melakukan perjalanan liputan ajang sepak bola dunia di Asia Tenggara.

Dia menyebut Indonesia sebagai hidden gem sepak bola Asia. Tak pernah terbayang negara dengan jarak hampir 15 ribu kilometer dari Argentina, memiliki euforia sepak bola yang begitu besar.

Jurnalis asal Argentina Sofia Jaimez (kanan) bersama Bola.com di Stadion Manahan, Solo, saat meliput Piala Dunia U-17 2023. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Relasi sepak bola Indonesia dengan Argentina sebenarnya sudah terjalin sejak era masuknya pemain asing di Liga Indonesia. Namun, secara langsung, orang Argentina baru 'ngeh' dengan Indonesia ketika kedua negara beruji coba pada Juni 2023 di Jakarta. 

"Saya melihat selalu ada kebahagiaan di sini, orang-orang datang ke stadion dengan semangat, penuh gairah, menikmati sepak bola sama seperti di Argentina," kata Sofie saat berbincang dengan Bola.com di Stadion Manahan, Solo, Jumat (1/12/2023).

Dua aspek yang menjadi keunggulan Indonesia dalam menggelar Piala Dunia U-17 edisi ke-19 ini adalah infrastruktur dan passion.

"Sebelumnya tak ada bayangan seperti apa sepak bola di Indonesia. Tapi, melihat stadion-stadion di beberapa kota yang tertata rapi dan bagus, Indonesia sangat layak terpilih menjadi host. Salam hormat dari Argentina!" tegas Sofie.

 

2 dari 5 halaman

Infrastruktur, Kunci Sukses dan Warisan untuk Sepak Bola Indonesia

Sejumlah pemain Timnas Panama U-17 saat melakukan latihan resmi menjelang matchday kedua Grup A Piala Dunia U-17 2023 melawan Timnas Indonesia U-17 di Lapangan Thor, Wonokromo, Surabaya, Minggu (12/11/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Infrastruktur menjadi satu di antara kunci sukses Indonesia menggelar Piala Dunia U-17 2023. Empat stadion bertaraf internasional dengan puluhan lapangan pendukung untuk latihan yang memadai.

Di Jakarta, ada Jakarta International Stadium dengan kapasitas 82 ribu penonton, kemudian Surabaya dengan Stadion Gelora Bung Tomo (50 ribu), lalu Stadion Si Jalak Harupat Kabupaten Bandung (27 ribu), dan Stadion Manahan Solo dengan kapasitas 20 ribu penonton.

Empat venue itu dilengkapi dengan arena latihan yang telah direnovasi sehingga tak ada keluhan dari tim.

Kapten Timnas Indonesia U-17, Iqbal Gwijangge (tengah) dan rekannya melakukan pemanasan saat latihan resmi menjelang laga penentu Grup A Piala Dunia U-17 2023 di Stadion Gelora 10 November, Tambaksari, Surabaya, Rabu (15/11/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Deretan lapangan, mulai dari Stadion Sriwedari, Stadion UNS, Stadion Mini Blulukan Colomadu, Lapangan Latihan Banyuanyar, Lapangan Madya Sriwaru, Lapangan Latihan Kottabarat, Lapangan THOR, Gelora 10 November, ITB, Unpad, IPDN, Sidolig, dan Arcamanik, hingga Kompleks GBK, sangat representatif dan mendukung berlangsungnya ajang ini.

"Jelas, banyak lapangan untuk anak-anak berlatih, itu akan mendukung perkembangan sepak bola sebuah negara. Di Argentina, Anda akan menemukan banyak lapangan di setiap sudut kota. Tak semuanya bagus, tapi itulah yang menjadikan negara kami begitu besar di sepak bola," kata Sofie yang bekerja untuk beberapa media Argentina itu.

"Di Indonesia, walaupun saya baru singgah di dua kota, melihat banyaknya lapangan latihan yang dipersiapkan, saya sangat salut," katanya.

"Ini warisan, untuk masa depan anak-anak yang kelak akan mengisi hidup mereka dengan sepak bola."

3 dari 5 halaman

Intermezo: Kesan Mendalam Pelatih

Pemain Timnas Argentina U-17, Claudio Echeverri (kanan), mengontrol bola dibayangi pemain Brasil U-17, Vitor Reis dalam pertandingan perempat final Piala Dunia U-17 2023 yang berlangsung di Jakarta International Stadium, Jumat (24/11/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pelatih Ekuador U-17, Diego Martinez tentang Stadion GBT

"Awalnya saya mengira fasilitas di stadion buruk, tapi ternyata tidak. Stadionnya megah dan besar. Kami memberikan apresiasi, ada stadion semegah ini di area persawahan.

Pelatih Mali U-17, Soumaila Coulibaly tentang dukungan dan sepak bola Indonesia 

"Kami tahu, bahwa sejak pertama hingga laga terakhir, penonton Indonesia sangat mendukung kami. Bahkan setelah kami mengalami kekalahan pun (di semifinal), mereka berdiri memberikan tepuk tangan atas penampilan kami."

"Sekali lagi kami berterima kasih dan saya yakin bahwa Indonesia juga akan bertumbuh sepak bolanya." 

Pelatih Brasil U-17, Phelipe Leal tentang kultur masyarakat Indonesia. 

"Kami mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Indonesia. Di mana pun kami berada, mereka selalu menerima kami dengan baik dan sopan. Ini membuat kami lebih nyaman."

"Sedikit demi sedikit, tim pelatih kami ingin lebih dekat dengan kultur masyarakat Indonesia. Itu salah satunya mempelajari hal kecil-kecil seperti ucapan sehari-hari. Hal ini supaya para pemain bisa mengerti kultur Indonesia karena masyarakatnya sangat menerima kami. Ini juga penting agar pemain lebih nyaman dan tenang, sehingga mendapat dukungan masyarakat Indonesia." 

Pelatih Spanyol U-17, Jose Maria Lana tentang fasilitas  

"Kami senang ada di Indonesia karena orang-orangnya baik dan semua instalasi yang ada di sini kualitasnya baik. Kami selalu mendapatkan dukungan penuh dari para penggemar Spanyol di Indonesia, sehingga kami merasa seperti ada di rumah sendiri."

"Penonton Indonesia datang ke stadion untuk mendukung kami. Tim dan bangsa kami berterima kasih. Ini soal kemanusiaan bukan hanya muslim, tetapi semua orang menyukai tim kami. Kami ingin memberikan memori yang bagus bagi Indonesia, ke negara kami. Saya katakan kepada media di negara saya, bagaimana Indonesia memberikan pelayanan dan keramahan terbaik kepada para peserta, pemikiran yang cantik, dan semua dukungannya."

Pelatih Inggris U-17, Ryan Garry tentang JIS

"Saya pikir, semua pasti tahu dalam konteks pertandingan pertama. Kami melihat ini adalah arena (JIS) yang bagus. Membuat para pemain sangat bersemangat bermain dan saya pikir mereka melakukan itu dengan baik."

Pelatih Kaledonia Baru U-17, Leonardo Lopez tentang JIS

"Lapangan ini (JIS) sudah baik bagi kami, jika ada lapangan seperti ini di Kaledonia Baru untuk kami bertanding setiap pekan, tentu akan sangat baik untuk melatih fisik pemain."

 

4 dari 5 halaman

Sorotan Internasional, Kehormatan untuk Bangsa Indonesia

Sejumlah petugas membentangkan benedera di tengah lapangan sebelum laga Piala Dunia U-17 2023 antara Timnas Mali U-17 melawan Timnas Kanada U-17 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Kamis (16/11/2023). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pelatih asal Brasil, Jacksen F. Tiago, turut menjadi saksi bagaimana Indonesia mempersiapkan ajang ini dengan sangat baik, terutama infrastruktur. 

Menurut mantan pelatih Timnas Indonesia itu, infrastruktur adalah fondasi utama untuk membangun sepak bola dalam suatu negara. Ia pun berharap tak hanya untuk Piala Dunia U-17 2023, tapi ajang-ajang internasional yang lain.

“Saya bisa menjadi saksi akhirnya Indonesia mampu membawa Piala Dunia ke negara ini, meskipun U-17. Ini harus disyukuri. Kawan-kawan di Brasil hampir setiap hari kirim WhatsApp, kagum dengan stadion dan bangsa Indonesia bisa menggelar Piala Dunia dengan begitu luar biasa,” ucap Jacksen.

Indonesia juga meninggalkan kesan manis di mata FIFA, dengan menjadi tuan rumah yang luar biasa.

"Turnamen ini luar biasa. Indonesia telah menjadi tuan rumah yang luar biasa. Sambutan hangat dan keramahan seperti tidak ada di tempat lain," tulis Presiden FIFA, Gianni Infantino.

"Lebih dari 1.000 relawan. Terima kasih banyak. Suatu turnamen besar, dengan gol-gol yang luar biasa. Final yang hebat antara Jerman U-17 dengan Prancis U-17."

5 dari 5 halaman

Selanjutnya?

Piala Dunia U-17 2023 segera dibuka sore ini, Jumat (10/11/2023) di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, dengan laga pembuka antara Timnas U-17 Panama menghadapi Maroko pada pukul 16.00 yang akan dilanjutkan dengan upacara pembukaan serta laga antara Timnas Indonesia U-17 kontra Ekuador. Stadion GBT yangg telah bersolek selama masa persiapan akan menjadi saksi sejarah ajang dua tahunan pesta sepak bola usia muda sejagat. Kesiapan Stadion GBT terlihat dari kondisi rumput, tribun penonton dan sarana penunjang lainnya yang serba ciamik. Seperti apa penampakannya? (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sukses menggelar Piala Dunia U-17 2023, selanjutnya apa?

Ketua PSSI, Erick Thohir, mengatakan bahwa Indonesia telah mendapatkan tawaran dari FIFA untuk menyelenggarakan kejuaraan-kejuaraan internasional lainnya.

"Dari FIFA, soal Piala Dunia U-17 2023, sangat positif. Bahkan, FIFA juga menawarkan beberapa event ke depan. Belum tahu event-nya apa," ujar Erick Thohir dalam wawancaranya dengan Indosiar, Sabtu (2/12/2023) malam WIB.

Sementara itu, Federasi Sepak Bola Singapura (FAS) mengumumkan telah menandatangani letter of intent dengan PSSI untuk membuka kemungkinan menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia U-17 atau U-20 mulai 2025.

Letter of intent adalah dokumen yang menyatakan niat awal suatu pihak untuk melakukan bisnis atau hukum dengan pihak lainnya.

"FAS telah menandatangani letter of intent untuk membahas dan mempertimbangkan menjadi tuan rumah bersama Piala Dunia U-17 atau U-20 edisi mendatang bersama PSSI mulai 2025 dan seterusnya," tulis FAS di situsnya pada Senin (4/12/2023).

Pemerintah daerah juga masih terus bersemangat jika suatu saat kembali ditunjuk sebagai host

Mengutip pernyataan Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi: GBT tidak berhenti di Piala Dunia!