Efisiensi MU di Tengah Masalah Keuangan: PHK Massal, Terbaru, Kantin Ditutup dan Makan Siang Gratis Dihapus

MU melanjutkan PHK dan mengumumkan penutupan kantin sebagai langkah efisiensi untuk mengatasi kerugian finansial yang terus berlanjut.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 25 Februari 2025, 19:20 WIB
Manchester United - Ilustrasi logo MU. (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - MU baru-baru ini mengumumkan kebijakan efisiensi yang signifikan, termasuk PHK dan penutupan kantin di Old Trafford.

Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kerugian finansial yang dialami klub selama lima tahun berturut-turut sejak tahun 2019.

Advertisement

Dengan situasi yang kian mendesak, MU berencana untuk melakukan PHK terhadap 150 hingga 200 karyawan, yang merupakan kelanjutan dari pengurangan 250 posisi yang telah dilakukan tahun lalu.

Pengurangan karyawan ini mencerminkan total pengurangan mencapai hampir 39 persen dari total karyawan sejak kepemilikan INEOS.

Keputusan ini diambil di tengah tekanan keuangan yang berat, termasuk kerugian sebesar 27,7 juta pound pada kuartal terakhir.

Selain itu, klub menghadapi pengeluaran besar untuk kompensasi pemecatan pelatih dan direktur olahraga.


Penutupan Kantin dan Penghapusan Makan Siang Gratis

Ketua Grup INEOS Inggris Sir Jim Ratcliffe melihat sebelum pertandingan Liga1 Prancis antara Nice dan PSG di stadion "Allianz Riviera" di Nice, Prancis selatan, pada 18 Oktober 2019. Seperti Sheikh Jassim yang ingin membeli Manchester United, Sir Jim Ratcliffe juga merupakan fans Setan Merah. (AFP/Valery Hache)

Manajemen MU menegaskan bahwa kebijakan efisiensi ini bertujuan untuk memungkinkan investasi lebih besar di bidang sepak bola dan infrastruktur klub tanpa melanggar regulasi UEFA dan Premier League.

Selain PHK, MU mengumumkan penutupan kantin staf di Old Trafford dan penghapusan fasilitas makan siang gratis bagi staf.

Langkah ini diperkirakan dapat menghemat lebih dari 1 juta pound (sekitar Rp20,6 miliar) per tahun.

Sebagai pengganti, staf akan menerima buah-buahan gratis, sementara di pusat pelatihan Carrington, hanya pemain yang akan tetap menerima makan siang lengkap.

Setelah renovasi fasilitas selesai, staf hanya akan mendapatkan sup dan roti.


Dampak dan Reaksi Terhadap Kebijakan

Profil Omar Berrada, CEO Baru Manchester United dari City yang Gantikan Sir James Ratcliffe (doc: PA)

Kebijakan PHK dan penutupan kantin ini telah menimbulkan reaksi beragam di kalangan karyawan dan pengamat sepak bola. Banyak yang merasa bahwa keputusan ini terlalu drastis dan tidak memperhatikan kesejahteraan staf.

Dalam sebuah pernyataan, Chief Executive Officer MU, Omar Berrada, mengakui bahwa mereka sangat menyesal atas dampak yang ditimbulkan kepada karyawan yang terkena PHK.

Berrada juga menjelaskan bahwa langkah-langkah ini adalah bagian dari rencana transformasi klub untuk mengembalikan MU ke jalur profitabilitas setelah lima tahun mengalami kerugian.

"Rencana transformasi bertujuan untuk menciptakan platform keuangan yang lebih solid untuk investasi di sepak bola pria dan wanita serta infrastruktur yang lebih baik," ujar Barrada.

Kendati langkah-langkah ini kontroversial, manajemen MU menekankan bahwa hal ini diperlukan untuk memperbaiki kondisi keuangan klub, dan dengan pengumuman ini, MU berharap dapat mengatasi masalah keuangan yang serius dan mencapai keberlanjutan dalam jangka panjang.

Berita Terkait