4 Manajer Klub Premier League yang Terancam Pemecatan di Sisa Musim 2023 / 2024: Wow! Juru Taktik Chelsea Masuk Daftar

oleh Aryo Atmaja diperbarui 06 Feb 2024, 15:45 WIB
Logo Premier League (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Persaingan di Premier League 2023/2024 berjalan semakin sengit. Liverpool mulai tersendat meski masih ada di pucuk klasemen dengan nilai 51, namun kini hanya berjarak 2 poin dari Man City dan Arsenal.

Persaingan tidak hanya dilakukan tim-tim di jalur juara. Namun juga mereka yang belum menemukan hasil yang diinginkan. Beberapa tim di Premier League tak kunjung moncer dan berdampak pada masa depan pelatihnya.

Advertisement

Sejumlah manajer Premier League sedang berada di bawah tekanan besar saat musim 2023/2024 memasuki sepertiga akhir musim dan beberapa manajer mungkin akan segera kehilangan pekerjaan.

Diketahui Liga Inggris musim ini sudah mengorbankan dua nama pelatih yang sudah lebih dulu dipecat. Yaitu Paul Heckingbottom di Sheffield United, sementara Steve Cooper juga dipecat oleh Nottingham Forest.

Yuk simak beberapa nama pelatih Premier League yang terancam dipecat di sisa musim ini.

===

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 6 halaman

Roy Hodgson

Manajer Crystal Palace, Roy Hodgson tampak kecewa usai berakhirnya laga lanjutan Liga Inggris 2020/21 pekan ke-16 melawan Leicester City di Selhurst Park, Senin (28/12/2020). Crystal Palace bermain imbang 1-1 dengan Leicester City. (AFP/Adam Davy/Pool)

Kabar terkini adalah ancaman pemecatan yang ditujukan kepada nahkoda Crystal Palace, Roy Hodgson. Crystal Palace baru saja dibantai Brighton 1-4 akhir pekan kemarin.

Melansir The Guardian, Steve Parish, bos Crystal Palace, telah mempertimbangkan untuk memecat Roy Hodgson setelah rekor kekalahan melawan Brighton pada hari Sabtu tetapi sedang berjuang untuk menemukan penggantinya.

Mantan manajer Inggris ini mendapat tekanan baru setelah kekalahan telak 1-4 yang merupakan kekalahan terberat Palace melawan rival berat mereka sejak kekalahan 0-5 pada tahun 1956.

3 dari 6 halaman

Mauricio Pochettino

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, memegang kepalanya setelah anak asuhnya ditaklukkan Middlesbrough dalam laga leg pertama semifinal Carabao Cup 2023/2024 yang digelar di Riverside Stadium, Rabu (10/1/2024). (AFP/Oli Scarff)

Sama seperti Graham Potter yang melatih Chelsea sebelumnya, hal itu tidak berhasil bagi Mauricio Pochettino di Chelsea. Meski jor-joran dalam membeli pemain, The Blues benar-benar tampil buruk musim ini.

Kekalahan memalukan 2-4 dari tamunya Wolves akhir pekan kemarin, menambah derita anak asuh Pochettino. Sebab itu adalah kekalahan pertama Chelsea dari Wolves di kandang sendiri sejak tahun 1979.

Kesabaran para penggemar tampaknya telah habis ketika The Blues dicemooh dengan keras menjelang peluit akhir berbunyi. Kemudian Pochettino juga meminta maaf kepada para pendukung dalam wawancara pascapertandingan.

Dia hanya menandatangani kontrak dua tahun di Stamford Bridge, jadi tidak mengherankan jika Todd Boehly mengambil keputusan jika nasib tidak membaik di Chelsea.

4 dari 6 halaman

Chris Wilder

Manajer Sheffield United, Chris Wilder, tampak kecewa dalam laga lanjutan Liga Inggris pekan ke-13 melawan Manchester United di Bramall Lane, Sheffield, Kamis (17/12/2020). Sheffield United kalah 2-3 dari Manchester United. (AFP/Rui Vieira/Pool)

Chris Wilder mendapat sambutan bak pahlawan di tengah kembalinya ke Stadion Bramall Lane untuk menggantikan Heckingbottom. Tapi kemudian tidak berjalan seperti yang dibayangkan oleh Chris Wilder.

Dia hanya meraih satu kemenangan di Premier League, yaitu terjadi saat menang 1-0 atas melawan Brentford pada bulan Desember 2023. Sejak itu, Sheffield United hanya mengemas dua poin lagi.

Hasil mengecewakan terbaru mereka terjadi dalam bentuk kekalahan telak lima gol tanpa balas dari tamunya Aston Villa akhir pekan kemarin. Situasi yang sangat sulit bagi Wilder, karena harus membawa The Blades kembali ke jalurnya jika dia ingin menghindari nasib menjadi manajer Sheffield United kedua yang dipecat musim ini.

5 dari 6 halaman

Vincent Kompany

Pelatih Burnley, Vincent Kompany saat menghadapi Manchester City pada laga pekan ke-22 Premier League 2023/2024 di Etihad Stadium, Manchester, Rabu (31/1/2024). (AP Photo/Dave Thompson)

Baru saja promosi ke Premier League, Burnley justru bisa saja kembali turun kasta di akhir musim nanti. Burnley tak kunjung membaik di tangan manajer Vincent Kompany

Meski masih mendapat kesempatan, hasilnya masih belum maksimal. Akhir pekan kemarin, mereka hampir saja kalah dari Fulham sebelum bangkit mengejar skor akhir 2-2.

Burnley sudah enam laga terakhir tanpa kemenangan. The Clarets sejauh ini sudah menelan kekalahan dalam 18 pertandingan di semua kompetisi. Liverpool dan Arsenal akan menjadi lawan mereka selanjutnya, dan jika terus kalah, Kompany bisa saja didepak.

 

Sumber: The Mirror

6 dari 6 halaman

Intip Persaingan di Musim Ini

Berita Terkait