Melihat Gol Thomas Muller, Tidakkah Bayern Munchen Merasa Bersalah?

Bayern Munchen kalah dari Inter Milan, meski Thomas Müller mencetak gol. Bagaimana perasaan mereka terhadap situasi ini?

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 09 April 2025, 12:30 WIB
Selebrasi Thomas Muller seusai membobol gawang Inter Milan pada leg 1 perempat final Liga Champions 2024/2025 di Allianz Arena, kandang Bayern Munchen, Rabu (9/4/2025) malam WIB. (Tom Weller/dpa via AP)

Bola.com, Jakarta - Dalam situasi ketika Bayern Munchen kesulitan menembus pertahanan Inter Milan, justru Thomas Muller yang menjadi simbol harapan terakhir bagi Vincent Kompany dan timnya.

Dengan kabar resmi bahwa Thomas Muller akan hengkang di akhir musim, para penggemar Bayern Munchen menantikan momen perpisahan yang layak dan penuh emosi.

Advertisement

Harapan besar pun muncul agar sang legenda, yang telah menghabiskan seluruh kariernya bersama Die Roten, bisa tampil sebagai starter melawan Inter Milan sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya selama ini.

Namun, kenyataannya, bahkan ketika tak ada pilihan lain karena Jamal Musiala mengalami cedera, Muller tetap memulai pertandingan dari bangku cadangan. Keputusan ini menimbulkan kekecewaan besar di kalangan fans. Pelatih Vincent Kompany memilih pendekatan berbeda.


Belum Usang

Bermain tandang, Inter Milan tampil solid sepanjang pertandingan melawan Bayern Munchen. (Alexandra BEIER/AFP)

Alih-alih mengandalkan pengalaman Muller, Kompany mengutamakan fleksibilitas dan dinamika dengan menempatkan Raphael Guerreiro di posisi gelandang serang. Alasannya adalah untuk meningkatkan kemampuan pressing—sebuah aspek yang dinilai Kompany sulit dipenuhi oleh Muller.

Ketika akhirnya Muller masuk di 20 menit terakhir pertandingan, atmosfer di Allianz Arena, Rabu dini hari WIB (9-4-2025), langsung berubah.

Sorak sorai menggema dari seluruh penjuru stadion. Hanya dalam hitungan menit, Muller berhasil mencetak gol penyeimbang 1-1 bagi Bayern Munchen.

Penyelesaian akhir yang rapi, tajam, dan khas seorang "pencuri ruang". Ia tak butuh waktu lama—hanya satu momen gemilang untuk menegaskan bahwa nilainya belum usang.


Pertanyaan Besar

Ekspresi para pemain Bayern Munchen setelah pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions 2024/2025 melawan Inter Milan di Munich, Jerman, pada 8 April 2025 atau Rabu 9 April 2025 dini hari WIB. (Alexandra BEIER/AFP)

Pertanyaan besar pun muncul: Seandainya Muller bermain sejak awal, apakah hasilnya akan berbeda?

Kendati tidak ada jawaban pasti, penampilan singkat tersebut cukup untuk menimbulkan keraguan terhadap keputusan taktis Vincent Kompany.

Ketika seseorang yang membawa DNA klub, memahami setiap napas dalam seragam merah Bayern, justru disisihkan dalam pertandingan ikonik seperti ini, hal tersebut tak hanya menyentuh ranah profesional, tetapi juga emosional.

Thomas Muller bukan sekadar pemain veteran. Ia adalah warisan hidup, simbol satu generasi emas Bayern Munchen.

Ketika ia duduk di bangku cadangan pada saat tim pemuncak klasemen Bundesliga sangat membutuhkan kemenangan, lalu mencetak gol saat diberi kesempatan—itu menjadi paradoks yang menyakitkan.

Ketika perpisahan ini terjadi dengan penuh penyesalan di akhir musim, mungkin para petinggi Bayern Munchen perlu merenung lebih dalam—bukan hanya soal Thomas Muller, tetapi juga tentang bagaimana mereka melepas sosok-sosok simbolik yang telah membangun nama besar klub selama bertahun-tahun.

Berita Terkait