5 Pesepak Bola yang di Luar Dugaan Punya Koleksi Gelar Liga Lebih Banyak Dibanding Cristiano Ronaldo Sejak 2009: Ada Luis Suarez

Berikut ini lima pemain yang secara mengejutkan meraih lebih banyak gelar liga domestik daripada Cristiano Ronaldo sejak musim panas 2009.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 21 April 2025, 17:30 WIB
Cristiano Ronaldo saat kecewa bersama Al Nassr (AFP)

Bola.com, Jakarta - Cristiano Ronaldo mengoleksi beragam rekor luar biasa sepanjang berkarier di dunia sepak bola. Tak sedikit yang melabelinya sebagai salah satu pesepak bola terhebat sepanjang masa. 

Namun, dalam urusan mengoleksi gelar di liga domestik, rekor Cristiano Ronaldo bukan yang paling mentereng. Ini jika dihitung sejak ia pindah ke Real Madrid pada 2009. 

Advertisement

Pemain berkebangsaan Portugal tersebut telah merebut gelar liga (tiga gelar Liga Inggris bersama Manchester United) pada usia 24 tahun, hampir sama banyaknya dengan yang telah diraihnya dalam 16 tahun sejak saat itu, yaitu hanya empat, masing-masing dua untuk Real Madrid dan Juventus.

Meskipun masih mencetak gol secara teratur, Ronaldo belum meraih titel juara di Liga Pro Saudi bersama Al Nassr. Tampaknya hampir pasti mereka akan absen sekali lagi pada musim 2024/2025.

Berikut ini lima pemain yang secara mengejutkan meraih lebih banyak gelar liga domestik daripada Cristiano Ronaldo sejak musim panas 2009. 

Namun, jangan cari Lionel Messi di daftar ini, karena nama tersebut jelas ada, namun tidak mengejutkan. 


Luis Suarez

Luis Suarez. Kebersamaan keduanya di Barcelona dimulai pada 2014 usai Luis Suarez hijrah dari Liverpool. Mereka berhasil meraih 13 trofi selama 5 tahun bermain bersama. Mereka juga sering liburan bersama dengan membawa pasangan masing-masing, seperti ke Ibiza pada 2018. (Foto: AFP/Lluis Gene)

Di satu sisi, bukan kejutan besar Suarez ada di daftarini. Ia adalah salah satu pencetak gol terhebat di generasinya dan telah membela beberapa klub papan atas dengan gemilang selama satu setengah dekade terakhir.

Yang mengejutkan, Suarez telah menjuarai gelar liga dua kali lebih banyak daripada Ronaldo.

Ketika Ronaldo menandatangani kontrak dengan Madrid pada musim panas 2009, Suarez masih mengukir namanya di antara orang-orang yang kurang dikenal di tim Ajax yang berjuang meraih trofi di bawah asuhan Marco van Basten yang hebat.

Setelah mencetak 49 gol di semua kompetisi untuk Ajax pada 2009/2010, ia mengumumkan diri kepada dunia sebagai calon bintang masa depan. 

Yang sulit dipercaya, Ajax tidak menjuarai Eredivisie tahun itu. Tetapi ia berhasil mengklaim medali juara tahun berikutnya, meskipun ia pindah ke Liverpool di pertengahan musim.

Ia terkenal karena tidak berhasil menjuarai Premier League selama tiga setengah tahun di Inggris. Namun, ia berhasil meraih empat gelar La Liga dalam enam tahun bersama Barcelona, kemudian meraih gelar kelima setelah pindah ke Atletico Madrid. Itu tiga gelar lebih banyak dari yang diraih Ronaldo setelah menjalani musim yang sama di Spanyol.

Di usia senjanya, ia merebut gelar liga Uruguay di klub masa kecilnya Nacional, gelar regional bersama klub Brasil Gremio, dan Supporters’ Shield, bersama Inter Miami.

Sebagai catatan, rival lama Ronaldo, Lionel Messi, telah menjuarai 10 gelar liga, enam lebih banyak daripada Ronaldo sejak musim panas 2009. Enam di antaranya diraih langsung dengan mengorbankan Ronaldo saat mereka masing-masing berada di Real Madrid dan Barcelona.


Lucas Moura

Manchester United dikabarkan tengah mengejar gelandang PSG asal Brasil, Lucas Moura. Pemain Brasil tersebut juga memiliki hasrat yang kuat untuk bermain di Old Trafford. (AFP/Franck Fife)

Tidak sedikit pemain yang biasa-biasa saja dan tidak menarik di klub-klub elite yang berhasil meraih banyak trofi. Sergi Roberto, Stephan Lichtsteiner, dan Maxwell sempat dipertimbangkan masuk daftar ini. 

Namun, sulit mengabaikan Moura, yang mencetak tiga gol ikonik di semifinal Liga Champions melawan Ajax, sangat kontras dengan lima musimnya yang biasa-biasa saja bersama Tottenham.

Sebelum berkarier di London Utara, Moura memenangi lima gelar liga di kasta teratas Prancis bersama PSG. Ia meneken kontrak dengan Spurs pada pertengahan 2017/2018 tetapi tetap meraih medali juara setelah setengah musim di pinggiran.


Nuno Mendes

Bek Paris Saint-Germain, Nuno Mendes, berselebrasi merayakan setelah berakhirnya leg kedua babak perempat final Liga Champions 2024/2025 melawan Aston Villa di Villa Park, Birmingham, Rabu (16/4/2025) dini hari WIB. (AFP/Frack Fife)

Bek kiri, Nuno Mendes, baru berusia tujuh tahun ketika Ronaldo, yang kini menjadi rekan setim dan kaptennya di Portugal, melakukan kepindahan yang menggemparkan ke Madrid.

Usianya baru 22 tahun, tetapi ia telah mengantongi lima gelar liga, setelah menyabet empat titel Ligue 1 sejak meninggalkan juara Primeira Liga milik Ruben Amorim, Sporting, saat masih remaja pada 2021.


Mario Gotze

Gelandang Bayern Munchen, Mario Gotze meninggalkan lapangan setelah berakhirnya laga Liga Jerman 2015/2016 menghadapi Hertha Berlin di Olympic Stadium, Berlin (23/4/2016). Mario Gotze sempat membela Bayern Munchen selama 3 musim mulai 2013/2014 hingga 2015/2016. Pada musim ketiganya ia mulai tak kerasan akibat sering dicadangkan Pep Guardiola. Uniknya, keduanya cabut berbarengan dari Bayern Munchen pada awal musim 2016/2017. (AFP/Odd Andersen)

Pemain Jerman itu belum melakoni debut profesional hingga musim 2009/2010. Ia kemudian muncul sebagai bintang baru di Borussia Dortmund asuhan Jurgen Klopp yang cemerlang, yang berhasil meraih gelar Bundesliga dua kali berturut-turut.

Ia kemudian merebut tiga gelar lagi di Bayern Munchen, meskipun tidak berkembang menjadi salah satu bintang utama. Sembilan tahun telah berlalu sejak ia kembali ke Dortmund, tanpa gelar liga selama kurun waktu tersebut, tetapi masih lebih membanggakan diri dibanding Ronaldo sejak tahun 2009.

 


Andrea Pirlo

7. Andrea Pirlo, usai mengantar AC Milan juara Serie A, gelandang Italia ini kontraknya malah tidak diperpanjang. Kondisi ini membuatnya pindah ke Juve dan akhinya mampu meraih empat gelar Scudetto. (AFP/Marco Bertorello)

Gelandang legendaris Italia ini telah bekerja sebagai pelatih selama lima tahun terakhir, termasuk sebagai pelatih Ronaldo pada musim 2020/2021, saat Juventus finis di posisi ke-4 dan mengakhiri rentetan sembilan kemenangan berturut-turut.

Ia masih mengoleksi lebih banyak gelar liga sejak 2009 daripada sang penyerang yang terus bermain untuk klub-klub yang bangga menantang gelar liga.

Pirlo hanya meraih gelar liga kedua bersama AC Milan pada musim 2009/2010 sebelum pindah ke Juventus, menjadi salah satu arsitek era dominasi mereka di era 2010/an. Ia menginspirasi mereka meraih Scudetto di masing-masing dari empat musimnya di sana antara 2011 dan 2015.

Sumber: Planet Football

Berita Terkait