Cerita Noh Alam Shah: Jadi Driver Taksi Online, Diajak Foto Bareng Penumpang yang juga Fans

Kisah perjalanan hidup Noh Alam Shah tak ubahnya dogeng. Siapa nyana, kapten Timnas Singapura itu ternyata pernah menjadi pengemudi taksi online Grab di kampung halamannya.

BolaCom | Choki SihotangDiterbitkan 05 Februari 2025, 19:00 WIB
Asisten pelatih Singapura, Noh Alam Shah, saat menggelar sesi latihan jelang laga Piala AFF di Stadion Nasional Singapura, Kamis (8/11). Singapura akan melawan Indonesia. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

 

Bola.com, Jakarta - Kisah perjalanan hidup Noh Alam Shah tak ubahnya dogeng. Siapa nyana, kapten Timnas Singapura itu ternyata pernah menjadi pengemudi taksi online Grab di kampung halamannya.

Advertisement

Noh Alam Shah mengaku tidak malu, bahkan sebaliknya merasa bangga. Selama menjadi pengemudi taksi online ia berjumpa banyak orang.

Profesi tersebut ia lakoni pada 2014 dan masih tercatat sebagai pemain Tampines Rovers. Eks striker The Lions pengoleksi dua gelar Piala AFF itu, yakni edisi 2005 dan 2007, belum lama ini kembali mengenang masa yang tak terlupakan itu.

Via kanal YouTube Sport77, Along, demikian ia biasa disapa, memutuskan menjadi supir taksi online karena terpaksa.

"Itu karena kongsi, share sama adik kandung. Makanya dia ambil mobilnya itu, terus dia dapat kerja lain. Jadi mobilnya itu enggak ada yang bawa. Terus saya yang bawa. Jadi saya nge-grab di Singapura. Santai saja. Itu 2014," kata Noh Alam Shah sambil tertawa.

Menariknya, pekerjaan sampingan itu dilakukannya saat masih berstatus pemain Tampines Rovers. "Saya masih main itu. Karena mobilnya itu ada deposit. Nggak setiap hari juga sih," ujarnya.

 

Diajak Foto Bareng

Asisten pelatih Timnas Singapura U-22, Noh Alam Shah. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Apa kata rakyat Singapura melihat eks kapten Timnas Singapura jadi pengemudi taksi online?

"Banyak cerita itu. Kapan ada saya mau ambil penumpang, ada satu keluarga menunggu. Wah, ini satu keluarga buat apa ini nunggu ya kan. Mau pukul abang apa. Ternyata mereka bilang, 'Bang Along, ambil gambar-ambil gambar," katanya sambil terkekeh-kekeh menahan geli karena diajak berfoto bersama pada momen itu.

Menurut Noh Alam Shah, meski punya nama besar, ia sama sekali tak malu apalagi minder. Ia merasa nyaman dan sikap penumpang yang begitu respek membuatnya merasa dihargai.

"Tapi enak, soalnya waktu itu kan mau pensiun dari Tampines Rovers. Jadi kapan bawa grab tuh, banyak orang yang kenal jadi saya rasa 'aih, ada penghargaan juga lah'," katanya.


Sempat Jadi Asisten Pelatih di Klub Jepang

Asisten pelatih Singapura U-22, Noh Alam Shah, memimpin latihan timnya di Stadion Rizal Memorial, Manila, Rabu (27/11/2019) pagi. Singapura hanya mengajak para pemain cadangan yang belum bermain di laga pertama dalam latihan ini. (Bola.com/Muhammad Iqbal Ichsan)

Kisah menarik lainnya, Noh Alam Shah baru saja kembali dari Jepang. Setahun di sana, eks pemain Arema dan Persib menjadi asisten pelatih Tokyo Verdy.

Jadi, menurut legenda yang kini berusia 44 tahun ia masih berada di lingkungan sepak bola, alias tidak ke mana-mana.

"Masih di sepak bola. Saya baru pulang dari Jepang tanggal 2 Desember kemarin, asisten pelatih Tokyo Verdy. Setahun di sana," katanya.


Noh Alam Shah dan Sepak Bola Indonesia

Bintang Arema asal Singapura yang mampu membawa Singo Edan menjadi juara Indonesia Super League 2010, Noh Alam Shah. (Bola.com/Iwan Setiawan)

Bagi penikmat sejati Liga Indonesia, Noh Alam Shah tentunya bukan nama yang asing, terlebih bagi Aremania, pendukung setia Singo Edan.

Ia merapat ke Arema pada 2006 dan bertahan di sana sampai 2012. Total, Along hadir dalam 56 laga besama Arema dengan torehan 50 gol.

Bersama Arema, ia memenangkan Liga Super Indonesia 2009/2010 serta runner-up Liga Super Indonesia 2010/2011.

Sayang, kepindahannya ke Persib Bandung tak meninggalkan kesan mendalam. Ia cuma tampil dalam 19 laga dengan koleksi empat gol pada 2012 sebelum akhirnya kembali ke negaranya pada tahun yang sama.