Tanggung Utang Rp45 Miliar, Manajemen PSIS Masih Tunggu Keputusan Pemegang Saham

PT Mahesa Jenar Semarang (MJS), perusahaan yang menaungi PSIS Semarang, masih menunggu keputusan dari para pemilik saham untuk menyelesaikan utang Rp 45 miliar.

BolaCom | Radifa ArsaDiterbitkan 22 Januari 2025, 09:45 WIB
PSIS Semarang - Ilustrasi Logo PSIS Semarang, Semarang Belongs to Me (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Semarang - PT Mahesa Jenar Semarang (MJS), perusahaan yang menaungi PSIS Semarang, masih menunggu keputusan dari para pemilik saham untuk menyelesaikan tanggungan berupa utang yang mencapai Rp45 miliar.

Berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Mahesa Jenar Semarang yang digelar Jumat (17/1/2025) lalu, baru terungkap apabila manajemen PSIS kini menanggung utang sebesar Rp45 miliar.

Advertisement

Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, saat ini masih menanti keputusan jajaran pemegang saham PT MJS. Menurut penjelasan Yoyok, skema pelunasan yang akan diambil berupa setor modal.

Artinya, para pemilik saham bakal melunasi utang tersebut dan nantinya mendapatkan konversi saham sesuai perhitungan persentase. Keputusan tersebut bakal kembali dibahas pada RUPS berikutnya yang digelar Februari mendatang.

“RUPS pada 17 Januari lalu, kami telah menawarkan para pemegang saham untuk setor modal. Kami menunggu konfirmasinya soal siapa-siapa pemegang saham yang bersedia hingga batas waktu RUPS berikutnya,” kata Yoyok, Selasa (21/1/2025).

 


Opsi Investor Baru

Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, saat meninjau kesiapan Lapangan Kick Off, POJ City, Semarang untuk alternatif kandang mereka di Liga 1 2024/2025. (DOK PSIS)

Yoyok Sukawi mengatakan, sejauh ini pihaknya masih memprioritaskan jajaran pemilik saham untuk melakukan setor modal alias pembelian saham yang belum ditempatkan. Jangka waktunya sampai RUPS berikutnya.

Namun, jika tidak ada pemegang saham yang bersedia, maka pihaknya bakal membuka pintu bagi investor baru yang tertarik untuk memiliki saham PSIS Semarang melalui skema setor modal tersebut.

“Penawaran untuk pemegang saham menjadi prioritas utama. Makanya, diberi jangka waktu untuk memberikan konfirmasi. Kalau misal pemegang saham tidak ada yang bersedia, kami akan tawarkan ke investor baru untuk menjadi bagian PT MJS,” ujar Yoyok.

 


Beban Operasional PSIS

Menurut Yoyok, tingginya jumlah utang yang kini ditanggung PT Mahesa Jenar Semarang terjadi karena sejumlah faktor. Yang utama ialah nasib PSIS Semarang yang sempat menjadi tim musafir selama beberapa periode.

Stadion Jatidiri yang menjadi markas Mahesa Jenar sempat menjalani proses renovasi. Posisi PSIS yang terusir dari kandang sendiri berdampak pada jumlah pemasukan dari penjualan tiket.

“Selama PSIS Semarang menjadi tim musafir, kerugian kami selama dua tahun mencapai segitu. Jadi, pendapatan tiket tidak ada, bahkan Panpel selalu rugi. Ini mungkin tidak hanya di PSIS. Klub Liga 1 lainnya saya rasa juga masih rugi,” ujarnya.

 


Ditanggung Sejumlah Pihak

Tanggungan PSIS Semarang sebesar Rp45 miliar ini muncul karena operasional klub selama dua tahun terakhir, yakni pada periode 2023 hingga 2024. Selama masa itu, beban operasional ini ditalangi sejumlah pihak.

Dari penjelasan Yoyok, keluarganya menjadi pihak yang paling besar menalangi biaya ini karena mencapai Rp23 miliar. Sisanya ditanggung pemegang saham lainnya, termasuk salah satunya Kairul Anwar yang kini menjabat sebagai anggota Exco PSSI.

Berita Terkait