Vinicius Jr Terancam Sanksi Dua Tahun, Diduga Langgar Aturan FIFA soal Kepemilikan Klub

Langgar aturan FIFA soal kepemilikan klub, Vinicius Jr bisa diskors dua tahun.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 23 April 2025, 20:20 WIB
Pemain Real Madrid, Vinicius Junior melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Barcelona pada laga final Piala Super Spanyol di Stadion King Saud University, Riyadh, Arab Saudi Senin (15/1/2024) dini hari WIB. Real Madrid menang dengan skor 4-1. (AP Photo)

Bola.com, Jakarta - Bintang Real Madrid, Vinicius Junior, sedang menjadi sorotan tajam setelah dilaporkan sedang diselidiki atas dugaan pelanggaran serius terhadap Kode Etik FIFA.

Jika terbukti bersalah, pemain asal Brasil itu bisa menghadapi larangan bermain hingga dua tahun—hukuman yang bisa berdampak besar pada kariernya.

Advertisement

Dalam beberapa musim terakhir, Vinicius telah menjelma menjadi satu di antara pemain terbaik dunia, tampil konsisten dan gemilang bersama Real Madrid.

Sejak direkrut dari Flamengo pada 2018, ia telah mempersembahkan 14 trofi untuk Los Blancos, termasuk dua gelar Liga Champions dan tiga titel La Liga.

Namun, Real Madrid kini dihadapkan pada kemungkinan harus bermain tanpa sang winger, setelah muncul laporan bahwa Vinicius sedang diselidiki karena dugaan pelanggaran aturan FIFA yang berpotensi membuatnya diskors selama dua tahun.


Tuduhan Pelanggaran Kode Etik FIFA

Selebrasi Vinicius Junior dalam laga Liga Champions antara Real Madrid vs Salzburg, Kamis (23/1/2025). (c) AP Photo/Manu Fernandez

Di musim ini saja, Vinicius telah mencetak 21 gol dan 15 assist dalam 47 pertandingan di semua kompetisi—membuktikan betapa vitalnya peran pemain berusia 24 tahun itu dalam skema serangan Carlo Ancelotti.

Dengan kontraknya yang berlaku hingga 2027 dan nilai pasar mencapai sekitar 200 juta dolar AS, Madrid tentu memiliki niat kuat untuk memperpanjang masa baktinya. Namun, situasi ini bisa menjadi kendala besar.

Menurut laporan jurnalis Italia, Gianluca Di Marzio, Vinicius menghadapi tuduhan pelanggaran Kode Etik FIFA karena keterlibatannya dalam proses akuisisi beberapa klub sepak bola profesional melalui perusahaan bernama ALL Agenciamento Esportivo, yang dikendalikan oleh ayah dan agennya.

Tuduhan ini dilayangkan oleh klub Brasil, Tiberis Holding do Brasil, kepada Kamar Investigasi Komite Etik FIFA. Mereka menuntut agar Vinicius dijatuhi sanksi larangan bermain hingga dua tahun.


Kronologi Masalah

Laga El Clasico yang mempertemukan Real Madrid dan Barcelona hingga kini tercatat telah berlangsung dalam 256 laga resmi di semua kompetisi yang dimulai pertama kali pada 13 Mei 1902 hingga laga terakhir pada 14 Januari 2024 lalu. Berbagai rekor pun tercipta baik di kubu Real Madrid maupun Barcelona. Di kubu Real Madrid, salah satu rekor langka yang tercipta adalah hanya ada 3 pemain Los Blancos yang mampu mencetak hattrick ke gawang Barcelona sepanjang sejarah El Clasico. Siapa saja? Ini dia daftar ketiga pemain tersebut. (AFP/Giuseppe Cacace)

Masalah bermula ketika klub Athletic Club de Sao Joao del Rei—di mana Tiberis memiliki 16,5 persen saham—berhasil promosi ke Serie B Brasil.

Pemilik Tiberis, Willy Francese, berniat menggunakan hak pembelian saham mayoritas klub tersebut. Namun, saham mayoritas itu justru dijual langsung kepada perusahaan ALL yang terafiliasi dengan Vinicius.

Akibatnya, pengadilan komersial di Sao Paulo memutuskan untuk membekukan transaksi tersebut guna dilakukan penyelidikan lebih lanjut. Meski demikian, perusahaan ALL tetap mengambil alih kendali operasional klub, yang memicu kemarahan pihak Tiberis.

Menurut Tiberis, tindakan tersebut melanggar Pasal 20 Kode Etik FIFA serta Pasal 22 Kode Keadilan Olahraga Federasi Sepak Bola Spanyol—yang keduanya melarang pemain aktif untuk memiliki klub profesional, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Saat ini, penyelidikan masih berlangsung. Jika hasil akhirnya menyatakan Vinicius bersalah, masa depan sang pemain—baik di Real Madrid maupun di dunia sepak bola secara umum—bisa berada dalam risiko besar.

 

Sumber: Sportbible

Berita Terkait