Gaji Ditunggak 2 Bulan, Pelatih Kiper Eks Palang Pintu Timnas Indonesia Laporkan Persikabo 1973 ke APSSI

Eks kiper Timnas Indonesia yang juga pelatih kiper, Hermansyah, melaporkan Persikabo 1973 ke APPSI atas kasus penunggakan gaji.

BolaCom | Gatot SumitroDiterbitkan 18 Januari 2025, 16:40 WIB
Eks kiper Timnas Indonesia, Hermansyah. (Permana Kusumadijaya/Bola.com)

Bola.com, Jakarta - Hermansyah, mantan kiper Timnas Indonesia era 1980-1990, mengungkapkan penunggakan gaji yang dialaminya selama menjadi pelatih kiper Persikabo 1973 di Pegadaian Liga 2 2024/2025.

Hermansyah bersama pelatih kepala Djadjang Nurdjaman sepakat melanjutkan karier di klub berjulukan Laskar Padjadjaran ini setelah terdegradasi dari Liga 1 2023/2024.

Advertisement

Keduanya mulai efektif bekerja setelah teken kontrak pada bulan Agustus 2024. Namun, sesuai pernyataan Hermansyah, ia mengklaim tidak menerima gaji selama tiga bulan hingga dirinya mundur dari tim pada 4 November lalu.

"Selama tiga bulan itu, saya baru menerima gaji pertama dan terakhir bulan November ketika saya memutuskan mundur dari Persikabo. Saat itu pengurus baru, Pak Danu, yang membayar satu bulan gaji saya. Jadi, Persikabo masih menunggak gaji saya selama dua bulan," ungkapnya.


Tak Sabar

Mantan kiper Timnas Indonesia, Hermansyah, berbagi pengalaman berjuang menembus skuad Garuda. (Bola.com/Permana Kusumadijaya)

Setelah berpisah dengan Persikabo 1973 dalam durasi dua bulan November hingga Januari 2025, Hermansyah masih aktif menagih haknya.

"Saya terus dijanjikan gaji akan dilunasi. Namun, saat kontak terakhir pada Januari ini, Pak Danu tak bisa saya hubungi lagi. Saya pun melaporkan kasus ini ke APPSI. Ketua APPSI, Yeyen Tumena, mengabarkan berkas saya sudah masuk ke PT LIB. Tapi, saya tak sabar lagi karena sebagai kepala keluarga, saya harus memenuhi kebutuhan hidup kami," lanjut Hermansyah.


Operasi Batu Empedu

Mantan Kiper Timnas Indonesia, Hermansyah menghadiri pertemuan dengan Komnas HAM terkait konflik PSSI dengan Menpora di Jakarta, Kamis (13/8/2015). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Selama melatih Persikabo 1973, Hermansyah mengaku bolak-balik Bintaro-Bogor dengan kendaraan pribadi.

"Karena manajemen tak menyiapkan mes untuk pelatih. Maka, saya terpaksa pergi pulang Bintaro-Bogor selama tiga bulan melatih Persikabo 1973 mengendarai mobil dengan biaya sendiri," tuturnya.

Apalagi, lanjut Hermansyah, pada akhir Januari ini ia menjalani operasi batu empedu di RS Fatmawati yang membutuhkan biaya tidak sedikit.

"Saya mohon kepada institusi sepak bola terkait dan manajemen Persikabo 1973 peduli dengan kondisi ini. Saya sedang membutuhkan biaya untuk operasi baru empedu," harapnya.

Berita Terkait