Bukan Pengganti Jurgen Klinsmann di Timnas Korea Selatan, Ini Destinasi Paling Masuk Akal Shin Tae-yong Jika Tinggalkan Timnas Indonesia

oleh Aditya Wany diperbarui 17 Feb 2024, 16:00 WIB
Jurgen Klinsmann ditetapkan sebagai pelatih Timnas Korea Selaatn sejak 27 Februari 2023 setelah sebelumnya sempat tanpa klub sejak meninggalkan Hertha Berlin pada 11 Februari 2020. Klub top Eropa yang sempat dibesutnya adalah Bayern Munchen pada musim 2008/2009. (AFP/Anthony Wallace)

Bola.com, Surabaya - Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA) secara resmi telah memecat Jurgen Klinsmann dari jabatan pelatih kepala Timnas Korea Selatan, Jumat (16/2/2024). Hal itu menyusul performa buruknya di Piala Asia 2023 lalu.

Jurgen Klinsmann gagal memenuhi target di Piala Asia 2023 lalu. Korea Selatan sendiri harus puas sampai semifinal saja setelah kalah 0-2 dari Yordania. Pada akhirnya, Piala Asia 2023 dimenangkan oleh tuan rumah Qatar.

Advertisement

Media Korea Selatan, News Nate, melaporkan bahwa tiga pelatih menjadi calon penerus Klinsmann di tim berjulukan Taeguk Warriors itu. Ketiganya adalah Hong Myung-bo, Kim Gi-dong, dan Choi Yong-soo.

Hong Myung-bo adalah pelatih Ulsan Hyundai. Sementara, Kim Gi-dong menangani FC Seoul. Adapun Choi Yong-soo terakhir kali menangani Gangwon FC pada Juni 2023.

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 

 

 

2 dari 5 halaman

Nama Shin Tae-yong Sempat Dibahas

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat menghadapi Burundi pada laga pertama persahabatan FIFA Matchday di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Sabtu (25/3/2023) malam WIB. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Sebelumnya, netizen Korea Selatan atau yang biasa disebut KNetz, sempat berdebat membahas kelayakan Shin Tae-yong untuk kembali menjadi pelatih Korea Selatan.

Shin Tae-yong pernah menjadi nakhoda Korea Selatan selama setahun pada Juli 2017-Juli 2018 dan memimpin tim berjulukan Taeguk Warriors itu di Piala Dunia 2018.

Di tangan Shin Tae-yong, Korea Selatan takluk 0-1 dari Timnas Swedia dan 1-2 dari Timnas Meksiko, namun menggulung Timnas Jerman 2-0 yang ketika itu berlabel juara bertahan Piala Dunia.

Selama setahun menangani Korea Selatan, Shin Tae-yong memberikan tujuh kemenangan, enam kali seri, dan delapan kali kalah dengan memasukkan 26 gol dan kemasukan 27 kali.

 

3 dari 5 halaman

Kontrak STY di Timnas Indonesia

Kontrak Shin Tae-yong sebagai pelatih Timnas Indonesia tinggal menghitung bulan atau akan berakhir pada Juni 2024. Masa depannya pun masih menggantung.

PSSI telah mempersiapkan perpanjangan kontrak selama tiga tahun untuk Shin Tae-yong, asalkan dapat meloloskan Timnas Indonesia U-23 ke babak delapan besar Piala Asia U-23 2024 Qatar pada 15 April-3 Mei 2024.

Jika gagal memenuhi target PSSI, bukan tidak mungkin Shin Tae-yong harus menanggalkan jabatannya di Indonesia. Lantas, ke mana dia akan berlabuh?

Bola.com telah merangkum tujuan logis Shin Tae-yong jika akhirnya pergi meninggalkan Timnas Indonesia. Simak ulasannya berikut:

 

 

 

4 dari 5 halaman

Melatih Seongnam FC

Pelatih Korea Selatan, Shin Tae-yong, membangunkan anak asuhnya, Lee Jae-sung, usai melawan Jerman pada laga Piala Dunia di Kazan Arena, Rusia (27/6/2018). Jerman takluk 0-2 dari Korea Selatan. (AFP/Benjamin Cremel)

Shin Tae-yong adalah sosok yang melekat dengan klub Korea Selatan, Seongnam FC. Semasa bermain, dia membela klub tersebut saat masih bernama Seongnam Ilhwa Chunma pada 1992-2004. Dia mampu menyumbang 76 gol dalam 296 penampilan di sana.

Sebagai pemain pula, Shin Tae-yong mampu menyumbang 15 gelar juara untuk Seongnam. Sebanyak enam di antaranya adalah kompetisi domestik K League 1 dan satu lagi adalah Asian Club Championship yang kini telah menjadi Liga Champions Asia.

Prestasinya di Seongnam tak berhenti di situ. Shin Tae-yong juga pernah menanganinya sebagai pelatih pada 2008-2012. Dia pun sukses mempersembahkan trofi juara Liga Champions Asia 2010.

Prestasi itu membuatnya menjadi orang pertama yang pernah menjuarai Liga Champions Asia sebagai pemain maupun pelatih. Dari situ sudah terlihat bahwa Shin Tae-yong adalah orang tepat bersama Seongnam.

Kebetulan, Seongnam saat ini sedang terpuruk dengan berkiprah di kasta kedua, K League 2, sejak musim ini. Jika kembali ke Seongnam, ini jadi kesempatannya untuk mengembalikan kejayaan klub yang sebenarnya terhitung klub raksasa di Korea Selatan.

 

 

5 dari 5 halaman

Rival Timnas Indonesia

Opsi lain adalah melatih timnas negara lain. Kans juga terbuka lebar dengan tetap berkarier di Asia Tenggara. Vietnam misalnya yang sedang dalam performa buruk di Piala Asia 2023 lalu dan mencoba berbenah.

Timnas Vietnam mengalami periode yang buruk selama Piala Asia 2023 lalu. Mereka selalu kalah dalam tiga laga fase grup, yakni kontra Jepang (2-4), Indonesia (0-1), dan Irak (2-3).

Hal itu berdampak pada ranking FIFA terbaru yang dirilis pada 15 Februari 2024. Vietnam mengalami penurunan drastis dengan turun 12 peringkat. Dari posisi ke-94, Timnas Vietnam kini ada di posisi ke-106.

Kemerosotan prestasi Vietnam ini membuat banyak media menyalahkan kinerja pelatih Philippe Troussier. Dia dianggap sebagai pihak yang harus bertanggung jawab atas keterpurukan Vietnam di Piala Asia 2023 lalu.

Mulai muncul kembali nama Park Hang-seo yang memiliki kenangan manis selama menangani Timnas Vietnam (2017-2023) dan Timnas Vietnam U-22 (2018-2022). Dia mampu mempersembahkan trofi Piala AFF 2018 dan medali emas SEA Games 2019 dan 2021.

Namun, Park Hang-seo justru disebut jadi kandidat kuat melatih Timnas Korea Selatan menggantikan Jurgen Klinsmann. Dengan situasi ini, Shin Tae-yong justru bisa masuk bergabung Timnas Vietnam.