FIFA Pertimbangkan Perubahan Jumlah Peserta Piala Dunia 2030: CONMEBOL Usul Ditambah, UEFA Menolak

Menggelar Piala Dunia 2030 di enam negara dan tiga benua berbeda sudah menimbulkan pertanyaan. Kini ada lagi usul untuk membuat jumlah pesertanya sama seperti Piala Dunia 2026.

BolaCom | Choki SihotangDiterbitkan 12 April 2025, 16:30 WIB
Presiden Federasi Sepak Bola Maroko, Faouzi Lakjaa (tengah) bersama Presiden Federasi Sepak Bola Spanyol Pedro Rocha (kiri) dan Presiden Federasi Sepak Bola Portugal, Fernando Gomes, ketika melakukan seremonial penandatanganan surat bersama untuk jadi kandidat tuan rumah Piala Dunia 2030 dalam sebuah konferensi pers di Rabat pada 28 Oktober 2023. (AFP)

Bola.com, Jakarta - FIFA dikabarkan tengah mempertimbangkan jumlah peserta Piala Dunia 2030. Reaksi bermunculan, di mana Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (CONMEBOL) dan Eropa (UEFA) memiliki pendapat yang bertentangan.

Rencananya, Piala Dunia 2030 akan digelar di tiga negara berbeda, yaitu Spanyol, Portugal, dan Maroko. Menariknya, tiga pertandingan pertama akan berlangsung di Amerika Selatan, yaitu di Uruguay, Argentina, dan Paraguay, sebagia seremoni 100 tahun Piala Dunia.

Advertisement

CONMEBOL memberikan kejutan lain untuk edisi peringatan 100 tahun itu dengan mengusulkan jumlah peserta. Mereka ingin jumlah peserta sama seperti perhelatan Piala Dunia 2026 di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko yang diikuti 48 peserta dengan total 104 pertandingan.

Terkait usulan itu, FIFA mengatakan mereka berkewajiban untuk lebih dulu menganalisis setiap usulan yang datang dari anggotanya. Namun, usulan tersebut juga mendapatkan reaksi negatif dari UEFA.


Ditolak oleh UEFA

Presiden Paraguay, Alejandro Dominguez mengangkat replika trofi Piala Dunia saat penunjukkan Argentina, Paraguay, dan Uruguay sebagai negara tuan rumah Piala Dunia FIFA 2030 selama Kongres virtual FIFA di Luque, Paraguay pada 11 Desember 2024. (AFP/Daniel Duarte)

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, menyatakan usulan dari CONMEBOL itu sebagai ide buruk, di mana ide tersebut kali pertama terlontar dari Presiden Federasi Sepak Bola Uruguay, Ignacio Alonso, pada Maret 2025.

"Proposal ini mungkin lebih mengejutkan saya ketimbang Anda. Saya pikir itu ide buruk," ujar Ceferin.

"Itu bukan ide yang bagus untuk Piala Dunia itu sendiri dan juga bukan ide yang bagus untuk kualifikasi. Aneh bahwa kami tidak tahu apa pun sebelum proposal ini ada di dewan FIFA. Saya tidak tahu dari mana asalnya," lanjutnya.


Disebut Ide Buruk

Banyak yang menilai menggelar Piala Dunia di enam negara yang berada di tiga benua berbeda saja sudah merupakan ide yang buruk. Peningkatan drastis jumlah tim, dan dengan demikian pertandingan dan penggemar, membuat Piala Dunia makin ekstrem.

"Menambahkan lebih banyak tim ke Piala Dunia adalah ide yang konyol," ujar pendiri Fossil Free Football, Frank Huisingh.

"Piala Dunia 2030 akan menjadi mimpi buruk iklim dengan 48 tim bermain dalam enam negara tuan rumah di tiga benua. Menambahkan 16 tim lagi akan menyebabkan banyak penerbangan yang menimbulkan polusi. Para penggemar tidak menginginkan ini, para pemain tidak menginginkan ini, dan planet ini tentu tidak bisa menerimanya.

"Sudah saatnya FIFA mengubah arah. Untuk mendukung para penggemar dan pemain, bukan para pencemar. Sudah saatnya untuk menendang sponsor perusahaan minyak Saudi dan mengatur sepak bola global dengan cara yang sesuai dengan zaman kita sekarang," lanjutnya.

Freddie Daley dari Cool Down Sport for Climate Action Network menambahkan: "Rencana untuk memperluas Piala Dunia 2030 telah memperlihatkan rasa lapar yang tidak terpuaskan untuk pertumbuhan sepak bola."

"Lebih banyak tim berarti lebih banyak penggemar, lebih banyak penerbangan, dan lebih banyak emisi yang menghangatkan planet ini."

"Olahraga ini bersikap seolah-olah perubahan iklim bukanlah masalahnya – padahal sebenarnya, masa depannya bergantung pada planet yang layak huni. Ekspansi sepak bola yang tak henti-hentinya membahayakan permainan, pemain, dan penggemarnya," lanjutnya.

Sumber: Mirror

Berita Terkait