Bola.com, Denpasar - Ajang IFSC Climbing World Cup Bali 2025 resmi dimulai di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali sejak Jumat (2/5/2025). Event internasional tersebut menjadi momentum bersejarah bagi Indonesia karena untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah kejuaraan dunia panjat tebing berskala penuh.
Wakil Ketua Umum Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI), Irjen Herry Heryawan, menyampaikan apresiasi tinggi kepada masyarakat serta Pemerintah Provinsi Bali atas sambutan hangat dan dukungan luar biasa terhadap penyelenggaraan turnamen ini.
Herry yang juga menjabat sebagai Ketua Panitia Penyelenggara IFSC Climbing World Cup Bali 2025, mengaku kagum dengan semangat positif warga Bali sejak awal persiapan event ini digulirkan.
"Tanpa kerja sama yang solid dari berbagai pihak, tentu acara sebesar ini tidak akan bisa terselenggara dengan baik," ujar Herry.
Memperkenalkan Sport Tourism
Tak hanya menjadi ajang adu skill para atlet papan atas dunia, event ini juga membawa misi lebih luas. IFSC Climbing World Cup Bali 2025 diharapkan mampu menjadi jembatan untuk memperkenalkan sport tourism Indonesia ke panggung global.
"Ini bukan sekadar soal olahraga. Ini adalah kebanggaan nasional. Kita ingin menunjukkan bahwa Indonesia, khususnya Bali, mampu menjadi tuan rumah yang membanggakan," jelas Herry yang juga menjabat sebagai Kapolda Riau itu.
Menurutnya, kehadiran ajang dunia ini akan memberi dampak positif dalam berbagai aspek, mulai dari eksposur internasional, peningkatan ekonomi daerah, hingga memperkuat ekosistem olahraga prestasi di Tanah Air.
Sebagai informasi, kejuaraan ini akan digelar pada 2-4 Mei 2025 dan menjadi bagian dari rangkaian IFSC Climbing World Cup Series 2025. Total 221 atlet dari 32 negara dijadwalkan ambil bagian dalam dua nomor unggulan, yaitu Lead dan Speed.
Wakil Indonesia
Herry pun mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk turut serta mendukung suksesnya pelaksanaan turnamen yang dinantikan ini. "Mari kita sukseskan IFSC Climbing World Cup Bali 2025 bersama-sama," imbuhnya.
Per Jumat (2/5/2025), dua pemanjat tebing Indonesia lolos ke semifinal. Keduanya adalah Tri Ramadani Putra dengan mengumpulkan 10,45 poin menurut data situs IFSC Climbing World Cup hingga pukul 18.50 WITA ia duduk di posisi kedelapan saat kualifikasi.
Pada rute pertama Tri Ramadani, berada di peringkat ke-24. Dalam rute kedua, ia berada di peringkat ketiga.
Sementara, Raviandi Ramadhan di peringkat-12 dengan 13,28 poin. Selain itu, Muhammad Rizky Syahrafli Simatupang yang ada di peringkat 24 dengan mengumpulkan 20,51 poin.