4 Pelatih yang Bisa Kehilangan Pekerjaan Sebelum Liga Inggris Berakhir ; Kok Arteta dan Ten Hag Masuk ?

oleh Choki Sihotang diperbarui 17 Feb 2024, 16:37 WIB
Pelatih Arsenal, Mikel Arteta (kiri) berbicara dengan pelatih Crystal Palace, Roy Hodgson sebelum dimulainya laga pekan kedua Liga Inggris 2023/2024 di Selhurst Park, London (21/8/2023). (AP Photo/Kin Cheung)

Bola.com, Jakarta - Liga Inggris 2023/2024 menyisakan 14 pertandingan. Saat ini, Liverpool masih berada di puncak klasemen sementara, berkat koleksi 54 poin. Namun, posisi mereka masih terancam Manchester City, yang tertinggal dua angka, namun memiliki satu laga tunda.

Arsenal, Tottenham Hotspur, dan Aston Villa ikut memanaskan persaingan di papan atas. Keseruan juga terjadi di papan bawah, karena di sana ada persaingan Sheffield United dan Burnley yang terpuruk. Everton, Nottingham Forest, dan Luton Town berjuang keras menghindari degradasi.

Advertisement

Sheffield United sudah memecat pelatih, lalu diikuti nasib tak enak Steve Cooper tidak lama kemudian. Kedua pelatih tersebut bukan korban terakhir yang harus kehilangan pekerjaan tahun ini.

Pada Februari ini, Crystal Palace sudah mengancam sang nakhoda, Roy Hodgson. Ke depan, bukan tak mungkin sejumlah pelatih juga bakal kehilangan status, bahkan sebelum musim ini selesai.

Givemesport menurunkan hasil riset tentang siapa yang berpeluang dipecat. Beberapa indikator yang ditelaah antara lain performa di Liga Inggris, Piala FA, Piala Liga, Liga Champions, Liga Europa, sampai suara suporter.

Sekarang, simak yuk 4 nama beken yang bisa ditendang :

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

 

2 dari 6 halaman

Mikel Arteta

Pelatih Arsenal, Mikel Arteta memberi isyarat kepada para pemainnya saat pertandingan sepak bola Liga Primer Inggris melawan West Ham United di Stadion London, Minggu, 11 Februari 2024. (AP Photo/Ian Walton)

Musim ini tak sempurna, Arsenal masih bisa mengumpulkan 52 poin dari 24 pertandingan. Mereka merasakan empat kekalahan, dan berusaha terus konsisten di papan atas.

Tantangan bagi Arteta sungguh luar biasa. Ia harus terus menahan hasrat tinggi para petinggi klub dan fans. Mereka semua ingin Arsenal berjaya, dan tak boleh melorot lagi akibat kesalahan yang sama seperti beberapa musim terakhir.

Sayang, semua itu tak mudah bagi eks asisten Pep Guardiola tersebut. Artinya, jika Arsenal stagnan lalu tak ada trofi musim ini, bisa saja Arteta akan ditendang dari Emirates Stadium.

 

3 dari 6 halaman

Erik ten Hag

Manajer Manchester United (MU) Erik ten Hag. (Darren Staples / AFP)

Sepuluh musim berlalu, ketika Sir Alex Ferguson meninggalkan jabatan sebagai pelatih MU. Wajar jika para penggemar MU geram kenapa tim kesayangan mereka tak bisa meraih kejayaan domestik.

Setan Merah belum menemukan pengganti Sir Alex yang memadai dalam kurun waktu tersebut. Ten Hag datang dengan membawa harapan, sama seperti ketika Mourinho, David Moyes sampai Luis Van Gaal, menginjakkan kaki di Old Trafford.

Mereka finis di posisi tiga Liga Inggris musim lalu. Mereka mengakhiri puasa trofi enam tahun dengan kesuksesan di Carabao Cup. Namun sayangnya, momentum mereka pada musim 2022/23 agak tersendat.

Kini, Ten Hag sedang mendapat tekanan. Beruntung, ketika hari-harinya di Old Trafford mulai terusik, pasukannya tampil bagus. Kemenangan atas Wolves, Aston Villa dan West Ham United, mendongkrak rasa aman sang pelatih.

Namun, semuanya belum aman. Jika jajaran petinggi gemes karena MU bakal gagal musim ini, Ten Hag bisa mengucapkan sayonara kepada penghuni Old Trafford.

 

4 dari 6 halaman

Mauricio Pochettino

Pelatih Chelsea, Mauricio Pochettino, tampak semringah setelah laga melawan Luton Town di Stadion Stamford Bridge pada laga pekan ketiga Premier League, Sabtu (26/8/2023). Chelsea akhirnya meraih kemenangan di Premier League musim ini, setelah membungkam Luton Town. (AFP/Henry Nicholls)

Todd Boehly dan Mauricio Pochettino sedang menjadi bahan diskusi menarik di antara fans Chelsea. Maklum, saat ini santer terdengar, Mauricio Pochettino berada di ujung tanduk.

Chelsea telah menghabiskan miliaran pounds di bursa transfer. The Blues sudah berusaha mendatangkan pelatih hebat seperti Thomas Tuchel, tapi nihil. Artinya, tekanan hebat kini mengarah ke Mauricio Pochettino.

Segalanya tidak berjalan mulus bagi mantan bos Spurs itu. Chelsea melakoni musim yang penuh inkonsistensi dan berantakan. Beberapa waktu lalu, Chelsea menang tiga laga beruntun. Tapi setelah itu, justru kalah dua kali beruntun, dengan kebobolan delapan gol.

Jika Chelsea gagal di Carabao Cup dan tak bisa menjadi jawara Liga Inggris, bisa jadi Mauricio Pochettino angkat kaki lebih cepat.

 

5 dari 6 halaman

David Moyes

David Moyes telah berperan penting membawa West Ham United ke level yang baru. Dianggap sebagai klub papan tengah, The Hammers berhasil menjadi tim yang ditakuti di Liga Inggris. Terbukti, mereka berhasil menempati urutan keenam klasemen. (AFP/Oli Scarff)

Para penggemar berpikir meraih trofi di Eropa untuk kali pertama dalam 58 tahun akan aman. Tapi, di West Ham United, segalanya tidak pernah sesederhana itu.

Sekarang, David Moyes sedang berada dalam situasi tak jelas. Kekalahan dari MU mengirim sinyal bahaya bagi eks pelatih MU tersebut. Bisa saja, manajemen klub asal London tersebut tak sabar, lalu secepatnya menendang Moyes.

Kepergian Declan Rice memberi kesulitan. Awal memang belum terasa, tapi ketidakstabilan membuat harapan ke zona Liga Champions tahun depan, semakin menipis.

Satu yang pasti, kekalahan 0-6 di kandang dari Arsenal, membuat masa depan Moyes tampak tidak menentu.

Sumber : Givemesport

 

6 dari 6 halaman

Liverpool Terancam Man City

Berita Terkait