Jadi Duta Klub EPA Future Stars, Eks Kapten Persik Dapat Ilmu Tinggi di Spanyol

Eks kapten Persik Kediri, Fatchul Ichya, bangga menjadi satu di antara pelatih EPA Future Stars yang ikut menjalani Aventura en Espana.

BolaCom | Gatot SumitroDiterbitkan 13 Maret 2025, 06:00 WIB
Fatchul Ichya, mantan kapten tim dan pelatih Akademi Persik saat menyaksikan partai Barcelona kontra Real Sociedad di Stadion Santiago Bernabeu. (dok. Pribadi)

Bola.com, Jakarta - Eks kapten Persik Kediri, Fatchul Ichya, bangga menjadi satu di antara pelatih EPA Future Stars yang ikut menjalani Aventura en Espana pada 1-14 Maret 2025 di Barcelona, Spanyol.

Dia mendapatkan pengalaman dan ilmu kepelatihan tingkat tinggi selama menjalani program tersebut. Apalagi, pelatih-pelatih yang mengajar berasal dari Barcelona.

Advertisement

"Spanyol, khususnya Barcelona, sudah jadi pusat ilmu sepak bola Eropa dan dunia. Saya dan teman-temannya pelatih belajar dari Ekkono Soccer Service dengan metodologi kepelatihan berasal dari Barcelona," katanya.

Fatchul Ichya adalah kapten Persik pada 2012. Dia menjadi duta klub ke Spanyol dengan status sebagai pelatih Akademi Persik.

"Program ini sudah mulai saat EPA Liga 1 2024/2025 digelar. Kami beberapa kali dikumpulkan di Jakarta. Kegiatan di Spanyol ini puncaknya. Saya terima kasih kepada manajemen Persik diberi kesempatan belajar ilmu kepelatihan tingkat tinggi ini," ujarnya.

 


Menjalani Beragam Teori dan Praktik

Fatchul Ichya, eks Persik yang membela PSIR di Piala Kemerdekaan (Bola.com/Robby Firly)

Selama di Spanyol para pelatih dan pesepak bola muda yang terjaring EPA Future Stars menjalani beragam kegiatan teori dan praktik.

"Ada kegiatan di lapangan dan kelas. Banyak ilmu yang kami dapat. Terutama metode modern dengan teknologi. Fasilitas latihan sangat bagus. Jadi wajar bila sepak bola Spanyol maju pesat dan melahirkan pemain-pemainnya hebat," ucapnya.

Pada hari kedua di Spanyol, para duta dari Indonesia dapat kesempatan menyaksikan pertandingan La Liga yang mempertemukan Barcelona kontra Real Sociedad.

 


Pertandingan di Tata dengan Rapi

"Soal kualitas kompetisi jangan ditanya lagi. Kami menyaksikan bagaimana penataan sebuah pertandingan sangat rapi. Budaya sepak bola tak hanya soal bagaimana bermain bola, tetapi juga sikap penonton mengapresiasi sebuah pertandingan."

"Entah kapan sepak bola kita bisa tertata rapi dengan menampilkan pemain dan permainan enak dinikmati," tuturnya.

Berita Terkait