Bola.com, Jakarta - Kemenangan 1-0 Udinese saat melawat ke markas Lecce dalam lanjutan Serie A di Stadion Via del Mare, Sabtu dini hari WIB (22-2-2025), diwarnai insiden kontroversial saat Lorenzo Lucca mengambil alih tugas eksekusi penalti, meski bukan dirinya yang ditunjuk sebagai algojo.
Aksi Lucca ini memicu kemarahan beberapa rekan setimnya, termasuk kapten tim Florian Thauvin.
Saat Udinese mendapatkan penalti, Thauvin yang seharusnya menjadi eksekutor resmi sudah bersiap untuk mengambil tendangan.
Namun, Lucca merebut bola dan berkeras mengeksekusi sendiri, meski beberapa rekan satu tim—termasuk Jaka Bijol—berusaha mencegahnya.
Terjadi perdebatan sengit di lapangan, yang bahkan membuat para pemain Lecce ikut merasa kesal karena penalti tersebut memakan waktu lama untuk dieksekusi.
Tidak Dirayakan
Meski begitu, pada menit ke-32, Lucca akhirnya berhasil mencetak gol dengan tendangan ke sudut kiri atas gawang, melewati kiper Wladimiro Falcone.
Gol tersebut terasa hambar. Pasalnya, tak ada rekan satu tim Lucca yang merayakan gol tersebut, yang pada akhirnya menjadi penentu kemenangan Udinese pada pertandingan ini.
Momen itu langsung disusul dengan keputusan mengejutkan dari pelatih Udinese, Kosta Runjaic. Sang pelatih segera menarik Lucca keluar dari lapangan dan menggantikannya dengan Iker Bravo pada menit ke-36.
Penjelasan Pelatih Udinese
Dalam wawancara pasca-pertandingan bersama DAZN, Runjaic menjelaskan alasan di balik keputusannya tersebut.
"Kami memiliki hierarki yang jelas dalam hal eksekutor penalti," kata Runjaic, dikutip oleh TMW.
"Saya tidak suka perdebatan yang terjadi. Mereka berdebat terlalu lama, dan Lucca membuat keputusan sendiri. Setelah dia mencetak gol, saya memilih untuk menariknya keluar karena saya tidak suka pemain yang tidak menghormati aturan," jelasnya.
Runjaic juga menegaskan bahwa konflik semacam ini bukan hal baru dalam sepak bola, dan ia yakin masalah ini akan diselesaikan di sesi latihan mendatang.
Apakah Lucca Layak Mengambil Penalti?
Kendati Thauvin adalah eksekutor resmi, statistik menunjukkan bahwa Lucca memiliki rekam jejak yang lebih baik dalam penalti.
Lucca telah mencetak tujuh dari 10 penalti sepanjang kariernya, dengan persentase keberhasilan 70%.
Musim ini, ia memiliki 100% tingkat keberhasilan, termasuk penalti yang ia eksekusi dalam kemenangan 3-1 Udinese atas Salernitana di Coppa Italia.
Sementara itu, Thauvin telah mencetak 13 penalti dan gagal enam kali sepanjang kariernya, dengan persentase konversi 68,42%.
Musim ini, Thauvin hanya memiliki tingkat konversi 33%, setelah gagal dalam dua penalti terakhirnya melawan Bologna dan Napoli.
Sumber: Football Italia