Liga Champions: Raphinha dan Misi Kebangkitan Barcelona di Markas Inter Milan

Barcelona akan bertandang ke markas Inter Milan untuk melakoni leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025, Rabu (7/5/2025) dini hari WIB, yang sangat krusial dan menjadi penentuan.

BolaCom | Yus Mei SawitriDiterbitkan 05 Mei 2025, 19:45 WIB
Raphinha terus menunjukkan ketajamannya dalam urusan menjebol gawang lawan. Di Liga Champions musim ini, pemain Barcelona itu sukses menempati posisi teratas sebagai pencetak gol terbanyak sementara dengan koleksi 11 gol. (AP Photo/Joan Monfort)

Bola.com, Jakarta - Barcelona akan bertandang ke markas Inter Milan untuk melakoni leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025, Rabu (7/5/2025) dini hari WIB, yang sangat krusial dan menjadi penentuan.

Raphinha muncul sebagai sosok penting dalam perjalanan luar biasa klub Spanyol tersebut di Liga Champions musim ini.

Advertisement

Pada semifinal leg pertama, Barcelona gagal meraih kemenangan dan harus puas dengan hasil 3-3. Raphinha tidak menyumbang gol pada laga tersebut, karena tendangan kerasnya memantul dari mistar gawang dan masuk ke gawang melalui kiper Inter, Yann Sommer.

Itu mungkin akhirnya dilabeli gol bunuh diri Yann Sommer. Namun, gol tersebut sepenuhnya diciptakan oleh kekuatan dan ketepatan Raphinha.

Performa pemain sayap itu di Liga Champions sangat luar biasa. Dengan 12 gol dan sembilan assist dalam 13 pertandingan, Raphinha telah terlibat langsung dalam 21 gol, hanya kurang satu dari total gol Inter Milan sebagai satu tim di turnamen tersebut.

Perolehan itu juga melampaui kontribusi terbaik Lionel Messi dalam satu musim di Eropa untuk Barcelona, ​​yang mencapai 19.

 


Bangkit Berkat Hansi Flick

Pemain depan Barcelona asal Brasil #11, Raphinha, merayakan gol pembuka bersama bek Barcelona asal Spanyol #02, Pau Cubarsi (2 kanan), dan gelandang Barcelona asal Spanyol #16, Fermin Lopez (kiri), selama pertandingan leg pertama perempat final Liga Champions UEFA antara FC Barcelona dan BVB Borussia Dortmund di Estadi Olimpic Lluis Companys di Barcelona, Rabu dini hari WIB (10-4-2025). (Josep LAGO/AFP)

Di semua kompetisi musim ini, mantan bintang Leeds United berusia 28 tahun itu telah mengumpulkan 31 gol dan 25 assist dalam 52 pertandingan. Barcelona pun punya kans merengkuh empat gelar sekaligus. 

Copa del Rey dan Piala Super Spanyol sudah diamankan, kini La Liga dan Liga Champions yang menjadi incaran berikutnya. 

Sebagian besar perubahan ini dikaitkan dengan kehadiran manajer baru, Hansi Flick. Ia didapuk menjadi pelatih setelah periode yang penuh gejolak di bawah Xavi Hernandez. Raphinha memuji Flick yang telah mengubah pandangan dan penampilannya.

"Ia mengubah segalanya bagi saya," kata pemain sayap itu, dalam wawancara beberapa waktu lalu. 

"Sebelum musim dimulai, saya berpikir untuk hengkang. Pelatih membuat saya yakin lagi. Ia memberi saya semua kepercayaan diri yang saya butuhkan. Ini adalah musim terbaik dalam karier saya, dan saya berutang semuanya kepadanya," imbuh dia. 

 


Pujian untuk Raphinha

Pelatih Barcelona asal Jerman, Hans-Dieter Flick, menyapa penyerang Barcelona asal Brazil #11, Raphinha, pada pertandingan leg pertama babak 16 besar Copa del Rey (Piala Raja) Spanyol antara FC Barcelona dan Real Betis di Estadi Olimpic Lluis Companys di Barcelona pada 15 Januari 2025. (MANAURE QUINTERO/AFP)

Perjalanan Raphinha di Barcelona tidaklah mudah. ​​Direkrut pada 2022 saat Barcelona dihantam masalah finansial yang parah, masa-masa awalnya di Spanyol diwarnai berbagai hal, seperti momen-momen penuh kerja keras dan kecemerlangan, tetapi dibarengi ketidakkonsistenan.

Meskipun mencetak 10 gol dalam musim debutnya dan membantu mengamankan La Liga, musim lalu membawa stagnasi bagi pemain dan klub. Raphinha sekali lagi mencetak 10 gol tetapi menghadapi persaingan yang semakin ketat dari pemain muda berbakat Lamine Yamal.

Di tengah ketertarikan klub-klub Liga Inggris dan Arab Saudi, Raphinha tampaknya ditakdirkan untuk pergi, terutama karena Barcelona mengincar Nico Williams dari Athletic Bilbao sebagai penggantinya.

Namun kedatangan Flick mengubah dinamika tersebut. Ia membujuk Raphinha untuk bertahan dan menempatkannya kembali secara efektif di sayap kiri, sehingga potensinya dapat berkembang sepenuhnya dalam prosesnya.

Gaya Flick yang menekan keras cocok dengan etos kerja Raphinha yang tak kenal lelah, dan pelatih asal Jerman itu tidak merahasiakan kekagumannya.

“Raphinha adalah seorang pemimpin. Dia selalu memiliki mentalitas positif dan menularkannya kepada tim,” kata Flick setelah kemenangan atas Celta Vigo.

 


Peran Penting Raphinha

Peran penting Raphinha akan sangat dibutuhkan saat Barcelona melakoni leg kedua semifinal. Tekanan di pundak Barca sangat besar karena di kandang sendiri hanya membukukan hasil imbang. 

Jika ingin lolos ke final, Barca tak punya pilihan lain kecuali menang di San Siro. Mampukah Raphinha menjadi motor kemenangan Barcelona di San Siro pada leg kedua? 

Sumber: Marca, Football Espana

Berita Terkait