Laga Kandang Terakhir di Bali pada BRI Liga 1 2023 / 2024, Arema FC Rindu Dukungan Langsung Aremania

oleh Iwan Setiawan diperbarui 25 Apr 2024, 14:00 WIB
Pelatih baru Arema FC, Widodo Cahyono Putro. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bola.com, Malang - Arema FC bakal menjalani partai berat di pekan ke-33 BRI Liga 1 2023/2024. Demi menjaga posisi berada di atas zona degradasi, tim berjuluk Singo Edan ini harus menang ketika menjamu PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, Kamis (25/04/2024).

Karena itu, skuad Arema punya beban lebih berat. Sementara PSM tidak punya beban. Mereka dipastikan lepas dari zona degradasi, tapi tak punya kans ke Championship Series.

Advertisement

Melihat situasi ini, pelatih Arema, Widodo Cahyono Putro berharap dukungan langsung dari Aremania. Apalagi ini jadi laga terkahir Arema berkandang di Bali.

Artinya, jadi kesempatan terakhir pula Aremania memberi dukungan musim ini. "Ibaratnya, suporter itu pemain ke-12 kami," kata Widodo. 

"Sejak jadi pelatih Arema, ingin melihat langsung Aremania didalam stadion. Karena selama ini rasanya hampa." 

"Tidak ada dukungan penonton. Padahal, dukungan suporter bisa membuat semangat pemain berlipat,” tambahnya. 

Yuk gabung channel whatsapp Bola.com untuk mendapatkan berita-berita terbaru tentang Timnas Indonesia, BRI Liga 1, Liga Champions, Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol, bola voli, MotoGP, hingga bulutangkis. Klik di sini (JOIN)

2 dari 3 halaman

Perasaan Sama Dirasakan Penonton

Asisten pelatih Arema FC, Siswantoro, bercanda bersama Ahmad Alfarizi, kala latihan perdana Singo Edan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Senin (22/2/2021) sore WIB. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Pemain juga merasakan hal yang sama. Musim ini, mereka tidak lagi mendengar riuhnya nyanyian Aremania. Padahal, itu bisa jadi penambah semangat ketika pemain sudah merasa lelah di lapangan.

"Harus diakui, kami menghadapi fase demi fase yang tidak mudah. Sebagai seorang pemain, tidak ada kekuatan yang lebih besar selain dukungan dari suporter. Itu yang kami harapkan saat ini di Stadion Dipta,” kata kapten Arema, Ahmad Alfarizi.

Dari data transfermarkt.com, Arema jadi tim urutan dua terbawah untuk jumlah kehadiran suporter di stadion. Dari 16 laga kandang yang sudah dijalani, total hanya 2.047 suporter yang datang.

Jadi, rata-rata Arema didukung 136 penonton saja setiap menjalani partai kandang. Mereka hanya unggul dari Rans Nusantara yang rata-rata didukung 115 penonton setiap partai kandang.

 

3 dari 3 halaman

Terkendala Jarak dan Situasi

Penampakan patung kepala singa di depan Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Senin (10/10/2022). Tragedi Kanjuruhan setelah laga Arema FC kontra Persebaya Surabaya pada 1 Oktober 2022 mengakibatkan 132 orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka. (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Perlu diketahui, Aremania minim memberikan dukungan langsung ke Bali karena dua faktor. Yang pertama terkait jarak.

Suporter harus menempuh perjalanan kurang lebih 10 jam dari Malang menuju Stadion Dipta lewat jalur darat.

Sementara harga tiket juga lumayan tinggi. Dipatok 100 ribu untuk tribun ekonomi dan 300 ribu kategori VIP. Sehingga butuh biaya besar untuk memberi dukungan langsung ke Stadion Dipta.

Selain itu, situasi berduka atas Tragedi Kanjuruhan jadi faktor kedua. Seperti diketahui, banyak Aremania yang memilih pensiun ke stadion setelah tragedi yang memakan korban 135 korban jiwa pada 1 Oktober 2022 tersebut.

Karena itu sempat ada kerenggangan antara tim Arema dengan Aremania. Di satu sisi, Arema masih melanjutkan kompetisi, tapi di sisi lain Aremania sempat menginginkan tidak ada sepakbola di Malang.  

Berita Terkait