Bongkar Album Jadul, Pengamat asal Malang Ini Temukan Fotonya bareng Gerald Vanenburg, Asisten Kluivert dan Pelatih Timnas Indonesia U-23

Pada 1991, Gusnul Yakin pernah bertemu Gerald Vanenburg. Yuk, lihat foto lawas Gusnul Yakin dengan pelatih Timnas Indonesia U-23 merangkap asisten Patrick Kluivert di timnas senior itu.

BolaCom | Gatot SumitroDiperbarui 31 Januari 2025, 15:49 WIB
Gerald Vanenburg resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia U-23. (Bola.com/Dok.X AFC Ajax)

Bola.com, Kediri - Album foto jadul bisa membuka kembali kenangan masa lalu yang sangat berkesan dalam hidup seseorang. Namun, di era digital sekarang, orang mulai jarang mengoleksi foto kenangan dalam bentuk buku album. Mereka lebih suka menyimpannya dalam bentuk digital.

Dari sedikit kolektor foto lawas tersebut, adalah Gusnul Yakin.

Advertisement

Ketika PSSI menunjuk Patrick Kluivert dan selanjutnya Gerald Vanenburg menjadi pelatih Timnas Indonesia U-23 sekaligus membantu Kluivert di timnas senior, Gusnul Yakin langsung membongkar album foto lamanya.

"Saya ingat pernah foto dengan Gerald Vanenburg. Setelah wakil KNVB dapat izin dari pelatih Bobby Robson, kami foto bersama dengan Gerald Vanenburg. Saat itu dia habis latihan di camp PSV Eindhoven. Setelah saya cari, ternyata foto itu masih tersimpan baik," ungkap Gusnul Yakin kepada Bola.com.


Duta Indonesia ke Belanda

Simson Rumahpasal, Gerald Vanenburg, Gusnul Yakin, dan almarhum Ali Rahman di Camp Latihan PSV Eindhoven. (Bola.com/Dok. Pribadi Gusnul Yakin)

Pada 1991, Gusnul Yakin bersama pelatih muda Indonesia, seperti Simson Rumahpasal, dan Soebodro serta Ali Rahman menjadi duta Indonesia dalam agenda kunjungan pertukaran pemuda dan budaya. Dua nama terakhir sudah berpulang.

"Kami berempat jadi duta pemuda dan budaya untuk sepak bola. Sambutan KNVB saat itu sungguh luar biasa. Kami diperlakukan bak raja. Semua fasilitas mulai hotel, makan, hingga uang saku ditanggung KNVB. Seingat saya, kami masing-masing dapat uang saku 850 gulden. Saya juga masih menyimpan aparel yang diberikan KNVB, seperti celana training hingga jaket. Saat itu, kebetulan di Belanda menjelang musim dingin," kenang Gusnul Yakin.

Gusnul Yakin, yang kini merupakan pengamat sepak bola senior asal Malang, juga mengungkapkan kekagumannya terhadap fasilitas klub milik Ajax Amsterdam dan PSV Eindhoven, tempat yang disinggahi dan belajar ilmu sepak bola.

"Bayangkan sendiri. 34 tahun lalu, fasilitas klub di Belanda sudah sangat luar biasa. Kami diantar pengurus KNVB ke sekretariat dan camp latihan klub-klub besar Liga Belanda. Ajax dan PSV punya lima lapangan latihan dengan kualitas bagus. Jadi, jangan heran klub tersebut punya prestasi di Eropa dan dunia," ujarnya.


Menyambangi Timnas Belanda

Dari kiri ke kanan: Almarhum Soebodro, Gusnul Yakin, Simson Rumahpasal, almarhum Ali Rahman, saat menjadi duta pertukaran pemuda dan budaya ke Belanda pada 1991. (Bola.com/Dok. Pribadi Gusnul Yakin)

Selain "meninjau" di dua klub raksasa Belanda itu, Gusnul Yakin dkk. melihat langsung persiapan Timnas Belanda yang ketika itu diasuh Rinus Michels sebelum laga penyisihan Kejuaraan Eropa melawan Siprus.

Saat itu Timnas Belanda diperkuat pemain bintang, seperti Ruud Gullit, Marco van Basten, dan Frank Rijkaard.

"Padahal, pemain Timnas Belanda saat itu dihuni banyak bintang. Tapi, menu latihan yang diberikan Rinus Michels simpel dan fokus pada skema permainan yang terus diulang berkali-kali. Ternyata repetisi itu sangat penting, dan yang kami lihat praktiknya di pertandingan ketika Belanda berhasil mengalahkan Siprus," ungkapnya.


Dukung Kebijakan PSSI

Ketua Umum PSSI Erick Thohir saat berdiskusi dengan tim kepelatihan baru Timnas Indonesia, yang terdiri atas Patrick Kluivert, Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg di Belanda. (Dok. Instagram Erick Thohir)

Gusnul Yakin pun mengacungi jempol dengan kebijakan PSSI memilih Gerald Vanenburg jadi pelatih Timnas Indonesia U-23 merangkap asisten Kluivert di timnas senior.

"Kualitas tim pelatih Timnas Indonesia saat ini tak perlu diragukan lagi. Orang yang tak pernah melihat dengan mata kepala sendiri di Belanda, pasti masih ragu. Tapi, bagi saya pribadi, tak ada keraguan. Berikutnya tergantung keseriusan dan kontinuitas PSSI membangun sepak bola Indonesia," tuturnya.

Mantan pelatih Arema di era Galatama ini juga berharap publik segera move on dari Shin Tae-yong, yang telah diberhentikan PSSI.

"Mari kita lupakan Shin Tae-yong. Selanjutnya kita harus dukung total semua kebijakan PSSI di bawah Ketua Umum Erick Thohir. Saya kira Erick Thohir juga tak main-main memilih Patrick Kluivert dan stafnya," ucap Gusnul Yakin.

Berita Terkait