Arda Guler Bilang Bermain untuk Real Madrid Itu Mudah

Bintang muda Real Madrid, Arda Guler, menganggap bermain itu Los Blancos itu mudah. Yang sulit justru adaptasi budaya dan bahasa di Madrid.

BolaCom | Aning JatiDiterbitkan 09 Mei 2025, 17:30 WIB
Gelandang Real Madrid, Arda Guler, berhasil menyumbangkan satu gol saat timnya menang 4-0 atas Celta Vigo pada laga pekan ke-28 La Liga di Santiago Bernabeu, Senin (11/3/2024) dini hari WIB. (AFP/Pierre-Philippe MARCOU)

Bola.com, Jakarta - Bintang muda Turki, Arda Guler, berbagi kisah menarik tentang kehidupannya di Real Madrid—klub raksasa Spanyol yang kini mulai ia taklukkan perlahan di bawah arahan pelatih Carlo Ancelotti.

Kendati banyak yang menganggap tantangan bermain di klub sebesar Madrid sangat berat, Guler justru merasa lebih santai ketika berada di lapangan.

Advertisement

Menurutnya, kesulitan justru datang dari hal-hal di luar sepak bola, seperti menyesuaikan diri dengan budaya baru dan belajar bahasa Spanyol.

"Bermain untuk Madrid itu mudah," ujar Güler dengan tenang.

"Anda tahu Modric selalu bisa menemukan lari Anda, dan Vinicius bisa mengubah umpan buruk menjadi sesuatu yang luar biasa. Kesulitan yang sebenarnya adalah belajar bahasa Spanyol, menyesuaikan diri dengan budaya, dan tetap rendah hati," ungkapnya.


Ambisi Jadi Bagian Penting Madrid

Satu-satunya gol Madrid di laga ini dihasilkan oleh Arda Guler. (Ander Gillenea / AFP)

Meski usianya masih muda, Guler menunjukkan kepercayaan diri tinggi terhadap kemampuannya. Ia berambisi menjadi bagian penting dalam skuad Real Madrid, terutama jelang laga El Clasico melawan Barcelona.

"Ketika Ancelotti bilang saya bisa menjadi salah satu gelandang terbaik dunia, saat itu saya sadar klub ini memang punya rencana buat saya. Saya ingin menjadi bagian penting dari tim dan memenangkan Liga Champions," ujarnya penuh tekad.

Namun, perjalanan Guler bukan tanpa rintangan. Pemain berusia 20 tahun ini mengakui bahwa menjadi pemain cadangan adalah pengalaman yang sulit, apalagi ketika tidak banyak berkontribusi dalam keberhasilan tim meraih gelar besar.


Kenangan Perasaan Canggung

Carlo Ancelotti dan para pemain Real Madrid mengangkat trofi Liga Champions 2023/2024, Minggu (2/6/2024) dini hari WIB. (GLYN KIRK/AFP)

Ia mengungkapkan rasa canggungnya saat perayaan juara Liga Champions musim lalu.

"Tidak mudah duduk di bangku cadangan. Saat kami juara Liga Champions, saya tidak benar-benar merasa telah mengangkat trofi itu karena saya tidak banyak berkontribusi di atas lapangan. Makanya, saya merasa sangat malu ketika Ancelotti memberi saya mikrofon di Cibeles. Saya bahkan tidak mau naik ke bus karena sangat lelah, dan dua teman saya sempat mengirim pesan: 'Kamu di mana? Kami nggak lihat kamu'," kenangnya.

Kendati harus menunggu kesempatannya datang, Guler tetap bersikap tenang dan optimistis. Ia yakin kesabaran adalah kunci dalam perjalanannya untuk mencapai mimpi terbesar: menjadi legenda Real Madrid dan menginspirasi generasi muda Turki.

 

Sumber: Managing Madrid

Berita Terkait