Luciano Leandro Singgung Kompetisi Liga 1 Dulu dan Sekarang hingga Soroti Program Naturalisasi Timnas Indonesia

Luciano Leandro mempresentasikan perkembangan sepak bola Indonesia dalam kursus kepelatihan lisensi A Pro CBF Brasil.

BolaCom | Ana DewiDiterbitkan 06 Mei 2025, 21:00 WIB
Luciano Leandro saat ditemui di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, belum lama ini. (Bola.com/Ana Dewi)

Bola.com, Jakarta - Legenda PSM Makassar, Luciano Leandro, belum lama ini menjadi pembicara dalam kursus kepelatihan lisensi A Pro Konfederasi Sepak Bola Brasil (CBF) Brasil. Dalam kesempatan tersebut, Luci mempresentasikan banyak hal mengenai perkembangan sepak bola Indonesia.

"Saya di undang CBF Academy di Brasil, dalam agenda itu saya representasi soal sejarah sepak bola Indonesia, di situ hadir pelatih dan manajer dari lisensi A Pro," ujar Luciano Leandro kepada Bola.com, Selasa (6-5-2025).

Advertisement

"Saya bicara banyak mengenai sepak bola Indonesia, soal faktor naturalisasi di Timnas Indonesia, kualitas dari Liga 1 dan 2 hingga pembinaan pemain muda," lanjut pria berusia 59 tahun itu.

Menurut Luci, pembinaan pemain usia muda merupakan fondasi utama untuk membangun timnas yang kuat di masa depan.

"Itu faktor utama untuk sepak bola Indonesia berprestasi, naturalisasi penting, tapi bukan yang paling krusial," sebutnya.


Naturalisasi Oke, tetapi...

Pelatih PSM Makasar, Luciano Leandro, saat jumpa pers jelang Trofeo Persija di Pomelotel, Jakarta, Jumat (8/4/2016). (Bola.com/Vitalis Yogi Trisna)

Pembinaan pemain usia muda memang masih menjadi pekerjaan rumah yang cukup besar bagi sepak bola Indonesia. Belakangan, federasi sepak bola Indonesia alias PSSI lebih gencar menggalakkan program naturalisasi untuk memperkuat Timnas Indonesia.

Mantan pemain Persija Jakarta itu berpendapat, tidak ada yang salah dengan kebijakan naturalisasi. Namun, alangkah baiknya kompetisi usia muda juga tetap diperhatikan.

"Pembinaan muda di Indonesia jauh dari ideal. Belum ada kompetisi yang berkualitas, faktor rekrutmen dari tim-tim juga jauh dari efisien. Menurut saya, kalau ada kompetisi regional di seluruh Indonesia dan nanti yang terbaik bisa ikut kompetisi nasional," katanya.

"Banyak talenta muda yang tidak punya kesempatan karena tidak ada kompetisi di tempat masing-masing. Program naturalisasi adalah faktor positif jika kita melihat pandangan instan, tetapi hanya visi naturalisasi tidak cukup untuk pertumbuhan sepak bola di Indonesia," lanjut Luci.


Sudah Lebih Maju

Mantan pemain Persija Jakarta, Luciano Leandro datang ke Jakarta International Stadium (JIS) untuk menyaksikan langsung pertandingan Argentina vs Brasil di perempat final Piala Dunia U-17 2023. (Marco Tampubolon/Liputan6.com).

Kali pertama datang ke Indonesia, Luciano Leandro memperkuat PSM Makassar pada 1995. Sosok eks gelandang elegan itu mampu membawa Juku Eja meraih posisi runner-up pada Liga Indonesia 1995/1996.

Berbeda dengan dulu, mantan pelatih Persipura Jayapura tersebut menilai saat ini kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia itu sudah jauh lebih profesional.

"Saya datang ke Indonesia tahun 1995, sepak bola waktu itu belum profesional. Faktor lapangan, manajemen belum profesional, agen-agen yang hanya pikir untung, suporter sangat brutal, pemain-pemain yang ingin menang dengan cara intimidasi dan kurang fair play," ucapnya.

"Tapi, sekarang sudah berubah banyak, kompetisi sudah berkualitas, lapangan sudah lumayan bagus, manajemen sudah punya visi lebih profesional."

"Pemain sudah berpikir lebih profesional dan tahu bagaimana pentingnya persiapan untuk progres mereka, kami yang datang dulu membawa ke Indonesia visi yang lebih profesional dan kontribusi sangat vital untuk pertumbuhan sepak bola di Indonesia," imbuh Luci.

Berita Terkait