Fakta di Balik Kekalahan Manchester City dari Real Madrid di Liga Champions 2024 / 2025: Strategi Pep Sudah Usang ?

Kekalahan Man City dari Real Madrid di leg pertama Liga Champions 2024/2025 disebabkan oleh inefisiensi dalam memanfaatkan peluang.

BolaCom | Nurfahmi BudiDiperbarui 12 Februari 2025, 21:32 WIB
Pemain depan Real Madrid asal Prancis Kylian Mbappe (belakang) berebut bola dengan bek Kroasia Manchester City #24 Josko Gvardiol selama pertandingan sepak bola Liga Champions UEFA antara Manchester City dan Real Madrid di Stadion Etihad di Manchester, Inggris barat laut, pada 11 Februari 2025.Paul ELLIS / AFP

Bola.com, Jakarta - Manchester City terpuruk di markas sendiri kala menjamu Real Madrid, pada leg 1 play-off fase gugur, dini hari tadi WIB. Armada Pep Guardiola kalah dengan skor 2-3, yang menandai hasil mengejutkan di Etihad Stadium.

Pertandingan ini menunjukkan, meskipun Man City mendominasi penguasaan bola, mereka tidak mampu memanfaatkan peluang yang ada. Kekalahan ini menjadi pelajaran berharga bagi Man City menjelang leg kedua yang akan berlangsung di Santiago Bernabeu.

Advertisement

Dominasi Berujung Gagal

Striker Man City, Erling Haaland, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Real Madrid dalam laga leg pertama play-off 16 besar Liga Champions di Etihad Stadium, Rabu (12/2/2025) dini hari WIB. Haaland mencetak dua gol dalam laga ini, tetapi Man City kalah 2-3 dari Real Madrid. (Oli SCARFF / AFP)

Manchester City menguasai bola sekitar 55 persen dan mencatatkan akurasi passing yang tinggi, mencapai 90 persen. Namun, hasil akhir menunjukkan, penguasaan bola saja tidak menjamin kemenangan.

Man City hanya mampu melepaskan 11 tembakan dengan 4 di antaranya tepat sasaran. Pada sisi lain, Real Madrid, meskipun memiliki penguasaan bola yang lebih rendah, mampu melepaskan 20 tembakan dengan 8 di antaranya tepat sasaran.

Efisiensi dalam penyelesaian akhir menjadi kunci kemenangan Real Madrid. Tim asuhan Carlo Ancelotti ini menunjukkan ketajaman dalam memanfaatkan setiap peluang yang mereka miliki.

Meskipun sempat tertinggal dua kali, Real Madrid berhasil bangkit dan membalikkan keadaan di menit-menit akhir pertandingan. Gol-gol yang dicetak Brahim Diaz serta Jude Bellingham di menit ke-86 dan ke-92 menunjukkan mental juara yang dimiliki oleh tim asal Spanyol tersebut.


Kemampuan Memanfaatkan Peluang

Pemain Real Madrid, Kylian Mbappe (kiri), dan Erling Haaland berinteraksi pada leg 1 play-off Liga Champions 2024/2025 di Etihad Stadium, markas Man City, Rabu (12/2/2025) dini hari WIB. (Oli SCARFF / AFP)

Kekalahan ini menggarisbawahi pentingnya efisiensi dalam penyelesaian peluang dalam sepak bola. Real Madrid mampu memanfaatkan celah-celah di pertahanan Man City dan menunjukkan keunggulan dalam hal penyelesaian akhir.

Hal ini menjadi perhatian utama bagi pelatih Pep Guardiola, yang harus mengevaluasi strategi timnya menjelang leg kedua. Dalam pertandingan ini, meskipun Man City lebih dominan dalam penguasaan bola, Real Madrid menunjukkan bahwa mereka lebih efektif dalam memanfaatkan kesempatan yang ada.

Statistik menunjukkan, City memiliki keunggulan dalam penguasaan bola, efektivitas serangan Madrid jauh lebih baik. Hasil ini menunjukkan dalam sepak bola, penguasaan bola bukanlah satu-satunya faktor penentu kemenangan. Tim yang mampu memanfaatkan peluang dengan baik, seperti yang ditunjukkan oleh Madrid, sering kali keluar sebagai pemenang.


Pelajaran untuk Man City

Pemain Real Madrid, Jude Bellingham melesatkan gol comeback timnya ke gawang Manchester City dalam laga leg 1 babak playoff Liga Champions 2024/2025 di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Rabu (12/02/2025) WIB. (AFP/Oli Scarff)

Manajer Manchester City, Josep Guardiola, mengungkapkan rasa kesalnya setelah pertandingan. Ia merasa timnya telah gagal mempertahankan keunggulan yang seharusnya bisa menjadi modal meraih kemenangan. "Kami harus belajar dari kekalahan ini dan meningkatkan efisiensi serangan kami. Setiap peluang harus dimanfaatkan dengan baik jika kami ingin bersaing di level tertinggi seperti Liga Champions," kata Pep.

Kekalahan ini juga menjadi pengingat bagi Man City, meskipun mereka memiliki skuad yang berkualitas, harus terus beradaptasi dan belajar dari setiap pertandingan. Leg kedua di Santiago Bernabeu akan menjadi tantangan berat bagi City, dan mereka harus bersiap menghadapi tekanan dari para pemain Madrid yang berpengalaman.


Dominan Tak Selalu Menang

Pemain Real Madrid, Vinicius Junior jatuh saat terjegal kiper Manchester City, Ederson dalam laga leg 1 babak playoff Liga Champions 2024/2025 di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Rabu (12/02/2025) WIB. (AP Photo/Darren Staples)

Secara keseluruhan, pertandingan antara Manchester City dan Real Madrid menunjukkan fakta, dalam sepak bola, hasil akhir sering kali tidak mencerminkan dominasi permainan. Efisiensi dalam memanfaatkan peluang menjadi faktor kunci yang menentukan hasil akhir.

Meskipun City menunjukkan penguasaan bola yang lebih baik, mereka harus belajar dari kekalahan ini dan meningkatkan penyelesaian akhir. Pertandingan ini juga menegaskan, setiap pertemuan antara kedua tim selalu menjadi tantangan yang menarik dan sulit diprediksi, mengingat kualitas yang dimiliki oleh masing-masing tim.