Bintang Kemenangan Inter Milan Bungkam Barcelona di Liga Champions, Davide Frattesi Hampir Pingsan

Bukan Lautaro Martinez, bukan pula Marcus Thuram. Justru Davide Frattesi bintang kemenangan Inter Milan atas Barcelona dengan skor 4-3 pada leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 hari Rabu (07/05/2025) dini hari WIB.

BolaCom | Hendry WibowoDiperbarui 07 Mei 2025, 06:46 WIB
Gelandang Inter Milan Davide Frattesi saat mencetak gol kemenangan ke gawang Barcelona di leg semifinal Liga Champions 2024/2025. (Marco BERTORELLO / AFP)

Bola.com, Jakarta - Bukan Lautaro Martinez, bukan pula Marcus Thuram. Justru Davide Frattesi bintang kemenangan Inter Milan atas Barcelona dengan skor 4-3 pada leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 hari Rabu (07/05/2025) dini hari WIB.

Davide Frattesi yang masuk sebagai pemain pengganti menit ke-79 untuk menggantikan Henrikh Mkhitaryan, mencetak gol kemenangan I Nerazzurri menit ke-99. 

Advertisement

Davide Frattesi merayakan gol dengan berlari ke tribune penonton. Dia bahkan sempat menaiki salah satu pagar. Usai selebrasi ini, ia begitu kelelahan. 

Beberapa menit usai cetak gol, ia sempat terkapar di lapangan dan mendapatkan perawatan dari tim medis. Usai laga Davide Frattesi mengakui dirinya hampir pingsan. 

"Saya beruntung bisa menyelesaikan pertandingan karena terlalu bersemangat merayakan gol sampai kepala saya pusing dan hampir blackout," kata Frattesi kepada Sky Sport Italia. 

"Saya harus berterima kasih kepada tim fisioterapi karena kemarin saya mengalami cedera otot perut, tapi mereka bekerja keras membuat saya fit untuk laga ini," tambahnya. 

 

 

 


Kata-kata Frattesi

Skuad Inter Milan merayakan gol Davide Frattesi ke gawang Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champions 2024/2025 di Giuseppe Meazza. (PIERO CRUCIATTI / AFP)

Gol ini bukan kali pertama Frattesi menjadi penentu di menit-menit akhir. Sebelumnya, ia juga mencetak gol kemenangan saat Inter Milan mengalahkan Bayern Munchen pada perempat final Liga Champions.

"Ini sungguh luar biasa, saya tidak tahu harus berkata apa. Setelah gol lawan Bayern, saya pikir tidak akan merasakan emosi seperti itu lagi, tapi malam ini bahkan lebih hebat. Inilah indahnya sepak bola," kata Frattesi.

Meski tidak dianggap sebagai pemain paling berbakat, Frattesi membuktikan bahwa kerja keras dan mental pantang menyerah bisa membuahkan hasil. Ia mengaku tidak memiliki bakat alami seperti Lamine Yamal, tapi ia selalu menjadi yang terakhir menyerah.

"Ini memang seperti perjalanan karier saya. Saya tidak diberkati bakat luar biasa, tapi saya selalu yang terakhir menyerah dan yang pertama percaya. Ini adalah hadiah untuk usaha dan dedikasi," tegas Frattesi.