Masalah Gaji Tak Surutkan Perjuangan PSM di ASEAN Club Championship: Lolos Semifinal, Sudah Ditunggu Wakil Vietnam

Permasalahan menahun soal gaji yang belum dibayarkan manajemen PSM Makassar kepada pemain dan ofisial tim ternyata tidak berdampak signifikan dengan performa Juku Eja.

BolaCom | Alit BinawanDiperbarui 05 Februari 2025, 23:30 WIB
Pemain PSM Makassar, Daisuke Sakai, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang klub Vietnam, Dong A Thanh Hoa, dalam laga kelima Grup A ASEAN Club Championship 2024/2025 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (5/2/2025) malam WIB. (Bola.com/Alit Binawan)

Bola.com, Gianyar - Permasalahan menahun soal gaji yang belum dibayarkan manajemen PSM Makassar kepada pemain dan ofisial tim ternyata tidak berdampak signifikan dengan performa Juku Eja.

Buktinya, mereka masih saja tetap konsisten. Untuk BRI Liga 1 2024/2025, PSM Makassar ada di posisi 10 klasemen sementara dengan 31 poin.

Advertisement

Sedangkan di ASEAN Club Championship 2024/2025, Juku Eja lolos ke semifinal setelah menundukkan wakil Vietnam Dong A Thanh Hoa dengan skor 3-0 di matchday kelima yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Rabu malam (5/2/2025).

PSM berada di posisi runner-up klasemen grup A dengan 10 poin. Tiga gol kemenangan PSM dicetak Daisuke Sakai pada menit 45'+3 serta brace Nermin haljeta pada menit ke-47 dan 76'. Namun sayang, Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, harus mendapatkan kartu merah.

Itu artinya, ia tidak akan mendampingi tim menghadapi juara grup B Cong An Hanoi pada April mendatang. Kebetulan Cong An Hanoi akan menghadapi wakil Indonesia lainnya, Borneo FC pada Kamis malam (6/2/2025).


Lupakan Sejenak Masalah Gaji

Duel PSM Makassar melawan klub Vietnam, Dong A Thanh Hoa, dalam laga kelima Grup A ASEAN Club Championship 2024/2025 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Rabu (5/2/2025) malam WIB. (Bola.com/Alit Binawan)

 

Asisten Pelatih PSM Makassar, Ahmad Amiruddin, usai pertandingan, mengakui bahwa masalah gaji menjadi utama yang dihadapi PSM pada musim ini. Namun, hal itu bukan menjadi alasan untuk timnya terpuruk dalam setiap pertandingan.

Ia menjelaskan membawa nama Indonesia di Kancah Asia Tenggara menjadi salah satu motivasi besar sehingga mampu tampil apik di ASEAN Club Championship musim ini.

"Secara keseluruhan, masalah gaji memang menjadi Hal utama. Namun, kami sudah memberikan motivasi kepada pemain bahwa permasalahan ini bisa dibicarakan setelah pertandingan. Kami harus fokus dulu karena membawa nama Indonesia," bebernya.

"Lupakan sejenak masalah gaji dan bagaimana kami bisa meraih hasil maksimal untuk Tim serta negara ini. Ini juga jadi kesempatanyang bagus untuk pemain karena tidak semua tim bisa bermain di kompetisi ini," tambahnya.


Kartu Merah Pertama Bernardo Tavares Sepanjang Karier

Pelatih kepala PSM Makassar, Bernardo Tavares saat laga pekan ke-3 BRI Liga 1 2023/2024 menghadapi Persikabo 1973 di Stadion Pakansari, Cibinong, Bogor, Jumat (14/7/2023). (Bola.com/Abdul Aziz)

Kemenangan 3-0 PSM atas Dong A Thanh Hoa sedikit tercoreng karena kartu merah Bernardo Tavares. Ini jadi kartu merah pertama Tavares sejak menjadi pemain hingga pelatih. Amiruddin menjelaskan Tavares sedikit kecewa dengan keputusan wasit Kim Woo sung asal Korea Selatan.

"Dalam karier sebagai pemain hingga pelatih, ini kali pertama Coach Tavares dapat kartu merah. Kartu kuning pertama, didapatkan saat protes kepada Wasit," terang Ahmad Amiruddin.

"Coach melakukan protes karena menganggap bola saat itu belum keluar lapangan. Kebetulan, bola sangat dekat dengan Coach Tavares."

"Coach sudah memberitahu asisten wasit untuk memimpin pertandingan dengan fair. Lalu kartu kuning kedua didapatkan setelah coach memberikan instruksi penjaga gawang Reza untuk membuang bola setelah dapat kartu kuning".

"Akhirnya wasit berikan coach Tavares kartu kuning kedua. Dia tidak percaya dengan Hal seperti ini," tutupnya.

Berita Terkait