10 Pemain Terbaik Inggris yang Rela Pergi dari Klub Masa Kecil demi Memburu Trofi Juara: Demi Kesuksesan Masa Depan

Berikut 10 pemain asal Inggris yang rela meninggalkan klub masa kecilnya demi mendapatkan karier bertabur gelar juara di sepak bola profesional.

BolaCom | Benediktus Gerendo PradigdoDiperbarui 28 April 2025, 06:36 WIB
Artikel 10 Tahun Bola.com - Pemain Tinggalkan Klub Masa Kecil demi Trofi Juara (Bola.com/Adreanus Titus)

Bola.com, Jakarta - Loyalitas dalam sepak bola harus diakui adalah sesuatu yang langka. Para pemain profesional dengan mudah banting haluan, pindah ke klub lain demi mendapatkan kenaikan gaji dan kesempatan merebut trofi bergengsi.

Sementara di satu sisi, fenomena ini bisa dimengerti. Namun, di sisi lain kepindahan itu menutup peluang mereka menjadi legenda di klub kesayangan masa kecil.

Advertisement

Mari mengambil satu contoh. Harry Kane meninggalkan klub masa kecilnya, Tottenham Hotspur, pada musim panas 2023 untuk bergabung ke Bayern Munchen di Bundesliga.

Kapten Timnas Inggris itu merupakan pencetak gol terbanyak sepanjang masa Tottenham dan menjadi tulang punggung tim selama bertahun-tahun, termasuk pada musim 2022/2023.

Namun, dia menginginkan trofi, sehingga memutuskan pergi. Ini menyoroti kesulitan yang dialami tim ketika mencoba mempertahankan pemain terbaik mereka.

Harry Kane saat ini tidak termasuk dalam daftar ini, tetapi mungkin akan menyodok dalam beberapa tahun ke depan.


10. Rio Ferdinand (West Ham United ke Leeds United)

Rio Ferdinand. Bek tengah asal Inggris ini sempat 20 tahun memegang rekor sebagai pemain termahal yang pernah dibeli Leeds United. Ia didatangkan dari West Ham dengan harga 26 juta euro pada November 2000. Selama 1,5 musim ia tampil 73 laga dengan mencetak 3 gol. (Foto: AFP/Adrian Dennis)

 

Meskipun Rio Ferdinand secara teknis tidak memenangi apa pun setelah meninggalkan klub masa kecilnya West Ham United untuk bergabung bersama Leeds United, itu menandai awal kariernya yang luar biasa.

Dia sekarang dianggap sebagai salah satu bek tengah terhebat sepanjang masa, dan itu tidak akan mungkin terjadi jika tetap bertahan di London Timur.

Dia pindah ke The Whites pada 2000 dengan biaya 22 juta pound. Ferdinand mencatatkan lebih dari 70 penampilan untuk klub, membantu mereka bersaing di Liga Champions.

Namun, masalah keuangan akhirnya membelit dan Ferdinand dijual ke rival berat Leeds United, yaitu Manchester United. Bersama MU, Rio Ferdinand bertabur gelar.

Catatan Rio Ferdinand

  • Nilai Transfer: 22 juta pound
  • Trofi di klub baru: Tidak ada
  • Penampilan di klub baru: 73
  • Gol di klub baru: 3

9. Kalvin Phillips (Leeds United ke Manchester City)

Manchester City sukses mendatangkan Kalvin Phillips dari Leeds United pada awal Juli 2022. Ia diboyong oleh The Cityzens dengan mahar 48,75 juta euro dengan kontrak jangka panjang hingga 30 Juni 2028. Phillips merupakan gelandang dengan kualitas yang mumpuni. (AFP/Getty Images/Jamie Squire)

 

Pada 2022, Kalvin Phillips mengikuti jalan yang sama seperti yang dilakukan Alan Smith pada awal 2000-an dan meninggalkan Leeds yang sedang kesulitan keuangan.

Leeds baru saja selamat dari jeratan degradasi, tetapi perlu menghasilkan uang. Phillips dijual seharga 42 juta pounds , yang menurut banyak orang merupakan harga yang pantas untuk pemain dengan kualitas seperti itu.

Namun, dia kesulitan memberikan pengaruh di bawah asuhan Pep Guardiola. Dia jarang bermain tetapi memenangi lima trofi, termasuk treble spektakuler pada 2023. Phillips akhirnya pindah ke West Ham dengan status pinjaman pada Januari 2024.

Catatan Kalvin Phillips

  • Nilai transfer: 42 juta pound
  • Trofi yang disabet di klub baru: Premier League, Piala FA, Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub
  • Jumlah penampilan di klub baru: 31
  • Gol di klub baru: 1

8. Teddy Sheringham (Tottenham Hotspur ke Manchester United)

Striker Manchester United, Teddy Sheringham, berebut bola dengan bek Bayern Munchen, Samuel Osei Kuffour, pada laga final Liga Champions di Stadion Camp Nou, Barcelona (26/5/1999). Manchester United menang 2-1 atas Bayern Munchen. (AFP/Eric Cabanis)

 

Meskipun Teddy Sheringham secara teknis tidak memulai karier di Tottenham, dia mendukung mereka sejak kecil. Namun, fakta itu tidak menghentikan Sheringham hengkang ke klub lain, tidak hanya sekali, melainkan dua kali.

Fokus pada kepindahan pertama, ia hengkang ke Manchester United pada 1997. Sheringham kemudian menjadi peraih treble, bahkan mengoleksi tiga gelar Premier League.

Sang striker bahkan sempat mencetak gol penyeimbang di final Liga Champions 1999, meski kerap terlupakan karena gol penentu kemenangan.

Namun demikian, itu terbukti menjadi keputusan cerdas dari Sheringham saat Tottenham kesulitan bersaing secara konsisten.

Catatan Teddy Sheringham

  • Nilai transfer: 4,2 juta pound
  • Gelar di klub baru: Premier League (tiga kali), Liga Champions, Piala FA, Community Shield (dua kali)
  • Jumlah penampilan di klub baru: 153
  • Gol di klub baru: 46

7. Gary Lineker (Leicester City ke Everton)

Gary Lineker. Striker Inggris ini menjadi top skor Liga Inggris dengan 3 klub berbeda. Bersama Leicester ia melakukannya pada musim 1984/1985. Lalu pada 1985/1986 ia mengulanginya bersama klub barunya Everton dan yang ketiga bersama Tottenham Hotspur pada musim 1989/1990. (leicestermercury.co.uk)

 

Gary Lineker tampil di layar TV setiap pekan di abad ke-21 saat membawakan acara Match of the Day. Namun, ia pernah menjadi salah satu striker terbaik di dunia.

Lineker memulai karier di Leicester, bahkan bekerja di pasar di daerah tersebut. Namun, ia memilih untuk meninggalkan klub masa kecil dalam upaya meraih kejayaan.

Dia bergabung dengan Everton pada 1985 dengan biaya 750 ribu pounds. Meskipun hanya memenangi dua Community Shield, Lineker berkembang menjadi lebih gemilang dengan klub-klub berikutnya.

Masa kerja bersama Barcelona dan Tottenham menunjukkan Lineker membuat keputusan yang tepat untuk meninggalkan Leicester demi mencari kejayaan.

Catatan Gary Lineker

  • Nilai transfer: 750 ribu pound
  • Trofi di klub baru: Community Shield (2 kali)
  • Jumlah penampilan di klub baru: 48
  • Gol di klub baru: 35

6. Glenn Hoddle (Tottenham Hotspur ke Monaco)

Mantan Pelatih Timnas Inggris Glenn Hoddle (PAUL ELLIS/AFP)

 

Glenn Hoddle dicintai fans Spurs karena kemampuan 'menjadi pesulap'. Kedengarannya gila, tapi Hoddle berhasil melewati berbagai bek, menjadikannya sebagai salah satu pemain terbaik dalam sejarah Inggris.

Namun, pada 1987, ia terpaksa meninggalkan Tottenham untuk bergabung dengan Monaco, tepatnya 17 tahun setelah gabung akademi klub tersebut.

Monaco menawarkan sepak bola Eropa dan kemampuan mendikte lini tengah – sesuatu yang tidak bisa disodorkan Spurs saat itu. Transfer 750 ribu pound membuatnya menjuarai Ligue 1, tapi ya hanya itu. Itu tetap memberinya peluang baru di luar negeri, meski tak sesukses pemain lainnya.

Catatan Glenn Hoddle

  • Nilai transfer: 750 ribu pound
  • Trofi di klub baru: Ligue 1
  • Penampilan di klub baru: 87 laga
  • Gol di klub baru: 30

5. Sol Campbell (Tottenham Hotspur ke Arsenal)

5. Sol Campbell (Notts County) – Mantan Bek Arsenal, Sol Campbell, pernah membuat kejutan dengan memperkuat Notts County. Keberadaan Sven-Goran Eriksson rupanya menjadi alasan di balik keputusan tersebut. (AFP/Ian Kington)

 

Derby London Utara adalah salah satu rivalitas paling sengit di dunia. Jadi gagasan berpindah secara langsung antara kedua klub, terutama dari Spurs ke Arsenal, dianggap terlarang.

Namun, itu tidak menghentikan Sol Campbell untuk berpindah kesetiaan pada 2001. Dengan berakhirnya kontrak, dia ingin pindah. Tampaknya dia akan bergabung dengan Barcelona, ​​​​tetapi tiba-tiba dia berubah pikiran dan pindah ke sisi lain London Utara.

Tidak mengherankan, manuver itu menghasilkan sejumlah trofi di Arsenal, termasuk musim Premier League yang tak terkalahkan. Namun, keputusan Campbell itu harus dibayar mahal. Campbell menjadi bulan-bulanan penggemar Spurs di setiap pertandingan, hingga akhir.

Catatan Sol Campbell

  • Nilai transfer: gratis
  • Trofi di klub baru: Premier League (2 kali), Piala FA (3 kali), Community Shield (2 kali)
  • Penampilan di klub baru: 211 laga
  • Gol di klub baru: 12

4. Jack Grealish (Aston Villa ke Manchester City)

Pemain Manchester City, Jack Grealish, tertunduk lesu setelah laga Crystal Palace dalam duel pekan ke-17 Liga Inggris 2023/2024 di Stadion Etihad, Sabtu (16/12/2023). Kali ini dua gol Man City dicetak oleh Jack Grealish (24') dan Rico Lewis (54'). Palace membalas di babak kedua melalui aksi Jean-Philippe Mateta (76') dan penalti Michael Olise (90+5'). (AP Photo/Dave Thompson)

 

Jack Grealish adalah legenda Aston Villa. Dia membantu The Villas promosi ke Premier League dan kemudian membantu bertahan di divisi tersebut pada 2020, termasuk menyumbang gol dramatis di hari terakhir musim tersebut.

Semua itu mencerminkan bakatnya. Namun, jelas bagi semua orang ia harus pergi jika ingin mengukuhkan status sebagai salah satu pemain terbaik dunia.

Grealish pindah ke Man City pada 2021 dengan rekor transfer Inggris. Dia memenangi Liga Inggris pada 2022 dan 2023 serta Liga Champions dan Piala FA pada 2023. Untuk trofi, itu sepadan, tetapi kreativitasnya dibatasi oleh Pep Guardiola.

Catatan Jack Grealish

  • Nilai transfer: 100 juta pound
  • Trofi di klub baru: Premier League (2 kali), Piala FA, Liga Champions, Piala Super Eropa, Piala Dunia Antarklub
  • Penampilan di klub baru: 114 laga
  • Gol di klub baru: 14

3. Joe Cole (West Ham ke Chelsea)

Selebrasi gelandang Chelsea, Joe Cole setelah mencetak gol ke gawang Aston Villa pada laga Liga Inggris 2008/2009 di Stamford Bridge, London (5/10/2008). Joe Cole yang didatangkan Chelsea dari West Ham pada awal musim 2003/2004 dengan nilai transfer hampir 10 juta euro, akhirnya dilepas gratis ke Liverpool pada awal musim 2010/2011. Selama 7 musim membela The Blues ia total bermain dalam 281 laga di semua ajang dengan torehan 40 gol dan 43 assist. (AFP/Carl De Souza)

 

Joe Cole tumbuh sebagai bagian dari akademi West Ham United. Sejak 1990 dan seterusnya, dia menjadi jantung klub.

Namun, pada 2003, Cole beralih ke klub rival Chelsea untuk mengejar kejayaan. Dia bergabung pada 2003 dengan harga 8,5 juta pound dan menjuarai Premier League tiga kali, Piala FA tiga kali, dan Piala Carling dua kali.

Dia tidak begitu penting bagi Chelsea dibandingkan bagi West Ham, namun kepergiannya tepat karena lemari trofinya bisa terisi banyak.

Catatan Joe Cole

  • Nilai transfer: 8,5 juta pound
  • Trofi di klub baru: Premier League (3 kali), Piala FA (3 kali), Piala Carling (2 kali), Community Shield (2 kali)
  • Penampilan di klub baru: 281 laga
  • Gol di klub baru: 28

2. Frank Lampard (West Ham ke Chelsea)

Frank Lampard. Gelandang Inggris yang kini berusia 44 tahun dan telah pensiun pada Februari 2017 bersama klub MLS New York City ini total 19,5 musim berlaga di Liga Inggris mulai tengah musim 1995/1996 hingga 2014/2015 bersama West Ham United, Chelsea dan Manchester City. Ia tampil dalam 18 laga pembuka di Liga Inggris dengan mencetak 8 gol. Ia hanya absen dalam 1 laga pembuka di musim 2014/2015 saat proses perpindahannya dari Chelsea ke Manchester City. (AFP/Adrian Dennis)

 

Ketika orang-orang memikirkan Frank Lampard, pikiran yang melekat adalah sosoknya sebagai legenda Chelsea. Kenyataannya memang seperti itu.

Namun, mudah juga melupakan ia tumbuh sebagai fans West Ham United sejak bocah, Masa-masa sebagai Hammer sangat mengesankan, tetapi ada satu hal penting yang hilang, yaitu trofi.

Pada 2001, Lampard pindah ke Chelsea dengan harga 14 juta pound. Itu terbukti menjadi keputusan terbaik saat ia menjadi pencetak gol terbanyak klub dan mengoleksi banyak trofi, termasuk tiga Liga Inggris dan bahkan Liga Champions.

Catatan Frank Lampard

  • Nilai transfer: 14 juta pound
  • Trofi di klub baru: Premier League (3 kali), Piala FA (4 kali), Liga Champions, Carling Cup (2 kali), Community Shield (2 kali)
  • Penampilan di klub baru: 648 laga
  • Gol di klub baru: 211

1. Wayne Rooney (Everton ke Manchester United)

Selebrasi striker Manchester United, Wayne Rooney setelah menjebol gawang Swansea City pada laga Liga Inggris 2015/2016 di Old Trafford Stadium, Manchester (2/1/2016). Wayne Rooney menjadi pemain MU dengan raihan gol terbanyak di bawah manajer Alex Ferguson. Sejak didatangkan dari Everton pada awal musim 2004/2005 hingga 2012/2013 ia total mencetak 141 gol dari 178 laga. Hingga meninggalkan MU pada akhir musim 2016/2017 ia total mencetak 183 gol dari 393 laga. (AFP/Oli Scarff)

 

Yang terakhir, tapi tidak kalah penting, Wayne Rooney melakoni perpindahan menakutkan dari Merseyside ke Manchester pada 2004.

Rooney adalah pemain Everton pada masa kecil, muncul dengan gol debut spektakuler melawan Arsenal di Goodison Park. Namun, Everton jelas tidak akan mengoleksi trofi-trofi bergengsi.

Manchester United mengontraknya seharga 32 juta pound. Selama kiprah luar biasa di Old Trafford, ia memenangi lima gelar Premier League dan satu Liga Champions, serta trofi domestik yang tak terhitung jumlahnya.

Rooney menyandang status sebagai pencetak gol terbanyak MU dan top scorer Inggris, sampai Harry Kane datang. Keputusannya meraih kejayaan di MU ternyata sukses.

Catatan Wayne Rooney

  • Nilai transfer: 32 juta pound
  • Trofi di klub baru: Premier League (5 kali), Piala FA, Liga Champions, Carling Cup (4 kali), Community Shield (4 kali), Liga Europa, Piala Dunia Antarklub
  • Penampilan di klub baru: 559
  • Gol di klub baru: 253

Sumber: Give Me Sport, Transfermarkt

Berita Terkait