Banyak Pelatih BRI Liga 1 Berguguran, Paul Munster Maklumi Kebiasaan Klub Indonesia

Tren perpisahan pelatih dengan klub BRI Liga 1 2024/2025 masih terus terjadi. Alasan performa tim yang menurun biasanya menjadi latar belakang pemecatan pelatih atau keputusan mundur muncul.

BolaCom | Aditya WanyDiterbitkan 20 April 2025, 10:45 WIB
Pelatih Persebaya Surabaya, Paul Munster (tengah), berdiskusi dengan staf kepelatihannya. (Bola.com/Aditya Wany)

Bola.com, Surabaya - Tren perpisahan pelatih dengan klub BRI Liga 1 2024/2025 masih terus terjadi. Alasan performa tim yang menurun biasanya menjadi latar belakang pemecatan pelatih atau keputusan mundur muncul.

Pergantian pelatih di tengah musim memang sudah menjadi “kebiasaan” di Indonesia. Pelatih juga kerap mendapat tekanan dari suporter sehingga membuat mereka terpaksa kehilangan posisi saat tim gagal menang.

Advertisement

Terbaru, ada Stefano Cugurra Teco yang mundur dari jabatan pelatih kepala Bali United usai kalah dari Persib Bandung. Padahal, dia tercatat sebagai pelatih yang paling lama menangani klub yang sama Liga 1 secara berturut-turut.

Keputusan mundur itu membuatnya mengakhiri enam tahun masa menangani Bali United. Teco tentu memiliki sepak terjang panjang dengan dua kali juara Liga 1 bersama Serdadu Tridatu dalam periode 2019-2015.

Pelatih Persebaya, Paul Munster, mengaku tidak heran dengan situasi ini. Namun, dia merasa pelatih seharusnya mendapat kesempatan dan kepercayaan sampai tuntas sebelum kehilangan jabatannya.

“Saya tahu ini budaya di Indonesia. Setelah beberapa kekalahan, pelatih biasanya langsung diganti. Di negara lain justru sebaliknya, klub memberikan kepercayaan dan waktu kepada pelatih,” kata Paul Munster.

“Lihat saja, klub-klub yang mempertahankan pelatihnya biasanya berada di posisi atas. Jadi menurut saya, stabilitas itu penting. Tapi saya lihat sekarang mulai ada perubahan ke arah yang lebih baik,” imbuhnya.

 


3 Tim Teratas Belum Ganti Pelatih

Striker Persib Bandung, Gervane Kastaneer, debut di Liga 1 dengan menghadapi Dewa United di Stadion GBLA, Bandung, Jumat (17-1-2025). (Bola.com/Erwin Snaz)

Ungkapan Munster itu ada benarnya. Terbukti, tiga tim teratas di klasemen sementara sama sekali tidak melakukan pergantian pelatih musim ini. Mereka malah sudah menangani tim sejak musim-musim sebelumnya.

Di puncak klasemen ada Persib Bandung yang berada di bawah kendali Bojan Hodak, yang menjuarai Liga 1 musim lalu. Ada juga Jan Olde Riekerink yang punya peran krusial mengarsiteki Dewa United dan kini di posisi kedua.

Lalu, tentu saja Paul Munster yang untuk sementara membawa Persebaya di posisi ketiga. Pelatih asal Irlandia Utara ini sudah menangani Bajul Ijo sejak musim lalu dan kontraknya akan berakhir musim ini saja.

 


Tekanan Mundur Paul Munster

Pelatih Persebaya Paul Munster. (Foto: persebaya.id)

Munster sempat mendapat tekanan mundur saat Persebaya meraih hasil negatif memasuki putaran kedua. Beruntung, dia bisa membawa tim asal Kota Pahlawan itu bangkit dan tetap di papan atas.

Kini, Persebaya bersiap menjamu Madura United memasuki pekan ke-29 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu (20/4/2025).

“Masih ada enam pertandingan tersisa. Kami akan jalani pertandingan demi pertandingan, terus fokus, dan lakukan yang terbaik. Saat ini kami berada di posisi yang bagus, jadi kami harus pertahankan itu sampai akhir musim,” ujar Munster.

Persebaya saat ini masih dalam perebutan gelar juara Liga 1. Bajul Ijo ada di posisi ketiga dengan 49 poin. Mereka tertinggal dari Persib Bandung (61 poin) dan Dewa United (53 poin) yang sudah memainkan pekan ke-29.


Yuk Lihat Peta Persaingan