Bola.com, Jakarta - Marcus Rashford kemungkinan besar tidak akan kembali ke MU. Ia kemungkinan akan mencari tujuan baru pada musim panas mendatang.
Kendati ada laporan yang mengatakan Rashford masih berpotensi bermain untuk MU lagi, hal itu hanya akan terjadi jika pelatih Ruben Amorim mengundurkan diri atau dipecat pada akhir musim.
Menurut Daily Mirror, kemungkinan Rashford kembali ke Old Trafford sangat tidak realistis, mengingat Amorim masih menjabat sebagai pelatih dengan dukungan penuh dari dewan direksi, meski MU berada di paruh bawah klasemen.
"Masih ada kemungkinan Marcus Rashford bermain untuk MU, tetapi itu tergantung pada Ruben Amorim yang tidak lagi menjadi pelatih tim ini," jurnalis Simon Mullock dalam artikel tersebut.
Amorim Masih Berkuasa
Namun, setelah MU menginvestasikan upaya dan orientasi strategis jangka panjang, kemungkinan Setan Merah berpisah dengan Amorim musim panas ini hampir tidak ada. Oleh karena itu, kembalinya Rashford ke Old Trafford dianggap sangat tidak mungkin.
Penyerang asal Inggris itu dipinjamkan ke Aston Villa dengan opsi pembelian pada jendela transfer Januari lalu, setelah secara terbuka menyatakan keinginannya untuk meninggalkan klub pada akhir tahun lalu.
Fakta bahwa dia tidak lagi menjadi bagian dari rencana Amorim dengan jelas tecermin dari keputusan ini.
Namun, media Inggris masih mencoba mengangkat kemungkinan reuni antara Rashford dan MU dengan judul menarik, meski kurang didasarkan pada fakta yang kuat.
Kontribusi Rashford
Dalam analisis lain, Daily Mirror menyebut bahwa Amorim menghargai kontribusi tidak langsung Rashford dalam proses pembangunan kembali MU, yaitu potensi biaya transfer yang bisa diperoleh klub dari Aston Villa pada musim panas mendatang.
"Jika Rashford terus tampil baik untuk sisa musim ini, MU bisa mendapatkan sejumlah uang yang besar, yang akan mendukung Amorim dalam membangun skuad baru."
Jadi, meski ada kemungkinan Rashford bermain lagi untuk MU dalam teori, pada kenyataannya hal itu tidak akan terjadi jika Amorim tetap memegang kendali. Semua itu hanya berhenti pada hipotesis yang dieksploitasi media, sementara kenyataannya berjalan ke arah yang berbeda.