Sir Alex Ferguson Akui Salah Besar, Menyesal Jual Bek Tangguh Ini dari MU

Sir Alex Ferguson mengungkap pemain MU yang ia sesali telah dilepasnya ke klub lain.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 08 April 2025, 20:30 WIB
Banyak mengatakan bahwa Sir Alex Ferguson merupakan manajer paling sukses di Liga Inggris. Hal tersebut terbukti dari 13 gelar juara Liga Inggris yang berhasil disabet Manchester United. Fergie tercatat berhasil mencapai 500 poin hanya dalam 242 laga. (AFP/Patricia De Melo Moreira)

Bola.com, Jakarta - Kepemimpinan Sir Alex Ferguson di MU tercatat sebagai satu di antara era kepelatihan terbesar dalam sejarah sepak bola.

Sejak mengambil alih tim pada 1986, pelatih asal Skotlandia itu menjadikan MU sebagai kekuatan dunia, meraih total 13 gelar Premier League, lima Piala FA, dan dua trofi Liga Champions dalam 26 tahun masa jabatannya.

Advertisement

Lebih dari sekadar koleksi trofi, Ferguson dikenal sebagai arsitek di balik skuad legendaris yang diisi pemain-pemain seperti Eric Cantona, Roy Keane, hingga Cristiano Ronaldo.

Ia terbiasa menghadapi karakter-karakter besar di ruang ganti, dan berhasil mengendalikannya dengan baik—itulah satu di antara alasan mengapa ia dianggap sebagai satu di antara manajer dengan kemampuan man-management terbaik sepanjang masa.

Hanya, meski ia memiliki kendali penuh atas keputusan sepak bola di Old Trafford, Ferguson tetap harus membuat sejumlah keputusan sulit. Satu di antaranya adalah melepas seorang pemain istimewa yang hingga kini masih menjadi penyesalan terbesarnya.


Penjualan Jaap Stam adalah Kesalahan

5. Jaap Stam - Pemain berkepala plontos ini bergabung dengan Manchester United pada 1998. Ketangguhannya di lini belakang membuat para penyerang lawan kerepotan. Di musim perdananya dia sukses mempersembahkan treble winners untuk MU. (AFP/Adrian Dennis)

Dalam sebuah acara di Citizens Theatre, Glasgow pada 2007, Ferguson mengenang keputusan untuk menjual bek tengah MU, Jaap Stam.

"Pada saat itu, dia baru saja kembali dari cedera Achilles dan kami pikir dia sudah kehilangan sedikit kecepatannya," kata Ferguson ketika itu.

"Kami mendapat tawaran dari Lazio – 16,5 juta paun untuk seorang bek tengah berusia 29 tahun. Itu tawaran yang tak bisa saya tolak," ungkapnya.

"Tapi, secara permainan, itu adalah kesalahan. Dia masih bermain untuk Ajax di level yang sangat baik," lanjut Ferguson.


Meraup Keuntungan

Jaap Stam. Ia dinyatakan positif menggunakan steroid nandrolone saat membela Lazio pada musim 2001/2002, tepatnya pada 13 Oktober 2001 usai kemenangan 2-0 atas Atalanta di Liga Italia. Jaap Stam dihukum selama 5 bulan. (Foto: AFP/Gabriel Bouys)

Tawaran dari Lazio memang sulit ditolak, terutama karena memberikan kesempatan bagi klub untuk meraup keuntungan dari biaya 10,6 juta paun yang sebelumnya dikeluarkan untuk menjadikan Stam bek termahal di dunia saat itu.

Stam tampil luar biasa selama tiga musim di Old Trafford. Ia membantu Setan Merah meraih gelar liga setiap musimnya, serta turut memenangkan Piala FA dan Liga Champions.

Namun, cedera memaksanya absen hampir sepanjang musim 2000/2001, dan ia hanya tampil dalam 15 pertandingan liga sebelum akhirnya hengkang di awal musim berikutnya.


Penjualan Stam adalah Tragedi

Jaap Stam. Manchester United mendatangkan bek tengah asal Belanda yang terakhir menjabat sebagai manajer klub Cincinnati (Mei 2020-September 2021), pada awal musim 1998/1999 dari klub Eredivisie PSV Eindhoven dengan nilai transfer 17 juta euro. Performanya begitu mengesankan saat memperkuat MU dan menjadi slaah satu pemain yang berpengaruh dalam pencapaian Setan Merah merengkuh treble winners di musim pertamanya. Namun pada awal musim 2001/2022 ia justru dilepas ke Lazio setelah tampil dalam total 127 laga di semua ajang dengan torehan 1 gol dan 3 assist. (AFP/Robin Parker)

Ferguson bukan satu-satunya yang merasa kehilangan sosok Stam. Mantan rekan setimnya, Gary Neville, juga menyayangkan transfer tersebut.

Dalam podcast Stick to Football, Neville mengungkapkan pendapatnya.

"Saat itu terjadi, itu benar-benar mengejutkan. Sungguh disayangkan bahwa [Jaap] hanya bermain untuk Manchester United selama tiga tahun. Kualitasnya sebagai bek tengah adalah salah satu yang terbaik yang pernah bermain di Premier League, apalagi di Manchester United," kata Neville.

Neville yang sering tampil bersama Stam—dengan total 99 kali pertandingan bersama—paham betul kekuatan lini belakang yang dibawanya. Stam secara luas dianggap sebagai satu di antara bek paling menakutkan yang pernah tampil di Premier League.


Lawan Terberat, Bek Terbaik

Jaap Stam – Stam pernah membela Manchester United dan AC Milan. Bek tangguh itu berseragam MU pada tahun 1998-2001 dan mempersembahkan Treble Winner untuk Setan Merah Sementara di AC Milan hanya memenangkan satu Piala Super Eropa. (AFP/Paco Serinelli)

Beberapa penyerang top dunia seperti Dennis Bergkamp, Alan Shearer, dan Zlatan Ibrahimovic juga menyebut Stam sebagai satu di antara lawan terberat mereka. Neville pun tak ragu menyebutnya sebagai yang terbaik.

"Dia adalah bek tengah terbaik di dunia. Tidak ada yang bisa mengalahkannya. Tidak ada yang bisa melewati Jaap Stam!" sanjung Neville.

Kendati hanya bertahan tiga tahun, kontribusi Stam cukup untuk menjadikannya legenda, dan performanya di Lazio, AC Milan, serta Ajax setelah hengkang membuktikan bahwa kualitasnya masih sangat layak untuk level tertinggi.

 

Sumber: Give Me Sport

Berita Terkait