Bola.com, Kediri - Prestasi Persijap naik turun ombak Laut Jawa. Setelah sepuluh tahun lalu terakhir berkiprah di tataran elite, kini Persijap mulai merajut asa kembali ke habitatnya ke kasta tertinggi sepakbola Indonesia.
Terakhir kali pada tahun 2014, klub berjulukan Laskar Kalinyamat ini tampil di kompetisi ISL. Sebutan Kalinyamat diambil dari nama ratu yang adil dan bijaksana. Ratu Kalinyamat adalah putri Sultan Trenggono dari Kerajaan Demak Bintoro yang pertama kali menentang penjajahan Portugis pada tahun 1550.
Jiwa patriotisme dan pantang menyerah dari Ratu Kalinyamat ini menjadi spirit perjuangan Persijap. Setelah terdegradasi ke Liga 2 hingga Liga 3, Persijap pelan-pelan menaikkan derajatnya. Gelar juara Liga 3 2019 dan promosi ke Liga 2 2020 jadi momentum kebangkitan mereka.
Musim lalu Persijap sempat nyaris lolos ke putaran delapan besar, jika mereka tak 'dikerjai' para rivalnya. Nah, episode Pegadaian Liga 2 2024/2025 ini Persijap punya peluang cukup besar kembali ke habitat aslinya.
Dengan syarat tim asuhan Widodo C. Putro ini berhasil menjegal PSPS pada laga playoff promosi Liga 1 yang digelar di Stadion Gelora Bumi Kartini Jepara, Selasa (25/2/2025) nanti.
Datang Saat Tim Sedang Oleng
Kisah kedatangan Widodo C. Putro ke Persijap cukup menarik. Dia menggantikan posisi Kahudi Wahyu yang sebenarnya posisi tim masih dalam trek bagus. Demi mengejar ambisi naik ke Liga 1, Widodo yang baru berpisah dari Madura United FC pun teken kontrak pada 4 November silam.
Perjalanan mantan striker Timnas Indonesia ini juga tak berlangsung mulus. Kemenangan dan kekalahan mewarnai kisah Persijap. Dari 14 kali memimpin Persijap mulai fase Regular Series, Championship Series atau babak delapan besar, Widodo meraih lima kemenangan, tujuh seri, dan dua kekalahan.
Selama pertempuran musim ini, Widodo membuat suporter Persijap harap-harap cemas. Pada Regular Series, Persijap hanya menempati urutan ketiga Grup B di bawah Bhayangkara FC dan PSIM yang telah memastikan diri tampil di Liga 1 musim depan.
Di babak delapan besar, Widodo kembali membuat jantung pendukung timnya empot-empotan saat laga terakhir melawan Persela yang berakhir rusuh di Stadion Bumi Wali Tuban Sport Center.
Beruntung Zulham Zamrun dkk. punya modal keunggulan satu gol. Sehingga lanjutan sisa pertandingan selama sebelas menit di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Persijap tinggal mengamankan skor 1-0 hingga peluit akhir ditiup wasit.
Satu Langkah Lagi, Jap!
Satu langkah lagi Persijap akan mewujudkan cita-cita yang selama satu dasawarsa terakhir terpendam untuk berkiprah di Liga 1. Perseteruan kontra PSPS nanti jelas menguntungkan Persijap yang bertindak sebagai tuan rumah.
Sesuai regulasi yang ditetapkan PT LIB, Persijap yang memiliki poin sama sembilan dengan PSPS berhak tampil di hadapan ribuan pendukung fanatiknya. Meskipun kedua tim juga punya satu agregat gol, namun produktifitas gol Persijap lebih bagus ketimbang tim asuhan Aji Santoso itu.
Jika Widodo berhasil mengangkat kembali Persijap ke level tertinggi, maka ini pengulangan kesuksesannya pada 2019 yang juga mempromosikan Persita ke Liga 1 2020. Bila Persijap naik kelas, maka mereka melengkapi kedigdayaan Grup B pada fase Regular Series dimana Bhayangkara FC dan PSIM telah lebih dulu promosi ke Liga 1 2025/2026.