Bola.com, Jakarta - Ruben Amorim, pelatih MU, mengungkapkan pandangannya terkait Liga Europa menjelang pertandingan leg pertama babak 16 besar melawan Real Sociedad, Jumat dini hari WIB (7-3-2025).
Amorim menekankan bahwa meski Liga Europa merupakan satu-satunya peluang bagi MU untuk meraih trofi, fokus utamanya adalah membangun fondasi yang kuat untuk masa depan klub.
Amorim percaya bahwa proses pengembangan tim jauh lebih penting daripada sekadar mengejar gelar juara.
"Kami memiliki tanggung jawab untuk berjuang di setiap kompetisi, tetapi membangun tim yang lebih kuat dan berkelanjutan adalah prioritas utama kami," ujar Amorim.
Pelatih asal Portugal itu mengakui bahwa tantangan yang dihadapinya adalah memaksimalkan skuad yang diwarisi dari pendahulunya, Erik ten Hag, yang memiliki filosofi permainan berbeda.
Hal ini menjadi perhatian tersendiri baginya, yang harus mengadaptasi strategi dan pendekatan permainan sesuai karakteristik pemain yang ada.
Bukan Ambisi Jangka Pendek
Amorim menegaskan bahwa meski Liga Europa menjadi satu di antara fokus, ia tidak ingin terjebak dalam ambisi jangka pendek.
"Kami tidak hanya ingin memenangkan trofi musiman, tetapi juga ingin menciptakan tim yang dapat bersaing di level tertinggi dalam jangka panjang," tambahnya.
Dengan visi tersebut, ia berharap dapat membawa MU kembali ke jalur yang benar setelah beberapa musim yang penuh tantangan.
Menjelang pertandingan melawan Real Sociedad, Amorim menghadapi kritik terkait kemampuannya dalam memaksimalkan potensi skuad yang ada. Banyak pihak mempertanyakan apakah ia mampu menerapkan filosofi bermain yang efektif dan membawa hasil positif.
Namun, Amorim tetap optimistis dan percaya pada proses yang sedang dijalani. Ia berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi tim dan memastikan bahwa setiap pemain dapat berkontribusi secara maksimal.
Pengembangan Jangka Panjang
Amorim menggarisbawahi pentingnya pengembangan jangka panjang dalam strategi timnya. Ia berpendapat bahwa keberhasilan tidak hanya diukur dari trofi yang diraih, tetapi juga dari kemampuan tim untuk berkembang dan beradaptasi dengan tantangan yang ada.
"Kami ingin membangun tim yang dapat bersaing di level tertinggi, bukan hanya di Liga Europa, tetapi juga di kompetisi domestik dan Eropa lainnya," ungkap mantan pelatih Braga dan Sporting CP ini.
Dalam konteks ini, Amorim berusaha untuk menciptakan budaya kerja yang positif di dalam tim. Ia percaya bahwa dengan memberikan kesempatan kepada pemain muda dan mengembangkan bakat yang ada, MU dapat menciptakan skuad yang kompetitif dan berkelanjutan.
"Kami ingin menciptakan lingkungan di mana setiap pemain merasa dihargai dan memiliki kesempatan untuk berkembang," tambahnya.
Tantangan dan Kritik yang Dihadapi
Amorim tidak dapat menghindar dari kritik yang muncul seiring perjalanan timnya. Beberapa pengamat menilai bahwa ia harus segera menunjukkan hasil yang positif, terutama setelah warisan yang ditinggalkan oleh Erik ten Hag.
Namun, Amorim menanggapi kritik tersebut dengan sikap positif.
"Saya memahami bahwa hasil menjadi penting, tetapi saya percaya bahwa proses yang kami jalani juga sangat berarti," jelasnya.
Ia menekankan bahwa setiap pelatih memiliki pendekatan yang berbeda. Dalam hal ini, Amorim berusaha untuk mengadaptasi gaya bermain yang sesuai karakteristik skuadnya.
"Saya ingin memastikan bahwa setiap pemain dapat menampilkan performa terbaik mereka di lapangan," ucapnya.
Dengan tantangan yang ada, ia tetap berkomitmen untuk memberikan yang terbaik bagi Setan Merah.
Dengan Liga Europa sebagai satu-satunya peluang meraih trofi musim ini, Amorim berharap dapat membawa timnya meraih hasil positif. Namun, ia tidak ingin terjebak dalam ambisi jangka pendek.
"Kami ingin menciptakan warisan yang kuat bagi Manchester United, dan itu membutuhkan waktu serta kesabaran," tegas Amorim.