3 Pemain Asal Belanda yang Pernah Memperkuat Juventus: Gokil, Nama Mereka Masih Melekat

Mengenal tiga pemain asal Belanda yang berkontribusi di Juventus, serta beberapa nama lainnya yang pernah bermain di klub ini.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiperbarui 12 Februari 2025, 11:27 WIB
Edgar Davids. Gelandang berusia 48 tahun yang pensiun bersama Barnet pada Januari 2014 ini didatangkan Juventus dari AC Milan pada tengah musim 1997/1998. Berseragam Juventus hingga tengah musim 2003/2004, ia total tampil dalam 243 laga dengan torehan 13 gol dan 18 assist. (AFP/Gabriel Bouys)

Bola.com, Jakarta - Juventus, salah satu klub sepak bola terkemuka di Italia, telah menjadi rumah bagi banyak pemain hebat dari berbagai negara. Di antara mereka, pemain asal Belanda memiliki tempat yang istimewa dalam sejarah klub ini.

Ada beberapa nama yang layak mendapat perhatian publik. Nah, di antaranya ada tiga pemain yang sempat menjadi bahan pembicaraan, yakni Edgar Davids, Edwin van der Sar, dan Matthijs de Ligt. Setiap pemain ini membawa keunikan dan kontribusi tersendiri, yang membuat para penggila Juventus bisa mengenang mereka.

Advertisement

Edgar Davids: Gelandang Agresif

Edgar Davids - Pemain kelahiran Suriname ini merupakan salah satu pesepak bola dengan penampilan paling ikonik di dunia. Mantan bintang Juventus ini tampil dengan gaya rambutnya yang gimbal dikuncir serta kacamata yang selalu melekat di wajahnya. (AFP/Marco Bertorello)

Edgar Davids dikenal sebagai gelandang agresif dan energik. Ia memulai karier profesional di Ajax, lalu bergabung dengan Juventus pada 1997. Selama bermain di klub ini, ia menjadi satu di antara gelandang terbaik di dunia.

Bergaya permainan yang penuh semangat, Davids mampu mengendalikan lini tengah dan memberikan kontribusi signifikan dalam setiap pertandingan. Keberanian dan ketangguhan di lapangan membuatnya dijuluki 'The Pitbull'.

Davids tidak hanya dikenal karena kemampuan bertahannya yang solid, tetapi juga menyerang yang mumpuni. Ia sering kali menjadi motor serangan tim, membantu menciptakan peluang bagi rekan-rekannya. Selama masa baktinya di Juventus, ia turut membantu klub meraih berbagai gelar, termasuk Serie A dan Coppa Italia.


Edwin van der Sar: Kiper Legendaris

Edwin van der Sar. Kiper berusia 51 tahun yang pensiun bersama MU pada Juli 2011 ini didatangkan Juventus dari Ajax Amsterdam pada awal musim 1999/2000. Membela Juventus selama dua musim, ia total tampil dalam 88 laga dengan torehan 41 clean sheet dan kemasukan 74 gol. (twitter/ChampionsLeague)

Selanjutnya, Edwin van der Sar adalah sosok legendaris di posisi kiper. Bergabung dengan Juventus pada 1999, Van der Sar langsung menjadi pilihan utama di bawah mistar gawang.

Dikenal dengan ketenangan dan kemampuan refleksnya yang luar biasa, Van der Sar menjadi satu di antara kiper terbaik yang pernah ada. Ia memiliki kemampuan membaca permainan dengan baik, sehingga sering kali bisa mengantisipasi serangan lawan.

Selama berkarier di Juventus, Van der Sar berhasil membantu tim meraih beberapa trofi penting. Meskipun ia hanya bertahan selama beberapa tahun di Turin sebelum pindah ke Fulham, kontribusinya di klub ini tetap diingat para penggemar. Kualitas dan profesionalisme menjadikannya sebagai bagian dari kiper paling dihormati dalam sejarah sepak bola.


Matthijs de Ligt: Bek Tengah Masa Kini

Bek Juventus, Matthijs de Ligt (kiri) menyundul bola di depan striker Fiorentina, Arthur Cabral pada laga leg kedua semifinal Coppa Italia 2021/2022 di Juventus Stadium, Turin (20/4/2022). Matthijs de Ligt hingga kini menjadi pemain termahal yang dijual Ajax ke Serie A di Liga Italia. Pemain Timnas Belanda ini didatangkan Juventus dari Ajax pada awal musim 2019/2020 dengan nilai transfer mencapai 85 juta euro atau kini setara Rp1,39 triliun. (AFP/Marco Bertorello)

Matthijs de Ligt adalah nama terbaru dalam daftar pemain Belanda yang memperkuat Juventus. Bergabung pada tahun 2019 dari Ajax, De Ligt sanggup menunjukkan kualitasnya sebagai bek tengah yang tangguh. Berpostur tubuh yang tinggi dan kemampuan membaca permainan yang baik, ia menjadi pilar pertahanan Juventus sejak datang.

De Ligt mampu memimpin lini belakang dan berperan penting dalam menjaga gawang timnya. Di usianya yang masih muda, De Ligt telah menunjukkan potensi besar dan menjadi tangguh di kawasan Eropa. Kemampuannya dalam memenangkan duel udara dan melakukan intersep membuatnya sangat berharga bagi tim.

Selain itu, ia juga memiliki skill membangun serangan dari belakang, yang semakin menambah nilai tambahnya sebagai bek modern. Kini, ia berkostum Manchester United, setelah sebelumnya menjadi keluarga besar Bayern Munchen.


Pemain Belanda Lainnya di Juventus

Pemain Juventus merayakan gol yang dicetak oleh Teun Koopmeiners ke gawang Cagliari pada laga 16 besar Coppa Italia 2024/2025 yang berlangsung di Juventus Stadium, Turin, Italia, Rabu (18/12/2024) WIB. (AP Photo/LaPresse/Fabio Ferrari)

Selain ketiga pemain di atas, ada beberapa nama lain yang juga pernah bermain untuk Juventus. Eljero Elia dan Mohamed Ihattaren adalah dua pemain yang pernah merasakan atmosfer klub ini. Meskipun mereka tidak sepopuler Davids, Van der Sar, atau De Ligt, kontribusi mereka tetap diingat oleh para penggemar.

Saat ini, Teun Koopmeiners juga menjadi bagian dari Juventus. Pemain muda ini diharapkan dapat melanjutkan tradisi pemain Belanda yang sukses di klub. Dengan potensi yang dimilikinya, banyak yang percaya bahwa Koopmeiners dapat memberikan dampak positif bagi tim di masa depan.


Juventus Masih Merangkak ke Atas

Berita Terkait