Kisah Mohammed Rashid dari Palestina Merantau ke Amerika: Rencana Kerja Kantoran Malah Jadi Pemain Bola yang Sukses di Indonesia

Perjalanan karier Mohammed Rashid di pentas sepak bola terbilang unik dan di luar dugaan.

BolaCom | Choki SihotangDiterbitkan 02 April 2025, 16:30 WIB
Ilustrasi - Mohammed Rashid Timnas Palestina (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta Perjalanan karier Mohammed Rashid di pentas sepak bola terbilang unik dan di luar dugaan. Siapa sangka, gelandang kepunyaan Persebaya Surabaya ini awalnya hanya ingin bekerja kantoran setelah menyelesaikan kuliah di Amerika Serikat.

Namun, seiring dengan berjalannya waktu, kelahiran Ramallah, Palestina, 3 Juli 1995, justru menemukan passion-nya di balbalan bahkan menjadi andalan tim nasional hingga saat ini.

Advertisement

Di Indonesia, Mohammed Rashid tak terasa sudah memasuki tahun ketiga bermain di Liga Indonesia. Ia pertama kali mengawali karier bareng Persib Bandung pada 2022 dan pernah juga memperkuat Bali United sebelum akhirnya merapat ke Persebaya.

Lewat kanal YouTube Sport77 belum lama ini, Mohammed Rashid mengenang kembali masa-masa awal mengenal sepak bola yang telah melambungkan namanya.

"Lahir di Ramallah. Di Centre. Tapi, jauh dari Gazza. Naik mobil, mungkin enam jam," kata Mohammed Rashid, mengawali kisahnya.

Menurut Mohammed Rashid, seperti kebanyakan anak-anak di seluruh dunia, ia pertama kali bermain sepak bola di jalanan di sekitaran rumah.

"Ya, di jalanan bersama teman-teman. Usia 14 tahun saya mulai di akademi," ujarnya.


Dari Paelistina ke Amerika

Gelandang Persebaya Surabaya, Mohammed Rashid, merayakan gol yang dicetaknya ke gawang Barito Putera dalam laga pekan ketiga BRI Liga 1 2024/2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (23/8/2024). (Bola.com/Aditya Wany)

Sayang, ia harus meninggalkan Palestina dan terbang ke Amerikan Serikat untuk melanjutkan pendidikan formal ke bangku kuliah.

"Saya lalu pergi ke Amerika Serikat untuk kuliah. Jadi sebelumnya sama sekali tidak berpikir untuk bermain sepak bola. Hanya belajar yang benar lalu bekerja. Ya, normal," tukasnya.

"Tapi kemudian saya bergabung dengan tim nasional U-23. Kita lolos ke Piala Asia 2028. Setelah itu saya mulai merasa ingin bermain secara profesional. Mungkin karier saya di sini. Alhamdulillah, sekarang ini menjadi karier saya," tutur Mohammed Rashid seraya tertawa.


Kembali ke Palestina

Gelandang Persebaya Surabaya, Mohammed Rashid. (Bola.com/Dok.Persebaya Surabaya).

Karena sudah senang bermain bola sejak kecil, selama kuliah di negara Paman Sam, Rashid mengisi waktu dengan aktif di tim sepak bola universitas. Beruntung, klub tersebut dikelola dengan sangat profesional.

"Selama kuliah di Amerika Serikat, saya juga bermain sepak bola untuk universitas. Sangat profesional. Mereka mengorganisirnya dengan sangat baik. Saya main empat tahun di universitas St. Francis di Chicago", kata Mohammed Rashid.

"Setelah saya lulus pada 2017, saya kembali ke Palestina dan menandatangani kontrak profesional pertama di Liga Palestina. Tapi sebelumnya saya sudah bermain bersama timnas U-23 di Piala Asia".

"Kami juga sempat bermain di Indonesia saat Asian Games 2018 di Palembang. Kami bermain melawan Indonesia. Kami menang 2-1. Irfan Jaya yang mencetak gol ke gawang kami," tutup Mohammed Rashid.