Tersingkir dari Liga Champions, Juventus Marah dan Kecewa karena 2 Alasan Ini

Cristiano Giuntoli: Juventus kecewa dan marah atas kegagalan di Liga Champions musim ini.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 24 Februari 2025, 15:45 WIB
Pemain depan PSV Eindhoven asal Belanda, Noa Lang (tengah), ditekel oleh gelandang Juventus asal Italia, Manuel Locatelli,(bawah) selama pertandingan play-off fase gugur Liga Champions UEFA leg kedua antara PSV Eindhoven dan Juventus di Stadion Philips di Eindhoven pada 19 Februari 2025. (NICOLAS TUCAT/AFP)

Bola.com, Jakarta - Direktur Juventus, Cristiano Giuntoli, mengakui bahwa timnya merasa kecewa dan marah setelah tersingkir dari Liga Champions.

Namun, ia menegaskan bahwa lolos ke turnamen tersebut musim depan adalah hal yang sangat penting bagi klub.

Advertisement

Pekan lalu menjadi momen yang penuh kontradiksi bagi Bianconeri. Mereka berhasil mengalahkan rival berat, Inter Milan, dalam Derby d'Italia dan naik ke peringkat keempat Serie A.

Namun, hanya beberapa hari kemudian, mereka harus menerima kenyataan pahit setelah tersingkir dari babak play-off Liga Champions melawan PSV Eindhoven melalui perpanjangan waktu.


Kehilangan Kesempatan Besar

Pemain PSV, Luuk de Jong (tengah) berduel udara dengan dua pemain Juventus, Andrea Cambiaso (kiri) dan Lloyd Kelly dalam laga leg 2 babak play off Liga Champions 2024/2025 di Philips Stadion, Eindhoven, Belanda, Rabu (19/02/2025) waktu setempat. (AP Photo/Peter Dejong)

Giuntoli mengungkapkan kekecewaannya dalam wawancara dengan DAZN, menyoroti dampak besar dari kegagalan ini.

"Kami kecewa dan marah, baik dari segi hasil ekonomi maupun citra klub karena kami ingin melaju ke fase berikutnya," ujar Giuntoli.

"Kami telah melakukan banyak perubahan musim ini, menurunkan beban gaji dan rata-rata usia skuat. Kami sadar bahwa dalam proses ini bisa ada pasang surut, tetapi kami harus tetap bersatu dan berada di jalur yang benar," lanjutnya.


Fokus Juventus

Pemain PSV, Ivan Perisic mencetak gol pertama timnya ke gawang Juventus dalam laga leg 2 babak play off Liga Champions 2024/2025 di Philips Stadion, Eindhoven, Belanda, Rabu (19/02/2025) waktu setempat. (AP Photo/Peter Dejong)

Kegagalan Juventus di Liga Champions juga diperparah dengan masalah cedera yang menghantam tim.

Renato Veiga dan Niccolo Savona mengalami cedera otot di Eindhoven, bergabung dengan daftar pemain yang absen bersama Pierre Kalulu, Gleison Bremer, dan Juan Cabal.

Situasi ini membuat Lloyd Kelly harus bermain sebagai bek tengah, sementara Dusan Vlahovic akhirnya mendapatkan kesempatan sebagai starter di Serie A untuk pertama kalinya pada 2025, ebelumnya ia lebih sering digantikan oleh Randal Kolo Muani.

"Kami memiliki banyak penyerang hebat dan pelatih sedang berusaha mendapatkan yang terbaik dari mereka. Tidak ada alasan mengapa Vlahovic dan Kolo Muani tidak bisa bermain bersama," kata Giuntoli.


Membangun Skuad di Tengah Keterbatasan Finansial

Kemenangan 2-1 di stadion Allianz menjadi modal berharga bagi Juventus untuk menyambangi markas PSV Eindhoven dalam duel leg kedua pekan depan. Isabella BONOTTO/AFP)

Dengan upaya menjaga kestabilan keuangan, Juventus banyak merekrut pemain dengan status pinjaman. Hal ini tentu menjadi tantangan dalam merencanakan masa depan tim.

"Kami juga memiliki banyak pemain sendiri, dan ada beberapa situasi yang perlu diselesaikan. Kami ingin mempertahankan para pemain ini, dan mereka juga ingin tetap di Juventus," ungkap Giuntoli.

"Kami optimis karena memiliki hubungan baik dengan klub pemilik mereka. Saat ini, fokus kami adalah pada musim ini, baru kemudian kami akan memikirkan rencana jangka panjang," jelasnya.

Ketika ditanya apakah finis di empat besar dan lolos ke Liga Champions musim depan menjadi prioritas utama Juventus, Giuntoli dengan tegas menjawab:

"Ya, itu sangat penting, baik dari segi ekonomi maupun sepak bola."

 

Sumber: Football Italia

Berita Terkait