Kebijakan Trump Bisa Mencekal 43 Negara dari Piala Dunia 2026, 1 Sudah Lolos, Bagaimana FIFA?

Travel ban yang diterapkan Amerika Serikat bisa berdampak luas terhadap penyelenggaraan Piala Dunia 2026.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 30 Maret 2025, 19:45 WIB
Trofi Piala Dunia. (Julius Nieweler/DFB)

Bola.com, Jakarta - Sebanyak 43 negara berpotensi dilarang mengikuti Piala Dunia FIFA 2026 akibat larangan perjalanan (travel ban) yang diusulkan oleh Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Sebelumnya dilaporkan bahwa Trump telah menyusun daftar negara dalam sistem 'tiga tingkat' yang dapat dikenakan pembatasan masuk ke Amerika Serikat, yang bersama Kanada dan Meksiko akan menjadi tuan rumah Piala Dunia pada musim panas tahun depan.

Advertisement

Sejauh ini, FIFA telah melarang tiga negara untuk berpartisipasi dalam kompetisi tersebut, yaitu Rusia karena invasi mereka ke Ukraina, serta Pakistan dan Kongo—Pakistan karena gagal merevisi konstitusi Federasi Sepak Bola mereka, sementara Kongo karena dugaan adanya intervensi pihak ketiga dalam pengelolaan federasi sepak bolanya.

Namun, kebijakan baru yang diusulkan oleh pemerintahan Amerika Serikat berpotensi menimbulkan dampak lebih luas pada turnamen sepak bola terbesar di dunia.


Iran dan Kamerun Berpotensi Dilarang Tampil di Piala Dunia

Para pemain dan tim teknis Iran merayakan kemenangan setelah pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIFA 2026 zona Asia Grup A antara Iran dan Uzbekistan, pada 25 Maret 2025 di Teheran. (AFP)

Jika larangan perjalanan ini diberlakukan, beberapa negara yang berpotensi lolos ke Piala Dunia 2026 bisa dilarang berpartisipasi, termasuk Kamerun dan Venezuela.

Bahkan Iran, yang sudah memastikan tiket ke turnamen setelah finis di puncak Grup A Kualifikasi AFC di atas Uzbekistan, UEA, dan tuan rumah Piala Dunia 2022, Qatar, juga berisiko dilarang tampil.

Menurut The New York Times, daftar larangan perjalanan ini membagi negara-negara menjadi tiga kategori.

Kategori pertama mencakup negara-negara yang dilarang masuk sepenuhnya ke AS. Kategori kedua mencakup negara-negara yang visanya akan dibatasi secara ketat.

Sementara kategori ketiga terdiri dari negara-negara yang diberikan waktu 60 hari untuk mengatasi permasalahan yang menjadi perhatian AS.


Menunggu Kepastian Iran

Iran menyusul Jepang untuk tampil di pesta akbar sepakbola tersebut. Iran mendapatkan tiket lolos itu setelah berimbang 2-2 kontra Uzbekistan di Azadi Stadium, Selasa (25/3/2025) malam WIB. Iran memang cuma butuh satu poin untuk lolos. (AFP)

Iran termasuk daftar negara yang akan menghadapi larangan penuh, bersama dengan Korea Utara dan Venezuela. Hal ini membuat partisipasi mereka dalam turnamen menjadi tidak pasti.

Negara lain yang juga mungkin lolos ke Piala Dunia, tetapi menghadapi potensi pembatasan termasuk Sudan, Burkina Faso, dan Tanjung Verde.

Kendati belum ada kepastian apakah daftar yang diusulkan ini akan diberlakukan sepenuhnya atau mengalami perubahan, beIN Sports melaporkan bahwa pembicaraan antara pemerintah AS dan FIFA sedang berlangsung untuk mencari solusi agar negara-negara seperti Iran, tetap bisa melakukan perjalanan ke AS untuk mengikuti turnamen, meski ada potensi larangan perjalanan.


Daftar Negara yang Berpotensi Dilarang

Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 4 Februari 2025 di Gedung Putih. (Dok. AP Photo/Alex Brandon)

Larangan Visa Penuh:

  • Afghanistan
  • Eritrea
  • Iran
  • Libya
  • Korea Utara
  • Pakistan
  • Somalia
  • Rusia
  • Sudan
  • Suriah
  • Venezuela

Daftar Negara yang Berpotensi Dilarang

Pembatasan Visa Parsial:

  • Belarus
  • Kuba
  • Haiti
  • Laos
  • Myanmar
  • Sudan Selatan
  • Turkmenistan

Daftar Negara yang Berpotensi Dilarang

Negara yang Direkomendasikan untuk Pembatasan Parsial:

  • Angola
  • Antigua dan Barbuda
  • Benin
  • Burkina Faso
  • Kamerun
  • Kamboja
  • Chad
  • Republik Kongo
  • Republik Demokratik Kongo
  • Dominika
  • Guinea Khatulistiwa
  • Gambia
  • Liberia
  • Malawi
  • Mali
  • Mauritania
  • Saint Kitts dan Nevis
  • Saint Lucia
  • Sao Tome dan Principe
  • Sierra Leone
  • Tanjung Verde
  • Vanuatu
  • Zimbabwe

Berita Terkait