Bali Diminta Jadi Tuan Rumah IFSC Climbing World Cup di 5 Edisi Beruntun

Penyelenggaraan IFSC Climbing World Cup 2025 yang berlangsung di Peninsula Island Nusa Dua dinilai cukup sukses.

BolaCom | Alit BinawanDiterbitkan 05 Mei 2025, 15:00 WIB
Antusiasme penonton yang memadati Peninsula Island saat IFSC Climbing World Cup 2025. Indonesia diminta kembali untuk menjadi tuan rumah dalam 5 tahun ke depan. (Bola.com/Alit Binawan)

Bola.com, Jakarta - IFSC Climbing World Cup 2025 Bali sudah selesai digelar. Dari 31 atlet di Timnas Panjat Tebing Indonesia, dua perunggu berhasil diraih dari nomor speed melalui Kiromal Katibin dan Kadek Adi Asih.

Namun dibalik semua itu, penyelenggaraan IFSC Climbing World Cup 2025 yang berlangsung di Peninsula Island Nusa Dua dinilai cukup sukses.

Advertisement

3 hari pelaksanaan, antusiasme penonton juga cukup ramai. Ini membuat membuat IFSC langsung meminta Indonesia untuk kembali menjadi tuan rumah dalam lima tahun kedepan.

Kepastian permintaan tersebut diungkapkan oleh Menpora Dito Ariotedjo yang ditemui usai final nomor lead pada Minggu malam (4/5/2025).

“Pastinya sebagai tuan rumah, saya mengapresiasi FPTI khususnya Mbak Yenny untuk pelaksanaan ini. Indonesia juga dapat apresiasi yang baik dari Presiden IFSC. Mereka memastikan kami menjadi host dalam lima tahun kedepan,” bebernya.

 


Kerja Sambil Liburan

Dari kiri Wamenpora Taufik Hidayat, Menpora Dito Airotedjo, Ketum PP FPTI Yenny Wahid, dan Wakil Presiden IFSC Kobinata Toru saat berfoto bersama di Peninsula Island. (Alit Binawan/Bola.com)

Keindahan alam Pulau Dewata mungkin menjadi daya tarik tersendiri bagi seluruh atlet dan ofisial. Banyak atlet yang baru pertama kalinya datang ke Bali.

Termasuk peraih emas nomor speed putri asal Polandia Aleksandra Miroslaw. Ia menganggap Bali adalah tempat yang begitu indah. Itu sebabnya peraih emas Olimpiade Paris 2024 tersebut perlu mengendalikan diri selama di Bali.

“Di Bali, kamu perlu menemukan keseimbangan antara liburan dan pekerjaan, tapi saya cukup berhasil mengaturnya,” bebernya singkat.

 


Diminta Kembali Jadi Tuan Rumah

Peninsula Island di kawasan The Nusa Dua akan disibukkan dengan IFSC Climbing World Cup 2025. (Bola.com/Alit Binawan)

Bali menjadi lokasi pertama di luar Jakarta untuk menggelar piala dunia. Sebelumnya, Jakarta sudah menggelarnya dua kali. Yenny Wahid mengungkapkan justru Bali menjadi salah satu lokasi yang cukup disenangi dan dianggap yang terbaik oleh atlet dan ofisial.

Permintaan untuk menggelarnya kembali di Bali pun mulai berdatangan. “Seluruh peserta permintaanya satu, bikin lagi dong disini karaena mereka senang. Event ini dianggap luar biasa dan berbeda dari negara lain,” ucapnya.

Mulai dari lokasi pertandingan yang langsung mengarah ke pantai, masyarakat ramah, kultur serta budaya yang bagus, makanan yang enak, hingga penonton yang ramai juga menjadi kredit tersendiri.

“Mereka juga menganggap pelayanannya disini bagus. Semuanya dilayani. Mereka mau pergi kemana, diantar. Misalnya kita bertanding ke luar negeri, pasti kemana-mana sendiri. Kalau disini tidak, dilayani dengan baik sesuai dengan ciri khas masyarakat Indonesia yang terkenal dengan kermahannya,” tutup Yenny.