6 Pelatih yang Cocok Tangani Barcelona Musim Depan: Rekam Jejaknya Keren-keren

oleh Yus Mei Sawitri diperbarui 01 Feb 2024, 20:30 WIB
Jurgen Klopp menjadi salah satu manajer tercepat yang mampu koleksi 500 poin, yaitu hanya dalam 236 laga. Didatangkan pada 2015, Klopp benar-benar mengubah nasib Liverpool dengan menyabet gelar pertama Liga Inggris pada musim 2019/20 dan trofi Liga Champions di musim sebelumnya. (AFP/Paul Ellis)

Bola.com, Jakarta - Xavi Hernandez sudah mengumumkan akan meninggalkan Barcelona pada akhir musim ini. Sejauh ini, Barcelona belum memberikan tanda-tanda sudah menemukan pengganti Xavi untuk musim depan. 

Spekulasi mengenai siapa yang akan ditunjuk sebagai penerus Xavi di musim panas semakin meningkat.  Beragam nama – mulai dari pelatih muda yang sedang naik daun, hingga nama-nama besar, hingga opsi internal – semuanya disebut-sebut akan menempati kursi panas di Camp Nou. 

Advertisement

Tidak mudah menangani klub sekelas Barca. Tekanannya sangat tinggi, baik dari fans maupun media. 

Pelatih yang mengarsiteki Barcelona bukan hanya butuh memiliki skill mumpuni, tetapi juga butuh punya mental baja. 

Berikut ini enam pelatih yang dinilai cocok untuk menangani Barcelona pada musim depan. 

---

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 7 halaman

1. Jose Mourinho

2. Jose Mourinho (Chelsea) - Pada musim 2014-2015 The Special One berhasil membawa Chelsea menjuarai Liga Inggris. Namun, karena permasalahan internal klub, Mourinho akhirnya dipecat pada 17 Desember 2015. (AFP/Glyn Kirk)

Bayangkan saja. Kekacauan. Adegan di ruang rapat Florentino Perez dan di kantor surat kabar di Barcelona dan Madrid.

Mourinho terkenal sebagai asisten Bobby Robson dan Louis van Gaal, serta diwawancarai untuk pekerjaan di Barcelona ketika ada lowongan pada 2008. Dia dilaporkan memberikan presentasi PowerPoint yang menarik yang mencakup perincian tentang bagaimana dapat menyesuaikan pendekatan taktisnya agar sesuai dengan filosofi tradisional klub ala Cruyffist, yang memakai pola 4-3-3.

Banyak tokoh senior di Barcelona dikatakan tertarik untuk merekrutnya sebagai nama besar yang sudah terbukti.

Keputusan Joan Laporta untuk mengabaikan Mourinho dan malah menunjuk pelatih baru Pep Guardiola – atas saran Cruyff,  dapat dilihat sebagai salah satu titik balik sepak bola yang hebat.

Barca yang meraih treble di bawah asuhan Guardiola merevolusi cara bermain sepak bola hingga hari ini, sementara sejak itu Mourinho menyebut dirinya sebagai anti-Pep, terobsesi untuk menunjukkan cara lain untuk menang.

Tetapi mungkinkah setelah 16 tahun Mourinho punya peluang menangani Barcelona? Sepertinya tidak. Mourinho benar-benar sudah membakar jalannya menuju Barcelona selama tiga tahun kariernya menangani Real Madrid. Saat itu, El Clasico mencapai puncak ketoksikan. 

 

3 dari 7 halaman

2. Roberto De Zerbi

Manajer Brighton and Hove Albion Roberto de Zerbi mengungkapkan cara bisa kalahkan Manchester United di pekan kelima Liga Inggris (AFP)

De Zerbi santer disebut-sebut sebagai salah satu kandidat untuk menggantikan Xavi di Camp Nou. 

Namun, rekornya bersama Brighton baru-baru ini tidak terlalu menarik untuk dibanggakan. Di sisi lain De Zerbi bertanggung jawab atas sejumlah kemenangan kontrak klub-klub raksasa. 

Pelatih asal Italia itu memimpin Brighton ke posisi keenam musim lalu, peringkat tertinggi dalam sejarah klub, dan lolos ke babak 16 besar Liga Europa setelah memuncaki grup. Tidak boleh dilupakan bahwa ini adalah hasil yang luar biasa untuk tim yang sangat berharga dengan tagihan gaji yang relatif sedikit.

Hasil yang fluktuatif seharusnya bukan kejutan bagi tim yang bermain dengan gaya berisiko tinggi. Rasanya menarik melihat De Zerbi bertanggung jawab atas pemain seperti Pedri dan Gavi, dan bagaimana rencana permainan yang berani itu bisa diterapkan di klub sebesar Barca.

4 dari 7 halaman

3. Marcelo Bielsa

Marcelo Bielsa. Pelatih asal Argentina berusia 66 tahun ini kini menjalani musim keempatnya bersama Leeds United di Liga Inggris. Empat tim besar, Bilbao, Marseille, Lazio dan Lille pernah dibesutnya sejak melakukan debut manajerialnya bersama Newell's Old Boys pada Juli 1990. (AFP/Oli Scarff)

“Berikan kepada Bielsa Barcelona saya dan Anda akan melihat bagaimana dia akan memenangi gelar,” kata Pep Guardiola kepada Telemundo Sports pada 2022.

“Beri saya Leeds, dengan segala hormat kepada para pemain Leeds, tapi saya akan tetap berada di Championship.”

Bielsa sempat dikaitkan dengan posisi pelatih di Barcelona pada tahun-tahun setelah kepergian Guardiola. Saat ini, Bielsa bertanggung jawab atas Timnas Uruguay. Ia dikontrak hingga Piala Dunia 2026, dan tidak ada satu pun yang memutuskan ikatannya.

Namun, tampaknya bakal menarik jika Bielsa mau menangani Barcelona. Sangat menarik jika bisa melihat bagaimana pendekatan serangan tanpa kompromi dari ahli taktik asal Argentina itu akan cocok dengan klub level elite.

 

5 dari 7 halaman

4. Xabi Alonso

Xabi Alonso ditunjuk menjadi pelatih Bayer Leverkusen pada 5 Oktober 2022 menggantikan Gerardo Seoane saat tim berada di posisi ke-17 dari 18 tim di Liga Jerman 2022/2023. Kini, hingga pekan ke-29 Bayer Leverkusen melesat ke posisi ke-6 dan sukses lolos ke semifinal Liga Europa untuk menantang AS Roma. (AFP/Ina Fassbender)

Seperti Mourinho, bagian yang menyenangkan melihat Alonso di Barcelona adalah kehancuran yang terjadi di ibu kota Spanyol. Setelah memenangi segalanya di Real Madrid selama masa bermain, Alonso telah lama digadang-gadang sebagai calon penerus Carlo Ancelotti di Bernabeu.

Itulah sebabnya skenario ini akan sulit terjadi. Hal ini sangat disayangkan karena rekam jejak, gaya permainan, dan kemampuan pelatih berusia 42 tahun dalam mengembangkan dan meningkatkan pemain memenuhi semua kriteria yang dibutuhkan Barcelona saat ini.

6 dari 7 halaman

5. Jurgen Klopp

Menjelang berakhirnya musim 2022/2023, sejumlah klub telah mengambil ancang-ancang untuk membangun skuad untuk musim 2023/2024. Tak terkecuali salah satu raksasa Liga Inggris Liverpool. Beberapa pemain telah masuk radar pelatih Jurgen Klopp untuk diboyong ke Anfield musim depan. Selain karena penampilan apik yang membuat Jurgen Klopp kepincut, hal-hal eksternal seperti keengganan sang pemain untuk memperpanjang kontrak dengan klub pemilik bisa jadi penguat 5 pemain berikut benar-benar akan berlabuh di Liverpool. Kita tunggu saja. (AFP/Paul Ellis)

Pelatih Liverpool itu sangat bersemangat mengambil cuti panjang setelah mengumumkan akan mundur dari Anfield pada akhir musim ini. 

Tidak ada alasan untuk tak percaya bahwa dia benar-benar kelelahan. Klopp benar-benar merasa membutuhkan waktu istirahat dari sepak bola untuk mengisi ulang tenaganya. Maka, akan mengejutkan jika melihatnya kembali bekerja sebelum 2025.

Namun, sangat menarik membayangkan Klopp mengarsiteki Barca. Meskipun gaya sepak bola intensitas tinggi yang ia miliki berbeda dengan Johan Cruyff, kekuatan kepribadian Klopp akan terasa cocok untuk klub seperti Barcelona.

7 dari 7 halaman

6. Thiago Motta

Pada musim ini, Thiago Motta ditunjuk untuk menggantikan Vincenzo Italiano untuk menukangi Spezia di umurnya yang masih 39 tahun. Meski tidak terlalu berjalan manis di awal kariernya sebagai pelatih, Motta merupakan sosok mantan pemain yang penuh pengalaman. (AFP/Marco Bertorello)

Mantan pemain Italia ini memiliki koneksi dengan Barcelona, setelah didatangkan dari Brasil saat masih remaja. Dia mengasah kemampuan di La Masia dan mencatatkan lebih dari seratus penampilan untuk La Blaugrana.

Jadi, Motta punya banyak faktor positif untuk menjadi bos baru di Barca. Belum lagi menimbang dia melakukan tugasnya dengan sangat baik sebagai pelatih Bologna.

Tetapi, sebenarnya perlu dilihat apakah “formasi horizontal 2-7-2” yang dipatenkannya benar-benar merupakan masa depan sepak bola. Ia mengklaim itu ketika memulai karier sebagai pelatih muda di PSG.

Motta dikabarkan memiliki hubungan baik dengan direktur olahraga Barcelona, Deco, sehingga skenario ini sepertinya benar-benar bisa terjadi. 

Sumber: Planet Football

Berita Terkait