Bola.com, Jakarta - Kembalinya Inter Milan ke final Liga Champions untuk kedua kalinya dalam tiga musim terakhir ternyata bukan kejutan bagi semua orang.
Pep Guardiola, manajer Manchester City, sudah lebih dulu memprediksi hal ini sejak 2023 — tahun di mana timnya mengalahkan Nerazzurri di Istanbul untuk meraih gelar Eropa pertama mereka.
Kala itu, Inter tampil tangguh dan hanya kalah tipis 0-1 lewat gol Rodri di babak kedua. Meski gagal mengangkat trofi, skuad asuhan Simone Inzaghi menunjukkan level permainan yang membuat banyak pihak terkesan — termasuk Guardiola.
Hormat dan Yakin terhadap Masa Depan Inter
Setelah pertandingan final di Istanbul, Guardiola menyampaikan penghormatan dan keyakinannya terhadap masa depan Inter Milan.
"Untuk Inzaghi, saya ingin mengatakan bahwa apa yang dia rasakan sekarang adalah hal yang juga kami rasakan dua tahun lalu," ujar Guardiola saat itu.
"Dia harus ingat bahwa dia melatih tim terkuat kedua di Eropa — tim yang benar-benar hebat. Dia akan kembali ke final. Itulah olahraga: kadang menang, kadang kalah," lanjut pelatih asal Spanyol itu.
Ucapan Guardiola Jadi Kenyataan
Ucapan itu kini menjadi kenyataan.
Inter kembali menunjukkan konsistensi dan kematangan mereka di pentas Eropa. Setelah menyingkirkan Bayern Munchen di perempat final, mereka melangkah ke final dengan kemenangan dramatis atas Barcelona, memastikan satu tempat di partai puncak Liga Champions musim ini.
Tiga tahun lalu, Inter juga mencapai final setelah menyingkirkan rival sekota, AC Milan, di semifinal.
Kini, mereka punya peluang menebus kegagalan di Istanbul ketika menghadapi Paris Saint-Germain — tim yang, seperti Manchester City dua musim lalu, masih belum pernah mencicipi trofi Liga Champions.
Sumber: Football Italia