3 Pemain Timnas Indonesia yang Masih Perlu Berbenah setelah Penampilan di Piala Asia 2023

oleh Radifa Arsa diperbarui 30 Jan 2024, 08:15 WIB
Kolase - Aksi-Aksi Rafael Struick, Hokky Caraka, dan Rizky Ridho di Piala Asia 2023 (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Sejumlah pemain Timnas Indonesia diharapkan terus meningkatkan kemampuannya setelah mendapatkan kesempatan berharga bermain di kejuaraan selevel Piala Asia 2023.

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, memberikan kesempatan bermain yang sangat masif kepada para pemain-pemain muda di hajatan ini. Memang, performa para pemain ini tak sepenuhnya sempurna.

Advertisement

Sebab, masih ada ruang-ruang perbaikan yang bisa dilakukan para pemuda ini setelah mengenyam pengalaman berharga bersama skuad Garuda di Piala Asia 2023. Mereka diharapkan bisa terus berbenah setelah kembali ke klubnya masing-masing.

Tercatat, ada beberapa pemain muda yang harus terus berbenah agar bisa terus konsisten menjadi pemain andalan Timnas Indonesia pada laga-laga berikutnya. Berikut Bola.com menyajikan ulasannya.

===

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 4 halaman

Rafael Struick

Striker Timnas Indonesia, Rafael Struick (tengah) menguasai bola di antara dua pemain Timnas Irak, Suad Natiq (kiri) dan Osama Rashid pada laga pertama Grup D Piala Asia 2023 Qatar di Ahmad bin Ali Stadium, Al-Rayyan, Doha, Senin (15/1/2024). (Dok. PSSI)

Rafael Struick menjadi salah satu pemain yang masih harus berbenah pascamemperkuat Timnas Indonesia di Piala Asia 2023. Pasalnya, dia berstatus sebagai pilihan utama Shin Tae-yong di lini serang.

Dari empat pertandingan, pemain asal klub ADO Den Haag ini selalu menjadi pilihan utama menjadi starter. Perannya memang cukup krusial dalam memimpin skema block-press skuad Garuda dari lini depan.

Itulah mengapa, penyerang-penyerang lainnya seperti Ramadhan Sananta, Dimas Drajad, Dendy Sulistyawan, hingga Hokky Caraka, masih kalah bersaing dengan pemain berusia 20 tahun tersebut.

Namun, masalahnya, ketajaman Struick masih belum cukup bisa diandalkan. Dari banyak peluang yang didapatkan, belum ada satu pun yang dikonversi menjadi gol. Evaluasi inilah yang harus menjadi catatan pemain kelahiran Belanda itu.

3 dari 4 halaman

Hokky Caraka

Selebrasi pemain Timnas Indonesia U-23, Hokky Caraka Brilliant setelah mencetak gol ke gawang Chinese Taipei U-23 dalam pertandingan Grup K Kualifikasi Piala Asia U-23 2024 di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (9/9/2023). (Bola.com/Arief Bagus)

Selanjutnya, pemain yang juga mendapatkan kesempatan luar biasa bermain di Piala Asia 2023 bersama Timnas Indonesia ialah Hokky Caraka. Penyerang PSS Sleman ini bermain saat Indonesia menang 1-0 atas Vietnam.

Saat itu, dia menggantikan Rafael Struick pada menit ke-68. Sebetulnya, Hokky mendapatkan sejumlah peluang yang berharga meskipun durasi penampilannya di atas lapangan terhitung singkat.

Namun, pemain berusia 19 tahun itu gagal memaksimalkannya dengan baik. Ini menjadi satu-satunya kesempatan bermain yang didapat pemuda asal Gunung Kidul itu selama Piala Asia 2023.

Pengalaman ini menjadi modal penting bagi Hokky untuk terus berbenah. Dia diharapkan bisa terus mengasah kemampuannya saat kembali memperkuat PSS Sleman.

4 dari 4 halaman

Rizky Ridho

Gelandang Timnas Australia, Jackson Irvine, coba melewati kawalan bek Timnas Indonesia, Rizky Ridho pada laga 16 besar Piala Asia 2023 di Jassim Bin Hamad Stadium, Al Rayyan, Minggu (28/1/2024) malam WIB. (AFP/HECTOR RETAMAL)

Bek muda Timnas Indonesia, Rizky Ridho, akhirnya mendapatkan tantangan yang sepadan untuk memperebutkan tempat di sektor pertahanan, terutama dengan hadirnya pemain keturunan asal Belanda, Justin Hubner.

Sebab, pada Piala Asia 2023 ini, Ridho tak selalu menjadi andalan utama. Dia harus dua kali memulai laga dari bangku cadangan, tepatnya saat pertandingan melawan Vietnam dan Australia.

Penampilan bek Persija Jakarta ini memang cukup memuaskan. Hanya saja, kejuaraan ini memperlihatkan satu titik lemah pemain berusia 22 tahun itu saat menghadapi striker-striker yang lebih matang.

Dia sempat kalah duel udara melawan Aymen Hussein di laga melawan Irak. Ini menjadi pelajaran berharga bagi pemain kelahiran Surabaya itu untuk terus meningkatkan aspek-aspek penting untuk jadi bek berjualitas.

Berita Terkait